UMKM

Sumber Cuan Tahunan, Romdoni 14 Tahun Buat Tiang Panjat Pinang di Indramayu untuk 17 Agustus-an

Ssedikitnya sudah 30 buah panjat pinang yang ia buat, selain itu masih banyak pula pesanan yang masih dalam proses pembuatan.

Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
Proses pembuatan panjat pinang di tempat usaha milik Romdoni di Desa Telukagung, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Selasa (13/8/2024) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Romdoni (34) menjadi salah satu pengrajin panjat pinang di Kabupaten Indramayu
Menjelang HUT ke-79 Indonesia ini, ia ketiban untung.

Pesanan panjat pinang Romdoni yang membuka lapak di Blok Toang Desa Telukagung, Kecamatan/Kabupaten Indramayu laris manis.

Saat ini, sedikitnya sudah 30 buah panjat pinang yang ia buat, selain itu masih banyak pula pesanan yang masih dalam proses pembuatan.

Ia menargetkan bisa menjual sekitar 60 buah panjat pinang dari bambu tahun ini. Sedangkan tahun sebelumnya, Romdoni mengaku bisa menjual sekitar 40 buah panjat pinang.

Baca juga: Hari Kemerdekaan, Pengrajin Panjat Pinang di Indramayu Ketiban Berkah, Orderan pun Terus Berdatangan

“Alhamdulillah orderan tahun ini lebih meningkat dibanding sebelumnya,” ujarnya, Selasa (13/8/2024).

Romdoni menceritakan, sudah sejak 2010 ia rutin membuat panjat pinang setiap menjelang 17 Agustus.

Ia memanfaatkan bambu-bambu yang dijual untuk disulap menjadi ajang perlombaan yang banyak diminati masyarakat tersebut.

Romdoni mengaku, selain karena memanfaatkan momen, tujuan lain ia membuat panjat pinang adalah ingin berkontribusi agar momen Hari Kemerdekaan RI agar bisa makin meriah dengan hadirnya beragam perlombaan.

“Dari tahun 2010, kita biasa jualan bambu dan menjelang 17 Agustusan kita buatlah panjat pinang,” ujar dia.

Romdoni menyampaikan, tidak menggunakan pohon pinang karena bahan bakunya sulit didapat, terlebih Romdoni sendiri merupakan tukang bambu.

Ia pun memanfaatkan bahan baku yang ada untuk membuat panjat pinang ini. Namun, lanjut Romdoni, bahan baku bambu yang digunakan tidak sembarangan.

Yakni terbuat dari bambu surat yang didatangkan langsung dari daerah pegunungan. Bambu ini diyakini kuat dan tidak mudah patah, bambu ini juga memiliki serat yang lebih halus.

Dalam proses pembuatan bambu panjat pinang ini, Romdoni dibantu oleh dua orang pekerja. 

Setelah batang bambu dipotong sesuai ukuran yang diinginkan oleh pemesan, bambu tersebut dibersihkan buku-bukunya sampai halus.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved