Berita Viral

Kisah Pilu Mak Eroh, Nenek Jualan Sapu Lidi Rp 2 Ribu Seharian Jalan Berkilo-kilo Hanya Laku 1 Ikat

Sebuah video memperlihatkan kisah pilu seorang nenek jualan sapu lidi jalan kaki keliling kampung dagangannya hanya laku satu, viral di media sosial

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Kolase Instagram @sayaphati
Kisah Pilu Mak Eroh, Jualan Sapu Lidi Rp 2 Ribu Dagang Seharin Hanya Laku 1 Ikat, Cari Nafkah Hidup Sebatang Kara 

TRIBUNJABAR.ID - Sebuah video memperlihatkan kisah pilu seorang nenek jualan sapu lidi keliling kampung, viral di media sosial.

Aksi nenek jualan sapu lidi tersebut menyita perhatian warganet yang simpati kepadanya.

Bagaimana tidak, ia berjualan sapu lidi seharga Rp 2 ribu, namun seharian dagang ia hanya bisa laku 2 ikat.

Padahal ia sudah berjualan berjalan berkilo-kilo meter dari kampung ke kampung sejak pagi hari.

Dengan kondisi yang sudah tua dan segala upayanya, ia tetap berusaha mencari nafkah.

Baca juga: Kisah Damar, Anak Tukang Bengkel Berhasil Kuliah Gratis di Kedokteran UGM, Berawal Antar Ibu Kontrol

Perjuangan ini dilakukan oleh nenek bernama Mak Eroh.

Baru-baru ini, kisah pilu Mak Eroh jualan lidi demi peruntungan mencari nafkah itu viral dibagikan akun Instagram @sayaphati, dikutip Tribunjabar.id, Minggu (4/8/2024).

Dalam video yang dibagikan memperlihatkan kegigihan Mak Eroh berjalan menawarkan dagangan sapu lidinya.

Dengan usianya yang renta, tubuhnya masih berusaha kuat membawa dagangannya dengan cara digendong menggunakan kain jarik.

Pengunggah tak sengaja bertemu Mak Eroh tersebut yang tengah berjalan hendak jualan.

“Sore itu team kami melintas di sebuah desa dan melihat emak sedang berjualan sapu lidi, terlihat sapu yg ia bawa masih banyak,” tulis keterangan pengunggah.

Tak tega melihat kesusahan Mak Eroh, pengunggah pun mengaku akhirnya memborong semua dagangannya.

Saat ditanya, ternyata Mak Eroh berjualan dari pagi hari baru laku 1 ikat dengan harga Rp 2 ribu.

Tak hanya itu pengunggah bahkan mengantarkan Mak Eroh hingga rumahnya.

Pilunya ternyata selain kondisi Mak Eroh yang sudah renta, ia juga punya keterbatasan pengelihatan.

Ternyata mata kanan Mak Eroh buta permanen dan mata kirinya menderita katarak.

Di balik perjuangannya mencari nafkah itu, ternyata ada kisah yang lebih memilukan.

Ternyata Mak Eroh hidup seorang diri karena suami dan anaknya sudah lebih dulu meninggal dunia.

Saat diantarkan pulang, Mak Eroh tinggal di gubuk yang nyaris ambruk, bahkan mirisnya tak punya MCK.

“Kalo malam mau buang hajat emak ke belakang rumah menggali tanah untuk membuang hajatnya,” ungkap pengunggah.

Namun untuk mandi pagi atau siang biasanya emak ikut ke mesjid atau rumah tetangganya.

Ternyata Mak Eroh hidup sebatang kara
Ternyata Mak Eroh hidup sebatang kara tinggal di gubuk, suami dan anak meninggal dunia. Kini mencari nafkah seorang diri

Hidup seorang diri dengan kondisinya yangs sudah renta, beruntungnya Mak Eroh mendapat bantuan dari pemerintah.

Mak Eroh rutin bisa mendapatkan bantuan beras dan BLT.

Meski begitu, bantuan dari pemerintah tersebut tidak cukup menghidupi kehidupannya sehari-hari.

Oleh karena itu, Mak Eroh tetap berusaha mencari nafkah dengan jualan sapu lidi tersebut.

Baca juga: Kisah Pilu Bocah 12 Tahun Jadi Pedagang Tahu Bulat, Cari Nafkah Demi Bantu Biaya Berobat Orangtua

Kini, kisah pilu Mak Eroh jualan sapu lidi ini viral dan menarik simpati warganet.

Tak sedikit warganet turut sedih atas nasib yang dialami Mak Eroh.

Sementara itu, pengunggah membuka donasi untuk membantu ekonomi dan pembuatan MCK di rumah Mak Eroh.

Berikut beragam komentar warganet.

shabiraalmaidah
“Kalau aku Deket aku borong setiap hari dagangan nenek

winditv
“Sanggup gak, kita wujudin impian nenek untuk punya mck?”

gallery.henna_
“Ya Allah, semoga banyak yg donasi”

triayulestr
“Nangiiisss, kak apa ga di titip ke panti jompo biar banyak temennya”

efendy_rio_
“Semoga di berikelancaran dalam open donasinya”

indahirsalaras
“Kakak Abang netizen kita bantu nenek yukk, semoga rezeki kakak abang bertambah dan diberikan kesehatan dan keberkahan”

dianjsmne
“YaAllah ga tega, nangis bgt,” tulis beragam komentar warganet.

Kisah Lainnya - Kisah Nenek Sarti Bekerja Jaga WC Umum hingga Malam Diupah Rp10 Ribu Per Hari, Suami Terbaring Sakit

Kisah perjuangan mencari nafkah dilakukan nenek-nenek juga viral seperti kisah nenek Sarti ini bekerja menjaga WC umum diupah hanya Rp 10 ribu.

Meski upah tak sebarapa, apapun dilakukan untuk mencari nafkah dan bertahan hidup.

Itulah yang dirasakan oleh nenek Sarti, seorang lansia berumur 74 tahun.

Nenek Sarti kini terpaksa bekerja sebagai penjaga WC umum dengan upah Rp 10 ribu per hari, karena suaminya terbaring sakit.

Kini kisah pilunya itu menyita perhatian warganet yang simpati dengan nasibnya.

Kisah nenek Sarti ini viral dibagikan akun Instagram @sayaphati, dikutip Tribunjabar.id, Minggu (30/6/2024).

Baca juga: Viral Nasib Mbah Kannut Dilaporkan 4 Anak gara-gara Masalah Warisan, Anak Sulung Tak Menyangka

Dalam video yang diunggah memperlihatkan keseharian nenek Sarti yang bekerja hanya duduk di depan WC umum.

WC umum yang dia jaga pun tampak kumuh berdinding bilik dengan toilet jongkok.

Sekilas bangunan WC umum tersebut tampak seperti gudang.

Namun, di sana terlihat seorang nenek renta yang sabar menunggu orang-orang yang datang ke bilik yang dia jaga.

Di dinding bilik tersebut terdapat tulisan menunjukkan bahwa tempat tersebut adalah WC umum.

Di situlah Sarti duduk menjaga WC umum tersebut.

Tak hanya itu, ternyata Sarti hanya diam karena ia tak bisa mendengar.

Nenek Sarti hanya bisa mengarahkan pengujung WC umum tersebut agar langsung membayar dengan tarif yang tertera yang tertulis di karton merah jambu.

“Mohon uangnya langsung diletakkan di kardus karena saya tidak bisa mendengar,” tulisannya.

Selain tu juga tulisan di karton merah muda tersebut tarif WC umum tersebut, untuk kencing membayar Rp 2000 dan buang air besar Rp 4000.

Dalam video tersebut, nenek Sarti menceritakan kehidupanya sehari-hari tersebut.

Nenek berusia 74 tahun itu mengaku bekerja menjadi penjaga WC umum.

Dari pekerjaannya itu nenek Sarti mengaku hanya diupah Rp 10 ribu per hari.

Ia menceritakan dirinya terpaksa bekerja mencari nafkah karena suami jatuh sakit.

Dalam video tersebut, nenek Sarti berbicara di samping suaminya yang terbaring sakit di kasur.

Terlihat nenek Sarti merawat dan menyuapi suaminya itu dengan makanan seadanya.

Diketahui suami nenek Sarti itu kakek Asmono (75) tahun.

Suaminya itu jatuh sakit setelah jatuh dari sepeda.

Kini, nenek Sarti yang mencari nafkah dan menjadi tumpuan hidup mereka dengan upah Rp 10 ribu per hari.

Dari kisah pilu nenek Sarti tersebut membuat warganet merasa iba dan simpati kepadanya.

Pengunggah akun @sayaphati membuka donasi untuk membantu perekonomian nenek Sarti dan suaminya kakek Asmono.

Namun, donasi tersebut sudah ditutup pada 28 Juni 2024.

Meski begitu, kisah pilu nenek Sarti itu terus menyedot perhatian warganet hingga banjir doa dan dukungan.

Tak sedikit warganet yang prihatin karena penghasilan nenek Sarti Rp 10 ribu per hari tak bisa mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari berdua dengan suaminya itu.

Baca juga: Viral Curhat Ibu Cari Keberadaan Anak, Dititipkan ke Panti Asuhan 15 Tahun Lalu, Tak Punya Fotonya

Berikut beragam komentar warganet.

“Ya Allah mudahkan dan lancarkan rejeki nenek sembuhkan kakek, limpahkan perlindungan, keselamatan dan kebahagian dunia akherat kelak, semoga byk yg bantu kakek dan nenek, aamiin ya robbal alamiin”

“Ya Allah 10 ribu buat beli apa zaman skrg,beli nasi juga ga cukup buat berdua”

“Kalau full sebulan hanya dapat 300 ribu guys, itupun kakek sdh sakit skrg”

“Ya Allah selama ini aku kurang bersyukur”

“Tolong pr koruptor d atas sana sering2 liat kek gn,biar gk hobi mkn duit negara yg shrusnya buat ksejahteraan rkyat!!!!bkn mlh mrka makan buat kesejahteraan hrta hedon bermewah2 Marka,” tulis beragam komentar warganet.

Hingga artikel ini dimuat belum diketahui lokasi tempat nenek Sarti itu tinggal.

#BeritaViral  #ViralLokal

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved