Berita Viral
Sosok Wendra Pemuda di Padang, Bertahan 15 Tahun Sakit Langka, Jalan dengan Kedua Tangan dan Kaki
Inilah sosok Wendra Gustiadi, seorang pemuda belasan tahun jalan dengan kedua tangan dan kaki.
Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Salma Dinda Regina
TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok Wendra Gustiadi, seorang pemuda belasan tahun jalan dengan kedua tangan dan kaki.
Wendra Setiadi adalah pemuda berusia 19 tahun yang tingga di rumah tidak layak huni di Jalan Purus V Padang, Sumatera Barat.
Rumah yang ditinggalinya itu memiliki dua ruangan lepas yang ditutupi triplek.
Selama 15 tahun, Wenda berjalan dengan kaki dan tangan serta leher ditegakkan.
Ayah Wendra, Noviandri mengatakan kondisi anaknya tersebut sudah sejak kecil.
Baca juga: Sosok Pak Asep Driver Ojol Ikhlas Motornya Tak Diganti Ibu-ibu yang Potong Jalan, Kini Banjir Rezeki
"Ini sudah lama. Anak saya seperti ini sejak dari kecil," kata Noviandri, Selasa (13/8/2024), dikutip dari Kompas.com.
Noviandri menceritakan, mulanya anak sulungnya itu ketika lahir tidak ada gejala aneh-aneh.
"Saat ibunya mengandung tak ada masalah. Lahir pun normal," cerita Noviandri.
Akan tetapi, petaka datang ketika Wendra berumur 3,5 tahun.
Ketika itu, Wendra demam dan kejang-kejang.
Kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Yos Sudarso.
Satu hari di RS Yos Sudarso, Wendra dirujuk ke RSUP M Djamil Padang untuk perawatan intensif.
"Saat itu kami benar-benar tak ada biaya. Maklum, kami hanya pedagang kecil-kecilan di Tepi Laut Padang," ucap Noviandri.
Beruntungnya, ada yang menguruskan BPJS sehingga biaya perobatan yang dikeluarkan dapat diatasi.
Akan tetapi, saat di RSUP M Djamil Padang, pihak keluarga tidak mendapatkan jawaban yang pasti terkait penyakit anaknya.
Akhirnya setelah satu bulan, Wendra dibawa ke rumah. Hampir satu tahun, kondisi Wendra hanya berada di tempat tidur tidak bisa apa-apa.
Menurut Noviandri, secercah harapan muncul ketika ada seseorang yang menunjukkan tempat tabib untuk berobat.
"Saat itu ada yang mengatakan ke saya untuk berobat ke Solok Selatan. Karena ingin mencoba, akhirnya kami datangi," jelas Noviandri.
Ketika diobati, Wendra diurut oleh tabib itu di sekujur badannya.
Hasilnya, esok harinya Wendra bisa turun dari tempat tidur dan jalan merangkak.
"Kami sangat gembira waktu itu. Wendra bisa merangkak," ujar Noviandri.
Noviandri bersama istrinya Mirawati pun bertekad kembali mendatangi tabib itu.
"Tapi ketika kami datangi lagi, ternyata bapaknya sudah meninggal dunia. Kami sangat sedih sekali," jelas Noviandri.
Hingga kini, Wendra hanya dapat berjalan dengan kedua tangan dan kaki serta kepala ditegakkan.
Bahkan, ia tidak bisa berbicara dan selalu membuka pakaiannya jika dipasangkan.
"Inilah kondisinya sekarang. Telanjang dan berjalan dengan kedua tangan dan kakinya," kata Noviandri.
Hanya saja, setelah berobat ke tabib itu, kondisi Wendra membaik dan tidak pernah sakit.
"Kalau sakit hanya demam biasa saja. Dia makannya banyak dan kadang-kadang bisa keluar rumah. Berjalan cukup jauh," jelas Noviandri.
Noviandri berharap anaknya bisa normal kembali, namun dirinya tidak bisa berbuat banyak.
Penghasilannya tidak seberapa dari hasil jualan kerupuk dan makanan ringan di tepi pantai Padang.
Apalagi, pasangan Noviandry dan Mirawati ini mempunya 4 anak lainnya selain Wendra.
"Siapa yang tak ingin lihat anaknya bisa normal. Tapi saya hanya bisa berdoa dan berharap saja. Semoga saja ada keajaiban ada yang membantu," kata Noviandri.
Ditemukan pemerhasi kesehatan
Pemerhati kesehatan, Faarhan Abdullah, seorang dokter terkenal di Padang menyoroti kasus yang dialami Wendra.
Faarhan mengatakan, mulanya ia pernah melihat Wendra sekitar 3 tahun lalu, namun setelah itu tidak ada lagi.
"Sekitar 3 tahun lalu saya sempat lihat, tapi setelah itu tidak ada lagi karena saya pindah ke Sumatera Utara," kata Faarhan.
Tapi setelah balik lagi ke Padang, Faarhan terkejut karena menemui Wendra lagi dan berjalan di trotoar.
"Saya terkejut. Ternyata masih ada anaknya. Saya rekam lalu saya kirim ke Pak Menteri Kesehatan," jelas Faarhan.
Menurut Faarhan, anak dengan penyakit langka dan merupakan kaum dhuafa harusnya mendapatkan perhatian negara sesuai dengan pasal 34 UUD 1945.
Menurutnya, respons Menkes sangat cepat dan diminta mencari alamat anak tersebut.
"Alhamdulillah saya dapati rumahnya. Tim RSUP M Djamil pun sudah datang ke rumahnya," kata Faarhan.
Faarhan mengatakan, apa yang dialami Wendra merupakan suatu yang langka. Apa diagnosanya pun belum tahu sehingga harus ada pemeriksaan dokter ahli.
"Kita tidak tahu apa yang dialami Wendra ini. Apa diagnosanya dan apa bisa disembuhkan. Ini harus diperiksa," tutur Faarhan.
Menurut Faarhan, kasus Wendra hampir mirip dengan penyakit sindrom Uner Tan yang ada di Turki.
"Sindrom Uner Tan itu penyakit langka di mana penderitanya berjalan dengan kedua tangan dan kaki," jelas Faarhan.
Faarhan berharap Wendra bisa mendapatkan penanganan dokter ahli secepatnya.
"Kasihan kita. Hampir 15 tahun dia menderita seperti itu. Kita berharap adanya perhatian pemerintah," pungkas Faarhan.
Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.
Viral Putra Rijanto Ditangkap Warga di Purwakarta, Ngaku Sultan Ternyata Tipu Ratusan Orang |
![]() |
---|
Respons Ditjen Pajak Kemenkeu soal Kabar Viral Amplop Kondangan Kena Pajak: Tidak Ada Kebijakan |
![]() |
---|
Setelah Di-suspend dan Jadi Pemulung, Rosdewi Driver Ojol Dilaporkan ke Polisi: Saya Cuma Cari Makan |
![]() |
---|
Kronologi Driver Ojol di Jambi Di-Suspend Usai Tagih Konsumen Rp30 Ribu, Banting Setir Jadi Pemulung |
![]() |
---|
Kades di Demak Digerebek Sekamar dengan Istri Orang, 2 Bulan Lalu Didemo, Berikut Fakta-faktanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.