Teror Macan Tutul di Kuningan, Warga Dapat Sumbangan Petasan, Ini Kegunaannya

Macan tutul itu terlihat oleh warga Desa Gunung Manik, bahkan beberapa kali memasuki area pemukiman warga.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Ravianto
maps.google
Wilayah Desa Gunung Manik, Kuningan yang terpencil dan ada di wilayah pegunungan. Desa Gunung Manik sedang diteror macan tutul sejak Selasa 9 Juli 2024. 

TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN - Teror macan tutul di Desa Gunung Manik, Kuningan belum juga reda meski sudah hampir dua pekan.

Macan tutul itu terlihat oleh warga Desa Gunung Manik, bahkan beberapa kali memasuki area pemukiman warga.

Bahkan, video saat warga mengusir macan tutul yang masuk perkampungan menjadi viral.

Kepala Desa Gunung Manik, Juhari Harianto sudah meminta warganya untuk waspada.

Saat ini, Desa Gunung Manik mendapat bantuan petasan untuk menghadapi teror macan tutul tersebut.

"Kami mendapatkan donasi berupa petasan," kata Juhari Harianto kepada Tribun, Rabu  (10/7/2024) lalu.

Bantuan petasan yang diterima, kata Juhari jumlahnya cukup banyak.

Petasan ini akan dipakai untuk mengusir macan tutul jika mereka terlihat di pemukiman warga.

"Iya, ketika warga melihat macan. Upaya penyelamatan itu dengan menyalakan petasan, dan itu hanya sebagai bentuk pengusiran pada macan saja," katanya.

Berita sebelumnya, kemunculan macan tutul di permukiman warga Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru, sontak menjadi perhatian pemerintah Kuningan.

"Saat ada laporan masuk ke kami, sejumlah petugas BPBD kami turunkan hingga lakukan sosialisasi keamanan dan keselamatan warga," kata Kepala BPBD Kuningan Indra Bayu Permana, Rabu (10/7/2024).

Ibe sapaan akrab Kepala BPBD Kuningan menyebut, meski bukan wilayah kerja dalam melakukan evakuasi binatang buas yang berkeliaran di permukiman warga.

"Iya, untuk wilayah ancaman hewan buas kita bukan ahlinya, tapi kordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) tetap kita lakukan. Kemudian, bentuk penyelamatan itu kami lakukan pada lingkungan masyarakat sekitar," katanya.

Dalam bentuk kerjasama dari ancaman hewan buas, Ibe mengungkap telah melakukan pencegahan dan antispasi kepada warga untuk tetap waspada.

"Ancaman dari hewan buas, kami telah bekerjasama dengan pemerintah desa, untuk selalu antispasi dan waspada. Minimal kegiatan perorangan jangan dilakukan terlalu lama," katanya.

Videonya Viral

Video viral warga usir macan tutul ternyata terjadi di Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru, Kuningan.

"Iya, kejadian muncul macan tutul itu benar di desa kami, kata Juhari Harijati yang juga kebetulan Kepala Desa Gunungmanik, saat di konfirmasi Tribun, Rabu (10/7/2024).

Menurutnya, muncul macan itu berlangsung sejak pukul 16. 00 WIB (Selasa, 9 /7/2024) hingga pukul 23. 00 WIB.

"Macan itu muncul sejak sore hingga malam dan membuat warga desa melakukan ronda serta bewara ke warga untuk berhati-hati," kata Juhari lagi

Dalam video macan tutul, kata Juhari itu dilakukan perekaman berjarak 10 meter. Kemudian, saat pengambilan audio visual itu dilakukan pengusiran.

"Jadi, kemarin sore. Warga kami video macan itu sekitar 10 meter sambil mengusir. Karena, macan itu berada di area permukiman warga, yang membuat kami cemas," katanya.

Kecemasan bertambah, kata Juhari mengaku saat pengusiran kucing besar itu melakukan serangan balik.

Beruntung tidak ada korban, namun seekor anjing kampung menjadi korban serangan macan tersebut.

"Ketika warga mengusir macan, si macan malah balik menyerang. Nah, warga mengusir tadi kan bawa anjing, jadi malah anjing itu yang jadi korban serangan macan," katanya.

Anjing yang menjadi korban keganasan macan, itu diketahuinya setelah ada bercak darah dan cara jalan anjing berbeda.

"Diketahui anjing jadi korban, itu terlihat kaki belakang kiri anjing patah di duga akibat gigitan. Kemudian, di bagian punggung belakang anjing keluar darah, kemungkinan di cakar sama macan," katanya.

Dari kejadian itu, Juhari menyeru semua warga untuk melaksanakan sistem keamanan lingkungan. Pasalnya, macan tutul yang terlihat dewasa itu terus berkeliaran di wilayah permukiman warga.

"Dari kejadian semalam, kami bareng warga melaksanakan ronda. Karena, ancaman macan yang gak mau naik gunung juga, kemudian di wilayah berkeliaran macan itu ada terdapat hewan ternak warga juga," katanya. (*)

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved