Bursa Saham Dunia Anjlok, Harga Minyak dan Emas Meroket Setelah Serangan Rudal Iran ke Israel

Harga emas, yang sering dianggap sebagai aset aman di saat ketidakpastian, naik sekitar 1 persen, mencapai level tertinggi baru di atas $2.600.

istimewa
ilustrasi emas 

Harga minyak mentah juga mengalami lonjakan signifikan setelah berita serangan rudal Iran.

Awalnya, harga minyak mentah dunia sempat turun karena harapan peningkatan pasokan minyak dari Libya setelah penunjukan gubernur bank sentral yang baru, yang diharapkan dapat menyelesaikan perselisihan politik di negara tersebut.

Namun, harga minyak berbalik arah setelah kabar serangan rudal Iran menyebar, dan harga minyak mentah di AS tercatat naik 2 persen pada hari Selasa.

"Ada banyak ketenangan mengenai perang ini," kata Helima Croft, kepala strategi komoditas global di RBC Capital Markets, dalam wawancara dengan CNBC.

Croft menjelaskan bahwa pedagang umumnya mengabaikan potensi gangguan pasokan minyak akibat ketegangan di Timur Tengah, namun situasi kini berubah setelah serangan rudal tersebut. 

Ia juga menambahkan, "Pertanyaannya sekarang adalah apakah Israel mungkin akan menyerang fasilitas nuklir atau infrastruktur minyak Iran sebagai balasan atas serangan tersebut."

Iran saat ini memproduksi lebih dari 3 juta barel minyak per hari—angka tertinggi dalam lima tahun terakhir.

"Kita perlu mempertimbangkan skenario di mana pasokan minyak Iran berisiko," pungkas Croft.

Dengan ketidakpastian yang terus melingkupi situasi di Timur Tengah, para pelaku pasar bersiap menghadapi potensi eskalasi yang lebih besar dan dampaknya terhadap ekonomi global, terutama pada sektor energi dan komoditas.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Imbas Eskalasi Iran vs Israel, Bursa Saham Rontok, Harga Minyak Mentah dan Emas Terkerek Naik

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved