Sungai Citarum Akan Dipasangi CCTV di Titik-titik Rawan, Ada yang CCTV Ada yang Camera 360

Herman mengatakan sedang menyiapkan dukungan teknologi untuk menjaga sungai terpanjang di Jawa Barat ini.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Ravianto
lutfi ahmad mauludin/tribunjabar
Sungai Citarum, di Kampung Sapan, Desa Bojongemas Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Minggu (18/2/2024). 

Apa yang selama ini dilakukan oleh Satgas Citarum Harum Sektor 6, ujar Herman, bisa menjadi contoh.

Sampah-sampah plastik yang diangkat dari Sungai Citarum oleh Satgas Citarum Harum Sektor 6 bisa dijadikan rak bunga, kursi, meja, paving block, dan lainnya.

Prosesnya awalnya, sampah-sampah plastik yang telah terkumpul dipanaskan hingga meleleh lalu dicetak sesuai keinginan, hingga dibentuk menjadi kursi, rak bunga dan lainnya. Abu dari pembakaran sampahnya, ujar Herman, bisa diolah menjadi pavingblock.

Untuk sampah organik, menurut Herman, dapat diolah menjadi pupuk atau pakan untuk magot.

Setelah magot siap panen, bisa digunakan untuk pakan ternak. Di Satgas Citarum Harum Sektor 6, magot digunakan untuk pakan lele.

Herman mengatakan, apa yang dilakukan Satgas Citarum Harum Sektor 6 merupakan praktek sirkular ekonomi.

"Jadi semua jadi produktif, zero waste itu bukan katanya, tapi kita sudah melihat prototipe-nya, dikasih contoh sama Pak Dan Sektor 6.  Ini tinggal dikembangkan. Pak Dan Sektor dan teman-teman di sini bisa, pasti di lapangan (masyarakat) juga bisa melakukannya," ujar Herman.

Komandan Sektor 6 Satgas Citarum Harum, Kolonel Inf Yanto Kusno Hendarto, mengatakan selama ini  sampah yang mereka olah adalah sampah yang mereka dapatkan dari permukaan air sungai.

Yanto mengatakan, terdapat sekitar 10 titik tempat penumpukan sampah di sepanjang Das Citarum. Dari 10 titik itu, setiap harinya diangkat sebanyak 2 ton sampah, ditambah sampah dari masyarakat sekitar.

"Kalau  produknya (dari sampah) itu alhamdulillah ya,  saat ini kami sudah bisa membuat paving block, walaupun paving block yang kita buat ini belum go public. Sampai dengan saat ini baru bisa kami sumbangkan ke masjid-masjid sama ke pesantren," katanya.

Begitu juga dengan pupuk kompos, kata Yanto. Baru disumbangkan ke masyarakat yang membutuhkan, atau digunakan sendiri di area  Satgas Citarum Harum. 

"Di sini digunakan untuk tanaman-tanaman yang memang ada di sekitar kita.  Adapun  produk magot, kita gunakan untuk pakan ternak ikan punya kita sendiri," ujarnya.(lutfi a mauludin)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved