Dinas Pertanian Pangandaran Lepas 20 Petugas Untuk Pengawasan dan Pengendalian Hewan Kurban

Persiapan Idul Adha 2024, Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran melepas puluhan petugas yang akan mengawasi dan melakukan pengendalian terhadap hewan

Penulis: Padna | Editor: Kemal Setia Permana
istimewa
Ilusrtrasi hewan kurban--- Tim Pemeriksa hewan kurban DKPP Kota Bandung memeriksa domba di Jalan Balonggede. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Persiapan Idul Adha 2024, Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran melepas puluhan petugas yang akan mengawasi dan melakukan pengendalian terhadap hewan kurban.

Kadis Pertanian Kabupaten Pangandaran, Yadi Gunawan, mengatakan untuk persiapan momen Idul Adha tahun ini ada sebanyak 20 petugas yang akan melakukan pengawasan dan pengendalian hewan kurban.

"Mereka, terdiri dari tenaga kesehatan hewan termasuk ada dokter hewannya. Insyaallah, nanti di lapangan lengkap," ujar Yadi kepada sejumlah wartawan di Wonoharjo, Senin (10/6/2024).

Untuk kesiapan pengawasan sendiri, pihaknya sudah melakukan pemantauan hewan kurban sejak dua minggu lalu.

Baca juga: Waspada PMK Masih Ada, DKP3 Majalengka Minta Masyarakat Lebih Hati-hati Memilih Hewan Kurban

Beberapa tempat yang dipantau diantaranya adalah Kecamatan Cimerak, Cijulang, hingga Padaherang.

Sementara hewan yang sudah diperiksa terdiri dari sapi potong sebanyak 1.479 ekor, kambing sebanyak 700 ekor dan domba sebanyak 1.377 ekor. 

"Hewan-hewan kurban Itu, sudah kita lakukan pengecekan kesehatan," tutur Yadi.

Sementara itu, Kabid Perternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Deni Rakhmat, menyebutkan hasil pengecekan secara umum hewan kurban di Pangandaran dalam kondisi sehat.

Baca juga: Sosok Siswi SMK Korban Bullying di KBB yang Depresi Lalu Meninggal Dunia Dikenal Penyayang dan Sabar

"Artinya, tidak ada penyakit yang berarti seperti Antraks dan PMK itu tidak ada laporan secara resmi di Pangandaran," ujarnya.

Karena pihaknya dari kesehatan hewan itu sudah mempersiapkan petugas di 10 Kecamatan di Kabupaten Pangandaran. 

"Secara rutin, dokter pun diminta laporan untuk pengobatan-pengobatan yang telah dilaksanakan."

"Tapi, setelah saya amati rata- rata tidak ada penyakit yang menular terhadap hewan kurban yang diperjualbelikan," kata Deni.

Menurut Deni, antisipasi dilakukan karena ketika ada satu ekor yang tertular itu akan berdampak terhadap populasi hewan kurban lainnya. 

Sehingga, penjual dan peternak juga sudah cukup selektif dalam memilih hewan kurban yang akan dijual karena bakal berdampak terhadap penjualan mereka.  (*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved