Dedi Mulyadi Prihatin Banyak Anak di Bawah Umur Dieksploitasi, Dibawa ke Jalan Cari Belas Kasihan

Di acara tersebut KDM bertemu seorang pemulung, Udin, yang menggendong anak perempuannya.

Penulis: ichsan | Editor: Ravianto
ist
Dedi Mulyadi bertemu seorang pemulung dan anaknya yang berusia 6 tahun dalam dalam acara Kang Dedi Mulyadi Menyapa Jawa Barat Istimewa di Alun-alun Ciamis, Selasa (13/8/2024) malam. 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Kang Dedi Mulyadi (KDM) prihatin masih banyak anak di bawah umur yang dieksploitasi menjadi alat untuk mendapat belas kasihan dengan cara dibawa bekerja di jalanan.

Hal tersebut diungkapkan KDM saat bertemu seorang pemulung dan anaknya yang berusia 6 tahun dalam acara Kang Dedi Mulyadi Menyapa Jawa Barat Istimewa di Alun-alun Ciamis, Selasa (13/8/2024) malam.

Di acara tersebut KDM bertemu seorang pemulung, Udin, yang menggendong anak perempuannya.

Sang anak yang terbiasa ikut memulung itu memiliki tubuh kecil seperti kurang gizi. 

Udin memiliki enam orang anak, sedangkan istrinya bekerja di pabrik roti daerah Tasikmalaya.

Sang istri bernama Dini kini mengontrak dekat tempat kerjanya dengan anak yang lain.

"Kalau yang ini inginnya sama saya terus gak mau sama ibunya, jadi suka dibawa ngerongsok," kata Udin.

Pada kesempatan itu KDM memberikan bantuan berupa uang sewa kontrakan, susu, makanan bergizi dan bekal untuk anak Udin selama setahun ke depan.

Ia meminta Udin tak lagi membawa anaknya hidup di jalanan.

"Mulai saat ini ubah kehidupan, kalau begini terus kasihan anaknya ke depan. Saya juga akan memasukkan anak bapak untuk sekolah," ucapnya.

KDM miris dengan masih banyaknya anak-anak yang dibawa ke jalan untuk mencari rongsokan.

Hal tersebut merupakan eksploitasi anak yang harus segera dihentikan.

"Ke depan Tak boleh ada lagi anak di bawah umur jadi alat mendapat belas kasihan. Kalau seperti ini terus sama dengan eksportasi anak, dosa," ujar KDM.

Nantinya, kata KDM, jika ia terpilih menjadi Gubernur Jabar akan ada program khusus untuk menampung dan merawat anak-anak yang orang tuanya bekerja di jalanan seperti mencari rongsokan.

"Jadi pagi dititipkan anaknya, bapak ibunya silakan bekerja, sorenya anak dibawa pulang ke rumah masing-masing. Setiap kabupaten/kota akan ada lembaga yang mengurusi anak terlantar. Malu pejabatnya gaya, naik gaji terus, tapi di lingkungan kita masih banyak anak terlantar," lanjut KDM.

Saat ini Kang Dedi Mulyadi baru bisa membantu satu hingga lima anak dalam setiap hari. Namun jika terpilih maka hal tersebut akan menjadi salah satu prioritas dalam mewujudkan Jawa Barat Istimewa.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved