Niat dan Tata Cara Puasa Tasua dan Asyura Muharram 1446 H, Dilaksanakan 15 dan 16 Juli 2024

Simak bacaan niat dan tata cara puasa Tasua dan Asyura pada bulan Muharram 1446 H berikut ini.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
freepik.com
Ilustrasi puasa---terdapat bacaan niat dan tata cara puasa Tasua dan Asyura pada bulan Muharram 1446 H. 

TRIBUNJABAR.ID - Simak bacaan niat dan tata cara puasa Tasua dan Asyura pada bulan Muharram 1446 H berikut ini.

Puasa Tasua dan Asyura merupakan salah satu amalan sunnah yang bisa dilakukan umat Islam di bulan Muharram.

Amalan sunnah ini dilakukan pada 9 dan 10 Muharram.

Berdasarkan kalender Hijriyah Kementerian Agama (Kemenag), 9 dan 10 Muharram 1446 H bertepatan dengan 15 dan 16 Juli 2024.

Artinya, umat Islam bisa melakukan puasa Tasua dan Asyura pada kedua tanggal tersebut.

Lantas, seperti apa niat dan tata cara puasa Tasua dan Asyura?

Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura

Berikut bacaan niat puasa Tasua:

Baca juga: Jadwal Puasa Sunah di Bulan Muharam 1446 H, Puasa Ayyamul Bidh Dikerjakan Setelah Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى  

Nawaitu shauma Tâsû’â-a lilâhi ta'âlâ.  

Artinya: "Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’âlâ."  

Berikut bacaan niat puasa Asyura:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.  

Artinya: "Saya niat puasa Asyura karena Allah ta'âlâ."

Tata Cara Puasa Tasua dan Asyura

Puasa Tasua dan Asyura dilakukan dengan tata cara yang sama seperti puasa-puasa lainnya.

Berikut tata cara puasa Asyura dan Tasua:

1. Membaca niat puasa. Niat bisa diucapkan pada malam hari hingga sebelum adzan Subuh berkumandang.

2. Mengutamakan sahur sebelum adzan Subuh berkumandang.

3. Melaksanakan puasa seharian penuh dengan tidak makan, minum, menjaga hawa nafsu, dan hal-hal membatalkan puasa lainnya sampai terbenam matahari atau adzan Magrib.

4. Berbuka puasa ketika adzan Magrib berkumandang.

Baca juga: 12 Amalan Bulan Muharram 1446 H Berdasarkan Sunah, Termasuk Puasa hingga Baca Al Ikhlas 1000 Kali

Berikut bacaan doa berbuka puasa:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ أُمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت ُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ .

Allahumma laka shumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamarrahimin

Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku tunduk dan patuh, dan dengan rejeki-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu wahai dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang."

Keutamaan Puasa di Bulan Muharram

Dilansir dari berbagai sumber, berikut keutamaan melaksanakan puasa di bulan Muharram.

1. Puasa paling utama setelah Ramadhan

Hal ini sebagaimana disebutkan Rasulullah saw dalam sebuah hadisnya, “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharam, dan salat yang paling utama setelah salat fardu adalah salat malam.” (HR Muslim).

2. Muharram termasuk empat bulan mulia

Selain Rajab, Zulkaidah, dan Zulhijah, Rasulullah saw menganjurkan kita untuk berpuasa di empat bulan mulia itu sebagaimana disampaikan dalam sebuah hadisnya yang diriwayatkan Imam Abu Dawud dan Imam Ibnu Majah.

“Puasalah bulan Sabar (Ramadan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan lainnya).

3. Pahalanya sama dengan puasa 30 hari

Puasa 1 hari di bulan Muharram karena Allah SWT, akan diberikan pahala yang sama dengan puasa 30 hari. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah saw bersabda,

"Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa'." (HR at-Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah).

4. Menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat.

Khusus puasa Asyura, umat Islam yang menjalankannya akan mendapat pahala dileburkan dosa selama satu tahun.

Hal ini sebagaimana termaktub dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah, "Sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: 'Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat'." (HR Muslim).

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved