Persib Bandung

Format Championship Series Ditiadakan di Liga 1 2024-2025, Pelatih Persib Senang: Lebih Adil

Di sisi lain, Hodak menilai, perubahan format tanpa adanya Championship Series terbilang lebih adil dibandingkan sebelumnya.

Penulis: Adi Ramadhan Pratama | Editor: Ravianto
Kompas.com
Bomber Persib Bandung, David da Silva, dan bek Madura United, Cleberson Martins, berlari berebut bola pada laga final Championship Series Liga 1 2023-2024 leg pertama di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu (26/5/2024). Da Silva mencetak dua gol untuk kemenangan Persib 3-0. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pelatih kepala Persib Bandung, Bojan Hodak mengaku tidak masalah, format Championship Series Liga 1 2024/2025 ditiadakan.

Diketahui sebelumnya, format Championship Series di musim depan ditiadakan disebabkan karena jadwal sepak bola di Indonesia yang padat, termasuk agenda Timnas.

Oleh karena itu, ketimbang harus adanya lagi perhentian kompetisi yang banyak seperti di musim sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) memutuskan meniadakan Championship Series.

Dengan kata lain, format kompetisi di Liga 1 2024/2025 akan sama seperti dua musim sebelumnya, yang menggunakan format full kompetisi. Tidak ada babak knock-out.

Di sisi lain, Hodak menilai, perubahan format tanpa adanya Championship Series terbilang lebih adil dibandingkan sebelumnya.

Sebab  pemegang puncak klasemen akan jadi juara.

Pemain Persib Bandung Febri Hariyadi meluapkan ekspresinya setelah mencetak gol ke gawang Bali United saat pertandingan Liga 1 Championship Series putaran kedua di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (18/5). Persib Bandung menang telak lawan Bali United dengan skor  3-0.
Pemain Persib Bandung Febri Hariyadi meluapkan ekspresinya setelah mencetak gol ke gawang Bali United saat pertandingan Liga 1 Championship Series putaran kedua di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (18/5). Persib Bandung menang telak lawan Bali United dengan skor 3-0. (Tribun Jabar/Deni Denaswara)

"Menurut saya, untuk tahun ini akan jauh lebih adil. Karena jika ada tim yang benar-benar memulai liga dengan penampilan terbaik di 34 pertandingan akan menjadi juara," ujarnya saat diwawancarai pada Sabtu, 22 Juni 2024.

Namun meskipun begitu, Persib sendiri tidak memiliki pengalaman yang bagus jika kompetisi menggunakan format full kompetisi untuk menentukan juara.

Dilihat di atas kertas, Persib hanya pernah merasakan gelar juara dengan format knock-out atau Championship Series untuk memutuskan siapa yang meraih juara.

Baca juga: Cara Ikut Lelang Jersey Match Persib Bandung, Harga Minimal Rp 2 Juta

Seperti saat Persib juara di 2014, usai menaklukan Persipura Jayapura di partai final. Dan di musim 2023/2024, Persib menjadi juara usai mengalahkan Madura United.

Sedangkan saat menggunakan format full kompetisi, Persib hanya bisa mengakhiri Liga dengan peringkat kedua, ketiga dan bahkan tidak masuk lima besar.

Menanggapi hal itu, Hodak menyadari bahwa timnya memang memiliki pengalaman yang buruk saat format full kompetisi.

Namun dirinya, tetap optimistis bisa melewatinya dan mempertahankan gelar juara.

"Iya, tapi selalu ada hal bagus terjadi untuk pertama kalinya seperti sebelumnya kami tidak pernah menang melawan Bali."

"Lalu sebelumnya juga belum pernah ada pelatih asing yang membawa Persib meraih trofi," katanya.

Dengan adanya hal itu, Pelatih berkewarganegaraan Kroasia tersebut tetap fokus mencari cara untuk bisa mempertahankan gelar juara dengan format full kompetisi di Liga 1 2024/2025.

"Jadi selalu ada hal yang pertama kali terjadi dan besar harapannya tahun depan (menjadi juara)," ucapnya.(*)

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama
 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved