Rumah 3 Lantai di Margahayu Roboh
Kakek 58 Tahun Bertahan 15 Menit di Reruntuhan Rumah 3 Lantai Ambruk di Margahayu Kabupaten Bandung
Kakek berusia 58 tahun, sempat terperangkap di reruntuhan rumah tiga lantai yang ambruk di jalan Sampora, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu.
Penulis: Adi Ramadhan Pratama | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kakek berusia 58 tahun, sempat terperangkap di reruntuhan rumah tiga lantai yang ambruk di jalan Sampora, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Selasa (6/8/2024).
Kakek tersebut bernama Dadang Hidats. Saat kejadian rumahnya ambruk, dirinya mengaku baru selesai mandi dan akan melaksanakan salat Ashar di kamarnya yang berada di lantai satu.
"Saya habis mandi, soalnya mau salat Ashar. Setelah salat baru ambruk rumah. Saya sempat kejebak di dalam, soalnya di atas ada loteng," ujarnya kepada Tribunjabar.id pada Selasa (6/8/2024).
Baca juga: BREAKING NEWS: Rumah Tiga Lantai di Margahayu Roboh, Warga Gotong Nenek dari dalam Rumah
Dadang yang masih syok menjelaskan, saat terperangkap tidak tertimbun apa-apa, namun debu dari ambrukan rumahnya itu membuat dirinya sempat merasakan sesak napas.
"Dari situ saya dengar ada yang manggil 'uwa-uwa'. Tetangga juga langsung ngebantuin ngangkat-ngangkat reruntuhan, buat saya bisa keluar. Saya juga dikasih air mineral sama tetangga, dari celah saat masih terjebak," katanya.
Berdasarkan penuturan Dadang, dirinya sempat terjebak di dalam reruntuhan kurang lebih selama 15 menit. Sebelum para warga berhasil menyelamatkan dirinya dengan keadaan syok
Dadang menjelaskan sebelum ambruk, di dalam rumah terdapat kedua orang tuannya dan adiknya yang sedang bersantai. Namun beruntungnya, ketiga keluarganya tersebut berhasil dievakuasi oleh warga sebelum ambruk.

"Jadi total berempat di dalam, tapi yang lain sudah pada keluar. Alhamdulillah tetangga juga bantuin ibu saya. Dia digendong, karena memang kondisinya lagi tidak sehat," ucapnya.
Di sisi lain, Dadang mengungkapkan, sehari sebelum ambruknya rumahnya tersebut, memang terdapat beberapa tanda. Seperti tembok khusunya di lantai satu retak dan banyak yang berjatuhan. Namun pihaknya tidak menghiraukan.
"Kemarin sempat kelihatan corannya retak, di ring balok di lantai satu. Sebenarnya lantai satu itu temboknya sudah lama, yang atas mah sebetulnya aman. Tapi pas kejadian lantai satu sampai tiga langsung habis," ujarnya. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.