Sebanyak 68 Penyandang Disabilitas Ikuti Program Literasi Pengembangan Skill dan Self-Branding

Secara keseluruhan, program ini akan terbagi dalam dua angkatan pelatihan di Jakarta, dua angkatan di Bandung, serta dua angkatan pendampingan bisnis.

Istimewa
Kick-off pelatihan pertama dilakukan di Sunyi Coffee Barito dihadiri oleh Widyarini Utami Talent Acquisition, Employer Branding, Performance & Culture Head Bank Danamon yang langusng menyampaikan materi mengenai keterampilan pembuatan CV. 

TRIBUNJABAR.ID -  Laporan Indikator Pekerjaan Layak di Indonesia 2022 dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan dari 2.297 juta penyandang disabilitas, hanya 78 juta (3,13 persen) yang mendapatkan kesempatan bekerja.

Sementara Survei Angkatan Kerja Nasional 2020 menunjukkan bahwa industri perdagangan, restoran, dan hotel berkontribusi sebesar 21,8 persen dari total tempat kerja bagi penyandang disabilitas. Sektor Food & Beverage (F&B) memiliki potensi besar untuk menyerap tenaga kerja penyandang disabilitas karena mayoritas jenis pekerjaan di sektor ini dapat dilakukan oleh penyandang disabilitas dengan berbagai macam kemampuan.

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016, perusahaan swasta wajib mempekerjakan paling sedikit satu persen penyandang disabilitas dari jumlah pegawai, dan dua persen untuk BUMN.

Baca juga: BREAKING NEWS: Persib Bandung Resmi Launching Tim dan Jersey Baru untuk Liga 1 2024/2025

Namun, realisasinya masih di bawah ketentuan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dan bekal keterampilan agar penyandang disabilitas memiliki peluang dan kesempatan yang setara sehingga dapat mandiri secara ekonomi.

Pada tahun 2023, Danamon Peduli menjalankan program literasi keuangan serta pelatihan dan magang keterampilan menjadi barista untuk komunitas bisu tuli (tunarungu) di Jabodetabek. Dari 292 pelamar, dalam rangkaian acara pelatihan dan magang, para peserta akan diajarkan pengetahuan seputar teori kopi dan teknik menjadi barista, serta bagaimana caranya mengelola keuangan usaha yang baik.

Abdul Hadi, Sustainability Finance Head Danamon, menyebutkan bahwa program ini telah meluluskan 40 barista yang siap untuk bekerja, bahkan lebih dari setengahnya berhasil mendapatkan kesempatan bekerja di coffee shop atau di jenis usaha lainnya.

"Selain pelatihan, Danamon juga membuka pendampingan dan kompetisi bisnis untuk komunitas tuli yang sudah memiliki usaha. Kedua paket kegiatan ini menjadi bagian dari tanggung jawab sosial Danamon untuk meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri rekan-rekan disabilitas agar dapat bersaing di dunia profesional," ujar Abdul Hadi dalam keterangannya, Minggu (4/8/2024). 

Baca juga: Tak Boleh Lagi Main Film dan Sinetron Zaskia Adya Mecca Justru Bersyukur: Aku Sekarang Urus Bisnis

Yayasan Sunyi Harapan Indonesia, sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan untuk menciptakan inklusivitas dan mengurangi kesenjangan bagi penyandang disabilitas, kembali menjadi mitra dalam program ini.

Secara keseluruhan, program ini akan terbagi dalam dua angkatan pelatihan di Jakarta, dua angkatan di Bandung, serta dua angkatan pendampingan bisnis, dengan total 68 penerima manfaat yang akan menjadi bagian dari perayaan HUT ke-68 Danamon.

Kick-off pelatihan pertama dilakukan di Sunyi Coffee Barito pada 30 Juli 2024, dihadiri oleh Widyarini Utami Talent Acquisition, Employer Branding, Performance & Culture Head Bank Danamon yang langusng menyampaikan materi mengenai keterampilan pembuatan CV.

"Program CSR ini merupakan wujud nyata dari komitmen Danamon dalam mendukung keberlanjutan sosial dan ekonomi di Indonesia. Dengan berkolaborasi bersama Yayasan Sunyi Harapan Indonesia, kami berharap dapat membantu rekan penyandang disabilitas untuk mengembangkan keterampilan dan untuk meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri rekan-rekan disabilitas agar dapat bersaing di dunia profesional," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved