Senyum Dewi dan Sanjaya di Tengah Kepungan Banjir, Sambut Tamu Resepsi Ditemani Banjir Sebetis

Dewi, tampak anggun mengenakan gaun putih, meski terpaksa harus sedikit diangkat agar terhindar dari genangan air.

|
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
Banjir yang menerjang Desa Jagapura Kulon, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon sejak dini hari tadi, tidak menghalangi niat pasangan pengantin, Dewi dan Sanjaya, untuk melangsungkan resepsi pernikahan mereka, Minggu (7/7/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Banjir yang menerjang Desa Jagapura Kulon, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon sejak dini hari tak menghalangi niat Dewi dan Sanjaya, untuk melangsungkan resepsi pernikahan mereka, Minggu (7/7). 

MESKI genangan air merendam sebagian besar lingkungan rumah mereka, keluarga dan kerabat Dewi dan Sanjaya tetap antusias merayakan momen bahagia tersebut.

Dewi tampak anggun mengenakan gaun putih, meski terpaksa harus sedikit diangkat agar terhindar dari genangan air.

Sanjaya yang mengenakan kemeja putih khas pengantin juga terlihat gagah. Bibirnya selalu tersenyum.

"Awalnya cukup sedih. Tapi tanggal sudah ditentukan dan semua sudah di-booking, jadi mau tidak mau harus diadakan hari ini," ujar Sanjaya.

Sanjaya mengaku sedih karena harus menggelar pernikahan di tengah banjir.

Namun, antusiasme tamu undangan yang terus berdatangan membuatnya tetap bersemangat.

"Tamu-tamu alhamdulillah datang semua, bikin saya jadi lebih semangat karena mereka juga semangat mau mengantar dan menyukseskan acara ini," ujarnya.

Saat melakukan seserahan, ketinggian air sempat mencapai 75-an sentimeter.

"Air ini sempat tinggi, waktu di perjalanan (seserahan) airnya sampai setinggi paha, kalau di sini (lokasi resepsi) paling sebatas betis," jelas dia.

Meski banjir menerjang lokasi resepsi, seluruh proses acara pernikahan berjalan dengan rencana.

"Alhamdulillah semua lancar, meskipun semuanya basah, bahkan sampai tidak pakai sandal," katanya.

Resepsi pernikahan ini juga mendapat bantuan dari warga setempat yang bahu-membahu membersihkan area resepsi dan mengatur tempat agar tetap nyaman bagi para tamu undangan. Suasana meriah tidak luntur meski harus berbasah-basahan.

Siti (45), salah seorang tamu undangan mengaku terkesan dengan semangat pasangan pengantin dan seluruh keluarga yang tetap berusaha melangsungkan acara ini.

"Sungguh luar biasa melihat bagaimana mereka tetap tersenyum dan menikmati hari spesial ini meski dalam kondisi yang sulit. Ini adalah bukti bahwa cinta bisa mengatasi segala tantangan," ujar Siti.

Acara resepsi berjalan lancar dan penuh kehangatan. Musik tradisional dan sesekali dangdutan khas Cirebon mengalun indah, mengiringi tarian dan canda tawa para tamu.

Meskipun banjir masih menggenangi sebagian besar di sekitar lokasi resepsi, semangat kebersamaan dan solidaritas warga Jagapura Kulon membuat hari itu menjadi hari yang tidak terlupakan bagi Dewi, Sanjaya, dan semua yang hadir.

Kemarin, banjir terjadi di tiga kecamatan, yakni Gegesik, Arjawinangun dan Susukan. Tak hanya rumah, banjir juga menggenangi jalur provinsi penghubung Cirebon dan Indramayu di Jalan Raya Gegesik, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon. Hingga Minggu (7/7) siang, kedalaman genangan masih mencapai 30-an sentimeter.

Hanuris, warga Jagapura Wetan, mengatakan banjir terjadi menyusul jebolnya tanggul Sungai Songket.

"Banjirnya dari jam 16.00 WIB (Sabtu sore), tapi tingginya air itu jam satuan malam," ujar Hanuris, kemarin.

Ia mengatakan, ketinggian air di kawasan Jagapura bervariasi, mulai dari 30 hingga 50 sentimeter.

"Biasanya setelah hujan reda, banjirnya juga selesai, tapi ini belum surut. Ada tiga desa di sini yang terdampak, Jagapura Wetan, Jagapura Kulon dan Jagapura Kidul," ujarnya.(tribun cirebon)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved