Prestasi Ryan Wibawa Bawa Kopi Excelsa Sumedang Juarai World Brewers Cup 2024 Dipuji Bey Machmudin
Ryan pun berbagi pengalamannya saat bersaing dengan para penyeduh kopi kelas atas lainnya yang berasal dari 41 negara yang berbeda pada ajang tersebut
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Barista asal Indonesia, Ryan Wibawa, menorehkan prestasi sebagai juara ketiga pada ajang World Brewers Cup 2024 di Chicago, Amerika Serikat. Dalam kesempatan itu, Ryan membawa kopi Sukawangi Excelsa dari Kabupaten Sumedang.
Ia pun berhasil menarik perhatian juri lantaran menyuguhkan secangkir kopi yang terinspirasi dari harmonisasi semboyan Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika.
"Excelsa ini udah banyak dipakai di Kompetisi Nasional sebelumnya. Di tahun-tahun mungkin 2022-2023 tuh udah mulai bermunculan kopi Excelsa di kompetisi nasional," katanya saat bertemu dengan Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (16/5/2025).
Ketika ia memenangkan kompetisi nasional ini, akhirnya mempunyai konsep bagaimana bisa membawakan salah satu kopi Indonesia yang cocok dan bisa digabungkan dan membawa semangat Bhineka Tunggal Ika.
Baca juga: Sosok Ryan Wibawa Barista Indonesia Juara 3 World Brewers Cup 2024 di AS, Bawa Kopi dari Sumedang
Ryan mengatakan saat ini dirinya bekerja sebagai Head of Coffee di Common Grounds Coffee Roaster, salah satu coffee shop lokal yang tokonya lebih banyak di Jakarta.
"Sekarang roll-nya ga lagi bikin kopi di belakang bar, tapi banyaknya sekarang bikin training, lebih fokus gimana caranya mendevlope barista-barista yang bekerja di Common Grounds, ada proses training, ada pembuatan SOP dan juga RnD menu," katanya.
Ryan pun berbagi pengalamannya saat bersaing dengan para penyeduh kopi kelas atas lainnya yang berasal dari 41 negara yang berbeda pada ajang tersebut. Ryan mengungkapkan, untuk bisa berkompetisi di World Brewers Cup, dirinya harus mengikuti ajang kejuaraan tingkat nasional terlebih dahulu.
"Untuk bisa mengikuti kejuaraan dunia itu harus lewat kejuaraan nasional dulu. Jadi ada kompetisi nasionalnya dulu di Indonesia, sama Brewers Cup tapi skalanya nasional, jadi ketika udah juara nasional itu bisa jadi representasi Indonesia di kejuaraan dunia," kata Ryan.
Dalam ajang World Brewers Cup, kata Ryan, banyak aspek yang menjadi penilaian para juri. Mulai dari karakteristik kopi yang disajikan, kualitas aroma, flavour, after taste, acidity, sweatness, balance, hingga mouth feel.
"Selain menilai kualitas kopinya, dinilai juga pemahaman barista ke kopi yang di serving. Karena saya biasanya akan ngasih tau, oh aromanya A B C bener ga A B C? Kalau jadinya D E F, nilainya akan berkurang, jadi ada penilaian tentang kita ngomongnya Taste Descripted," terangnya.
Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin mengaku bangga dengan prestasi yang diraih Ryan Wibawa. Terlebih, dirinya juga ikut mempopulerkan kopi Sukawangi Excelsa asal Sumedang kepada dunia.
Baca juga: Sosok Ryan Wibawa Barista Indonesia Juara 3 World Brewers Cup 2024 di AS, Bawa Kopi dari Sumedang
"Hal ini ikut membanggakan Jawa Barat dan tadi Pak Agung menyampaikan, Kang Ryan menyampaikan bahwa Jawa Barat itu memiliki banyak sekali kopi dan mereka siap membantu untuk mempopulerkan atau menjelaskan kepada publik, Dinas Perkebunan juga siap," katanya.
Semenjak dikenalkan di kompetisi World Brewers Cup 2024, Bey mengatakan jika saat ini kopi Sukawangi Excelsa mulai banyak dilirik oleh para pecinta kopi.
"Pak Yoyo ini petaninya, beliau punya 6 hektare. Dulu tidak terlalu terkenal Excelsa ini tapi sekarang mulai banyak yang melirik lagi setelah menjadi juara di Amerika ini dan tentunya ini sangat baik bagi kita," ungkapnya.
barista
Ryan Wibawa
World Brewers Cup 2024
kopi Sukawangi Excelsa
Penjabat Gubernur Jabar
Bey Machmudin
Kota Bandung
Siap-siap Bandung Macet Hari Minggu 21 September 2025, Ada Audisi Indonesian Idol 2026 di Unpar |
![]() |
---|
Agenda Seru Akhir Pekan di Bandung: CFD Dago dan Braga Beken Buka Lagi, Festival Kuliner Menanti |
![]() |
---|
Kisah Wanita di Bandung Olah Daun Singkong Jadi Keripik Renyah, Kini Tembus Pasar Ekspor |
![]() |
---|
Barmen Simatupang Hadirkan Kritik Hukum lewat Fotografi di Bandung Photography Triennale 2025 |
![]() |
---|
Periksa Kesehatan di Bandung, Penting Cek Kesehatan Sejak Dini, Jangan Tunggu Sakit Dulu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.