Berita Viral
Viral Acara Pernikahan di Kebayoran Baru di Tengah Kepungan Banjir, Tamu Undangan Diangkut Gerobak
Sebuah video yang menunjukkan suasana acara pernikahan di tengah kepungan banjir, viral di media sosial.
Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Salma Dinda Regina
TRIBUNJABAR.ID - Sebuah video yang menunjukkan suasana acara pernikahan di tengah kepungan banjir, viral di media sosial.
Meski dikepung banjir, para tamu undangan terlihat tetap menghadiri acara pernikahan yang digelar di Kebayoran Baru tersebut.
Momen tersebut viral di media sosial setelah diunggah akun Instagram @undercover.id, Minggu (7/7/2024).
Baca juga: Viral Aksi 2 Pria di Cileunyi Bandung Disebut Palak Pemilik Toko Pakaian,Satunya Terekam Curi Barang
Perekam video mengatakan acara pernikahan itu berlangsung pada 1 Muharram 1446 H.
"Selamat siang teman-teman, ini kondangan tahun 2024, 1 Muharram banjir, banjir tapi tetep aja pada hadir," ujar pria perekam video, dikutip Tribunjabar.id, Senin (8/7/2024).
Kedua mempelai pengantin terlihat bersanding di pelaminan.
Pengantin wanita terlihat mengenakan gaun berwarna merah, pengantin pria mengenakan jas dengan warna senada.
Sejumlah tamu undangan pun tampak santai duduk di kursi yang telah disiapkan.
Mereka tetap santai meski kondisi di lokasi acara pernikahan itu banjir.
Di sisi lain, perekam video menunjukkan proses para tamu undangan masuk ke lokasi pernikahan.
Mereka terlihat menaiki gerobak yang didorong oleh sejumlah panitia dalam acara pernikahan tersebut.
Para tamu undangan itu pun harus menunggu antrian untuk masuk atau pun keluar lokasi pernikahan tersebut.
Tak hanya mengenakan gerobak, para tamu undangan pun sembari membawa payungnya.
Satu persatu tamu undangan pun dibantu untuk turun dari gerobak tersebut.
Di sisi lain, sejumlah alat di acara pernikahan itu terendam banjir, seperti kursi, meja hingga karpet.
Bahkan, sejumlah sampah pun terlihat ikut mengalir dengan air banjir tersebut.
Kisah Lainnya - Kisah Dewi dan Sanjaya Tetap Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Banjir di Cirebon, Senyum Tak Luntur

Banjir yang menerjang Desa Jagapura Kulon, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, sejak dini hari tadi tidak menghalangi niat pasangan pengantin, Dewi dan Sanjaya, untuk melangsungkan resepsi pernikahan mereka, Minggu (7/7/2024).
Meskipun genangan air merendam sebagian besar lingkungan rumahnya, keluarga dan kerabat tetap antusias merayakan momen bahagia tersebut.
Mempelai wanita, Dewi, tampak anggun mengenakan gaun putih yang sedikit terangkat karena genangan air.
Sementara Sanjaya mengenakan kemeja putih khas pengantin dengan senyum yang tak luntur dari wajahnya.
"Awalnya cukup sedih, tapi tanggal sudah ditentukan dan semua sudah dibooking, jadi mau tidak mau harus diadakan hari ini," ujar Sanjaya saat diwawancarai media, Minggu (7/7/2024).
Sanjaya mengaku sedih karena harus menggelar pernikahan di tengah bencana banjir.
Namun melihat antusiasme tamu undangan yang terus berdatangan, membuatnya tetap bersemangat.
"Tamu-tamu alhamdulillah datang semua, bikin saya jadi lebih semangat karena mereka juga semangat mau mengantar dan menyukseskan acara ini," ucapnya.
Saat melakukan seserahan, ketinggian air sempat mencapai 80 sentimeter.
"Air ini sempat tinggi, waktu di perjalanan (seserahan) airnya sampai setinggi paha (80 sentimeter), kalau di sini (lokasi resepsi) paling sebatas betis (30 sentimeter)," jelas dia.
Meski banjir menerjang lokasi resepsi, seluruh proses acara pernikahan berjalan dengan lancar.
"Alhamdulillah semua lancar, meskipun semuanya basah, bahkan sampai tidak pakai sandal," katanya.
Resepsi pernikahan ini juga mendapat bantuan dari warga setempat yang bahu-membahu membersihkan area resepsi dan mengatur tempat agar tetap nyaman bagi para tamu undangan.
Suasana meriah tidak luntur meski harus berbasah-basahan.
Salah satu tamu undangan, Siti (45), mengaku terkesan dengan semangat pasangan pengantin dan seluruh keluarga yang tetap berusaha melangsungkan acara ini.
"Sungguh luar biasa melihat bagaimana mereka tetap tersenyum dan menikmati hari spesial ini meski dalam kondisi yang sulit."
"Ini adalah bukti bahwa cinta bisa mengatasi segala tantangan," ujar Siti.
Acara resepsi berjalan lancar dan penuh kehangatan.
Musik tradisional dan sesekali dangdutan khas Cirebon mengalun indah, mengiringi tarian dan canda tawa para tamu.
Meskipun banjir masih menggenangi sebagian besar di sekitar lokasi resepsi, semangat kebersamaan dan solidaritas warga Jagapura Kulon membuat hari itu menjadi hari yang tidak terlupakan bagi Dewi, Sanjaya, dan semua yang hadir.
Seperti diketahui, hujan deras yang terjadi hampir di seluruh wilayah Kabupaten Cirebon membuat banjir di sejumlah titik.
Informasi yang diterima, banjir sedikitnya terjadi di tiga kecamatan, yakni Gegesik, Arjawinangun dan Susukan.
Tak hanya rumah, banjir juga menggenangi jalur provinsi penghubung Cirebon dan Indramayu di Jalan Raya Gegesik, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, di mana ketinggian air di jalan tersebut mencapai 30 centimeter pada Minggu (7/7/2024) siang.
Akibatnya, aktivitas warga terganggu karena terhambat oleh genangan air.
Dari pantauan, meski terjadi banjir terdapat sejumlah pengendara roda dua nekat menerobos genangan air.
Akibatnya banyak kendaraan yang mogok akibat terendam banjir.
Menurut Hanuris, salah satu warga Jagapura Wetan, banjir yang menggenangi jalan Provinsi tersebut terjadi akibat jebolnya tanggul sungai Songket.
"Banjirnya dari jam 16.00 WIB (Sabtu sore), tapi tingginya air itu jam 1.00 WIB (Minggu dini hari) ini banjir akibat tanggulnya jebol jadi airnya meluap," ujar Hanuris, pada Minggu (7/7/2024).
Ia juga menjelaskan, bahwa ketinggian air di kawasan Jagapura bervariasi, mulai dari 30 hingga 50 centimeter.
"Ini jalan Provinsi penghubung Indramayu-Cirebon, ketinggian air di jalan raya ini 30 centimeter, kalau kedalamannya bisa lebih tinggi, setengah meter bisa sampai," ucapnya.
Ia juga menambahkan, bahwa biasanya banjir di jalan penghubung Cirebon-Indramayu ini hanya terjadi saat hujan turun, namun kali ini banjir belum juga surut.
"Biasanya setelah hujan reda, banjirnya selesai, tapi ini belum surut."
"Ada tiga desa di sini yang terdampak, yaitu Jagapura Wetan, Jagapura Kulon dan Jagapura Kidul," jelas dia.
Banjir ini telah mengganggu aktivitas sehari-hari warga, terutama bagi mereka yang bergantung pada jalan tersebut sebagai jalur utama.
Warga berharap pihak terkait segera mengambil tindakan untuk mengatasi permasalahan ini.
Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.
Fakta-fakta Haikal & Haezar Kakak Adik di Bogor Gantian Pakai Seragam Sekolah, Kondisi Keluarga Pilu |
![]() |
---|
Viral, Aksi Pria Misterius Cari Orang Sambil Bawa Sajam Bikin Warga Ketakutan, Diduga Balas Dendam |
![]() |
---|
Kakak Adik di Bogor yang Gantian Seragam Sekolah Ternyata Juga Pakai Sepatu Giliran: Gak Ada Lagi |
![]() |
---|
Kisah Haikal dan Haezar, Kakak-Adik di Parung Bogor yang Viral Gantian Seragam, Hanya Punya Satu |
![]() |
---|
Viral, Ayah di Tangerang Buat 600 Lukisan untuk Souvenir Pernikahan Anak, Buat Terharu Warganet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.