Wanda Hamidah Dukung Penghapusan Sistem Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa, di Tingkat SMA

Wanda menilai, hal itu sudah sesuai kebijakan dari Kurikulum Merdeka yang kini mulai diterapkan di sekolah seluruh Indonesia.

Deanza Falevi / tribunjabar.id
Wanda Hamidah saat menghadiri diskusi publik di Stasiun Kopi, Kabupaten Purwakarta, Sabtu (27/7/2024) malam. 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Aktris yang juga politikus Partai Golkar, Wanda Hamidah, menudukung kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI untuk menghapus sistem penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa, di Sekolah Menengah Atas (SMA).

Wanda menilai, hal itu sudah sesuai kebijakan dari Kurikulum Merdeka yang kini mulai diterapkan di sekolah seluruh Indonesia.

"Memang sekarang, sebetulnya mata pelajaran yah dibebaskan saja sesuai dengan kemampuan dan keinginan anak," ucap Wanda Hamidah saat ditemui Tribunjabar.id di Stasiun Kopi, Kabupaten Purwakarta, Sabtu (27/7/2024) malam.

Menurutnya, pada sistem penjurusan yang sebelumnya diterapkan, banyak tidak keadilan bagi para pelajar di kemudian hari saat mencari pekerjaan atau melanjutkan pendidikan perkuliahan.

"Karena, enggak adil juga ketika anak IPA bisa mengambil lahan IPS, itu enggak adil sebetulnya. Jadi sebaiknya memang mata pelajaran itu di sekolah-sekolah bisa dipilih yang disenangi oleh murid-murdinya," ucap Wanda.

Diketahui sebelumnya, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo membeberkan alasan IPA, IPS, dan Bahasa dihapus.

Baca juga: Langkah Disdik Jabar tentang Rencana Penghapusan Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA

Nino menjelaskan kebijakan ini dilakukan agar murid bisa lebih fokus untuk membangun basis pengetahuan yang relevan dengan minat dan rencana studi lanjutnya.

"Murid kelas 11 dan 12 SMA yang sekolahnya menggunakan Kurikulum Merdeka kini dapat dapat memilih mata pelajaran secara lebih leluasa sesuai minat, bakat, kemampuan, dan aspirasi studi lanjut atau karirnya," kata Nino.

Nino mencontohkan murid yang ingin berkuliah di program studi teknik bisa menggunakan jam pelajaran pilihan untuk mata pelajaran Matematika Tingkat Lanjut dan Fisika. Murid tersebut tidak harus mengambil mata pelajaran Biologi.

Sementara itu, murid yang ingin kuliah di prodi kedokteran bisa menggunakan jam pelajaran pilihan untuk mapel Biologi dan Kimia. Sang murid tidak harus mengambil mapel Matematika Tingkat Lanjut.

"Persiapan yang lebih terfokus dan mendalam ini sulit dilakukan jika murid masih dikelompokkan ke dalam jurusan IPA, IPS, dan Bahasa," ucapnya.(*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved