Menikmati Biji Kopi asli Pegunungan Garut di Warung Barisila, Papandayan Full Wash Paling Diburu

Warung Barisila tidak hanya sekadar tempat untuk menikmati kopi, tetapi juga menjadi sarana untuk mengenalkan kekayaan kopi Garut kepada masyarakat lu

tribunjabar.id / Sidqi Al Ghifari
Warung Barisila di Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Bicara tentang kopi dan segala macam filosofi yang termuat di dalamnya tidak akan pernah bisa selesai dalam satu pembicaraan saja.

Satu cangkir kopi bisa menghasilkan banyak cerita, pengalaman, juga ide-ide yang muncul begitu saja dalam setiap tegukannya.

Pembicaraan soal urusan dunia hingga akhirat dengan secangkir kopi itu kerap muncul di Warung Barisila, sebuah coffee shop tersembunyi di antara ratusan cafe di Garut.

Warung Barisila terletak di komplek perumahan Intan Regency Blok E nomor 5, Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Pemilik Warung Barisila Rashid Satari (40) mengatakan di tempatnya itu para pecinta kopi bisa menikmati kopi yang ditanam di hampir semua wilayah di Garut.

Mulai dari petani arabika yang tersebar di wilayah  Halimun, Gunung Papandayan, Darajat, Kamojang, dan pegunungan Sagara di wilayah Garut timur.

"Salah satu yang membuat tertariknya para pelanggan ke Barisila, setau kami adalah karena kami fokus atau spesial di kopi Garut," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Jumat (30/8/2024).

Ia menuturkan, Warung Barisila tidak hanya sekadar tempat untuk menikmati kopi, tetapi juga menjadi sarana untuk mengenalkan kekayaan kopi Garut kepada masyarakat luas.

Kopi Garut ungkapnya memiliki sejarah tersendiri sejak abad ke-17, sehingga harus terus dikenalkan kepada masyarakat luas bahwa kawasan dengan julukan Kota Intan itu masih memiliki kopi unggulannya.

"Kami ingin para pecinta kopi merasakan perbedaan karakter dan cita rasa dari setiap wilayah di Garut. Setiap daerah punya keunikan tersendiri, dan kami bangga bisa menyajikan itu kepada pelanggan," ungkapnya.

Rashid menjelaskan kopi yang paling diburu di tempatnya itu adalah kopi Papandayan Full Wash. Kopi yang diolah menjadi dengan susu dan sedikit tambahan gula aren asli Garut.

Perpaduan tersebut membuat Kopi Papandayan nikmat saat diteguk dengan kondisi panas atau dingin.

"Satu cangkir kopi susu itu kami jual dengan harga Rp. 10 ribu rupiah, dan itu paling laku hariannya di warung kami," ucap Rashid.

Ia menuturkan, selain kopi susu, para pelanggannya juga kerap menikmati Kopi V60 dengan pelbagai biji. V60 adalah metode penyeduhan kopi manual yang menggunakan alat bernama V60.

Metode penyeduhan kopi tersebut menghasilkan secangkir kopi yang bersih, jernih, dan kaya akan aroma dan rasa asli dari biji kopi.

"Itu biasanya yang paling expert, rasanya nendang sekali teguk mampu membuat fresh, atau pelanggan juga bisa menikmati kopi tubruk atau espresso yang lebih menendang," ujarnya.

Salah satu pelanggan kopi di Warung Barisila Yudha Damara mengatakan, dirinya rutin minum kopi di tempat tersebut sebelum melakukan aktifitas harian.

"Kopi itu sumber energi juga, biasanya sebelum aktivitas atau istirahat di tengah-tengah kerja saya mampir ke Barisila, jadi kopi buat saya jadi kebutuhan harian," ungkapnya.

Ia menuturkan, bagi orang yang belum terbiasa dengan kopi bisa perlahan-lahan menikmati kopi dengan campuran susu.

Jika sudah terbiasa, ungkapnya, maka disarankan beralih ke kopi yang diseduh dengan metode V60.

"Saya yakin semua orang bisa menikmati hasil alam yang luar biasa dan kaya akan manfaat ini," tandasnya.

TRIBUN JABAR / SIDQI AL GHIFARI

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved