Berita Viral
Viral, Siswa SMP di Batu Tewas Dianiaya Teman Gara-gara Minta Print Tugas Kelompok Malam Hari
Kasus seorang siswa SMP tewas dianiaya temannya gara-gara meminta print tugas malam hari di Batu, Jawa Timur, menjadi perbincangan viral.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Kasus seorang siswa SMP tewas dianiaya temannya gara-gara meminta print tugas malam hari di Batu, Jawa Timur, menjadi perbincangan viral.
Peristiwa ini menimpa korban yang berinisial RK (14), pelajar SMPN 2 Kota Batu.
Adapun, penganiayaan terjadi di Jalan Cempaka, Pesanggrahan, Kecamatan Batu, pada Kamis (29/5/2024).
Kemudian, korban dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (31/5/2024).
Lantas, seperti apa peristiwa selengkapnya?
Baca juga: Viral Video Tukang Ayam Goreng di Jakbar Jadi Korban Modus Tukar Uang Receh, Rugi Nyaris Rp700 Ribu
Meminta Tolong Print Tugas pada Malam Hari
Dilansir dari SuryaMalang, Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsuddin menerangkan, motif di balik penganiayaan adalah rasa tersinggung pelaku.
Ada lima anak yang diamankan polisi terkait kejadian ini.
Saat kerja kelompok, korban meminta salah satu pelaku berinisial MA untuk mencetak atau print lembar tugas pada malam hari.
MA pun tersinggung dengan perkataan korban, sehingga mengajak teman-temannya merencanakan pengeroyokan.
"Pada 29 Mei pukul 12.30 WIB pelaku berinisial KA menjemput korban di rumahnya dengan sepeda motor dan diantar ke rumah MA," tutur Oskar dalam konferensi pers, Sabtu (1/6/2024).
"Lalu korban diajak ke Jl Cempaka. Sampai di lokasi, ternyata ada MI, KB, dan AS. Selanjutnya korban diturunkan oleh MA dan diajak berkelahi," lanjutnya.
Korban dengan posisi sendirian pun menolak untuk berkelahi.
Kemudian, pelaku lain berinisial MI memukul korban pada kepala bagian kiri. Lalu, MA menendang dan memukul korban.
"MA sempat menyeret korban. Setelah melakukan kekerasan, korban diantar pulang oleh KA dan AS," ungkap Oskar.
"Namun hanya sampai pom bensin di Jalan Lahor, Kota Batu. Korban ditinggal oleh KA dan AS," tambahnya.
Selanjutnya, KA menjemput korban dan mengambil video pada saat kejadian.
MI memukul korban dengan tangan kosong sebanyak tiga kali pada bagian kepala samping kiri dan belakang dan menandang punggung korban satu kali.
Sementara, MA memukul bagian punggung korban dengan tangan kosong sebanyak dua kali, lalu menendang perut, paha, dan bokong sebanyak tiga kali, serta menyeret korban.
Baca juga: Viral Masjid di Surabaya Sediakan Warung Makan Gratis Senin-Sabtu, Ada Matras Bagi yang Hendak Tidur
Sedangkan, AS menyuruh MI melakukan pemukulan. Begitu pula dengan KB menyuruh MA melakukan pemukulan.
"Pada Jumat 31 Mei 2024, pukul 6:00, korban mengeluh sakit pada kepala bagian belakang," ujar Oskar.
"Ia juga mengeluh mual kepada orangtua. Pada pukul 7.00 WIB dibawa ke RS Hasta Brata Batu. Pada pukul 10.00 korban dinyatakan meninggal dunia," terangnya
Berdasarkan hasil autopsi, Oskar menerangkan kematian karena retak pada batok kepala bagian kiri sehingga terjadi pendarahan dan penggumpalan darah pada otak.
"Untuk penanganannya, karena berhubungan pada anak, berbeda dengan orang dewasa. Waktunya juga dipercepat yakni 15 hari," beber Oskar.'
"Kami tetap koordinasi dengan kejaksaan sehingga dalam prosesnya segera dilengkapi. Berkas akan kami kirim Senin untuk tahap pertama," tandasnya.
Kesaksian Kembaran Korban
Menurut penuturan saudara kembar korban berinisial R (13), sebelum meninggal, saudara kembarnya sempat di bawa ke rumah sakit pada Jumat (31/5/2024) pagi.
Kepada R, korban mengeluh sakit di bagian kepala.
Awalnya, RK meminta izin pada ibunya untuk pergi belajar kelompok di rumah temannya. Sang ibu pun mengantarnya.
Entah bagaimana, kata R, RK kemudian bertemu dengan A dan diduga dikeroyok oleh A dan saudaranya di daerah Pesanggrahan Kota Batu.
"Pulang-pulang dia lapor ke saya cerita kalau dia habis dipukuli A dan saudaranya," kata R, Jumat (31/5/2024).
R menjelaskan, semakin hari sakit yang dirasakan saudara kembarnya itu semakin terasa hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit pada Jumat pagi.
"Habis itu 3 hari kemudian atau hari ini, dia bangun tidur tadi sempat minta tolong ke saya sambil merintih sakit-sakit dan bilang tolong," katanya.
"Tapi saya tinggalin saja karena masih sempat buka HP. Terus ternyata pas saya tinggal mandi dia akhirnya bilang ke ibu kalau sakit karena di keroyok," lanjutnya.
Setelah dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 07.00 WIB, RK mendapat perawatan.
Dari hasil pemeriksaan, RK mengalami pendarahan di kepala hingga dijadwalkan operasi pada Jumat siang.
Sayangnya sebelum di operasi, RKW menghembuskan napas terakhir.
"Jam setengah 7 pagi dia merintih sakit sama ibu dan dibawa ke rumah sakit," ungkapnya.
"Pas di rumah sakit tidak tahu gimana ceritanya jam setengah 11 siang mendapat kabar saudara saya sudah enggak ada," tandasnya.
(Tribunjabar.id/Rheina) (Suryamalang.com/Benni Indo, Dya Ayu)
Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.
#BeritaViral
Sosok Guru yang Viral Hampir Cekik Siswa di Lampung, Pernah Dilaporkan Merokok di Kelas |
![]() |
---|
Sempat Viral, Wakil Ketua Komisi VI DPR Eko Patrio Minta Maaf soal Video Parodi Joget: Enggak Maksud |
![]() |
---|
Viral Siswa Baru SMKN 1 Jombang Diduga Diminta Uang Gedung Rp1,5 Juta, Kepsek: Iuran Partisipasi |
![]() |
---|
Viral, Guru SD di Lampung Diduga Hampir Cekik Murid saat Upacara Bendera, Diminta Tes Kejiwaan |
![]() |
---|
Viral, Foto Pribadi Seorang Wanita di Jakpus Dipasang di Aplikasi Kencan Dipakai Pelaku Open BO |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.