Buntut Keracunan Massal di SDN Gandasari, Disdik Bandung Barat Akan Perketat Pengawasan Jajanan
kasus keracunan yang dialami ratusan orang tersebut disinyalir dari nasi kotak yang diberikan saat acara kenaikan dan perpisahan siswa SDN Gandasari.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat (KBB), memperketat pengawasan terhadap jajanan dan makanan di sekolah setelah terjadi keracunan di SDN Gandasari, Kecamatan Sindangkerta, KBB.
Seperti diketahui, sebanyak 125 orang baik itu dewasa maupun siswa di SDN Gandasari keracunan makanan dari nasi kotak saat acara pesta kenaikan kelas hingga mereka harus menjalani perawatan di puskesmas, klinik, dan rumah sakit.
Sekretaris Dinas Pendidikan KBB, Rustiyana mengatakan, selain memperketat pengawasan pihaknya meminta pihak sekolah untuk berhati-hati terhadap kondisi jajanan atau makanan yang dikonsumsi siswa sekolah.
"Kami juga akan lebih gencar melakukan sosialisasi agar kasus keracunan di lingkup pendidikan di KBB tidak terus terulang," ujarnya saat dihubungi, Minggu (30/6/2024).
Selain itu Pemda KBB juga bakal memberikan pembinaan dan pengawasan dari guru bagi pedagang di sekolah dan harus mendapatkan rekomendasi dengan cara ditempel stiker bahwa dagangannya sudah aman.
Langkah tersebut dilakukan karena pihaknya menduga, kasus keracunan yang dialami ratusan orang tersebut disinyalir dari nasi kotak yang diberikan saat acara kenaikan dan perpisahan siswa SDN Gandasari.
"Korbannya juga tidak hanya siswa karena nasi kotak yang diberikan banyak, kemudian dibawa ke rumahnya masing-masing, sehingga dicicipi oleh adik, kakak dan orangtua," katanya.
Kasi Bimbingan dan Pengawasan Pemerintahan (Binwas) Kecamatan Sindangkerta, D Hoeruddin mengatakan, setelah kejadian itu pesta kenaikan kelas di sekolah yang lain tak lagi ada konsumsi yang disiapkan panitia penyelenggara.
"Jadi untuk konsumsi dibawa orangtua dan siswa dari rumahnya masing-masing," ucap Hoeruddin.
Ia mengatakan, seperti acara pesta kenaikan kelas di 2 SD dan 1 SMP tetap semarak meski konsumsi dibawa dari rumah masing-masing. Para orangtua dan siswa rela membawa makanan dengan rantang, dan lainnya.
"Panggung hiburan tetap ada, hanya konsumsinya dibawa dari rumah masing-masing. Ini semua dilakukan sebagai antisipasi terjadinya keracunan makanan," katanya.(*)
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
Menilik Perangkat Deteksi Getaran Gempa di Parongpong Bandung Barat di Tengah Ancaman Sesar Lembang |
![]() |
---|
Harga Bahan Pokok di Bandung Barat Buat Warga Menjerit, Sri Dewi Siap Dorong Gerakan Pangan Murah |
![]() |
---|
Respon Keresahan Warga, Sri Dewi Fasilitasi Gerakan Pangan Murah di Parongpong Bandung Barat |
![]() |
---|
Gempa Bekasi Bikin 1 Rumah di Bandung Barat Rusak, Dinding Dapur Jebol |
![]() |
---|
Pelatihan Perpajakan Tingkatkan Kapasitas BUMDes di Kecamatan Parongpong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.