Kecelakaan Maut di DH Garden Kuningan

Keluarga Korban Meninggal dalam Kecelakaan di DH Garden Kuningan Tuntut Pertanggungjawaban

Kecelakaan tragis di objek wisata DH Garden, Kuningan, merenggut nyawa Sadiah (60), warga Kompleks Perumahan Puri Mulia, Desa Jatimerta, Kecamatan Gun

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Rizky Amalia (30), keluarga korban atas nama Sadiah. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Kecelakaan tragis di objek wisata DH Garden, Kuningan, merenggut nyawa Sadiah (60), warga Kompleks Perumahan Puri Mulia, Desa Jatimerta, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.

Sadiah meninggal bersama dua rekannya, Suprapti dan Tutut, setelah mobil bak terbuka yang ditumpanginya jatuh ke jurang sedalam beberapa meter, pada Minggu (6/10/2024).

Rizqy Amalia (30), anak dari Sadiah, mengungkapkan kesedihan mendalam atas kepergian ibunya dan meminta pihak pengelola wisata bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

Baca juga: BREAKING NEWS 3 Orang Tewas di Obyek Wisata DH Garden Kuningan, Mobil Operasional Terjun

Dalam wawancara di rumahnya, Rizqy menceritakan kronologi awal hingga mendapat kabar kecelakaan itu.

“Saya dapat info soal kecelakaan jam 17.21 WIB. Waktu itu saya telepon mamah, tapi yang angkat polisi."

"Saya tanya kabarnya, polisi bilang langsung saja ke rumah sakit Linggarjati."

"Awalnya katanya enggak bisa dijelaskan lewat telepon, biar nanti pihak rumah sakit yang jelaskan,” ujar Rizqy, Senin (7/10/2024).

Namun setelah pihak keluarga tiba di Rumah Sakit Linggarjati, ternyata jenazah Sadiah tidak ada di sana.

Mobil pikap yang terjun bebas di Obyek wisata DH Garden yang terletak di Setianegara, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Minggu (6/10/2024).
Mobil pikap yang terjun bebas di Obyek wisata DH Garden yang terletak di Setianegara, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Minggu (6/10/2024). (ahmad ripai/tribunjabar)

“Ternyata mamah dibawa ke RS 45 Kuningan."

"Di Linggarjati memang ada yang selamat, karena dari enam orang, tiga selamat dan tiga lainnya meninggal dunia."

"Mamah salah satunya yang dibawa ke RS 45,” ucapnya.

Menurut Rizqy, sebelum kecelakaan, rombongan ibunya hanya berencana ke Waduk Darma, tetapi kemudian mampir ke DH Garden.

Dia juga menegaskan bahwa pihak pengelola wisata harus bertanggung jawab, karena mereka yang menawarkan untuk naik mobil bak terbuka.

“Keluarga berharap pihak wisata bertanggung jawab."

"Awalnya rombongan mamah mau jalan kaki lagi seperti saat datang, tapi mereka diiming-imingi naik mobil bak terbuka tanpa biaya tambahan."

"Mungkin karena mikir enggak bikin capek, jadi naik. Tapi malah kejadian rem blong. Jelas ini kesalahan mereka, karena artinya maintenance kendaraan tidak baik,” jelas dia.

Kecelakaan itu menewaskan tiga orang dan melukai tiga lainnya.

Sopir kendaraan, Suhendi, juga meninggal dunia di rumah sakit.

Ketiga korban tewas dimakamkan pada Senin (7/10/2024), dengan Sadiah dan Suprapti dimakamkan di TPU Gunung Jati, sementara Tutut dimakamkan di Tuparev.

Ketua RT setempat, Abdul Hak, mengatakan suasana duka sangat terasa selama prosesi pemakaman.

"Keluarga dan kerabat tak kuasa menahan tangis ketika jenazah mulai diturunkan ke liang lahat."

"Doa terus dipanjatkan untuk almarhumah," kata Abdul.

Petugas Unit Gakkum Polres Kuningan kini tengah menyelidiki lebih lanjut penyebab kecelakaan yang diduga karena rem blong tersebut. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved