Berita Viral
Sosok Arya Bocah 13 Tahun di Cirebon Depresi HP Hasil Nabung Dijual, Dulu Periang, Ini Nasibnya
Inilah sosok Arya, seorang bocah berusia 13 tahun di Cirebon yang mengalami depresi jadi sorotan publik, dikenal dulu periang, begini nasibnya
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Belakangan ini sosok Arya, seorang bocah berusia 13 tahun di Cirebon yang mengalami depresi jadi sorotan publik.
Arya mengalami depresi di usianya yang masih belia hingga membuat publik prihatin.
Sebelum depresi, diungkap oleh teman-temannya ternyata sosok Arya dulunya periang.
Setelah kisah pilunya viral, kini Arya pun akhirnya mendapatkan bantuan dari pemerintah dari berbagai pihak.
Diketahui pemicu Arya depresi diduga karena kecewa Handphone hasil nabungnya dijual orangtua demi bertahan hidup.
Baca juga: Kesal Hape Hasil Usahanya Sendiri Dijual Ibu, Arya Bocah 13 Tahun di Cirebon Itu Depresi Suka Ngamuk
Diungkapkan oleh ibunda Arya, kala itu mereka mengalami permasalahan ekonomi.
Karena hal itu, psikologis Arya terguncang diduga memendam rasa kesal dan kekecewaan.
Lalu, seperti apa sosok Arya bocah 13 tahun yang mengalami depresi tersebut?
Bocah berusia 13 tahun asal Cirebon ini bernama lengkap Arya Randi Pratama.
Ia merupakan putra pertama dari pasangan Alipyanto dan Siti Anita (38).
Arya tingga bersama orangtuanya di Kampung Gunungsari Bedeng, RT 4/7, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
Diceritakan sang ibu, Arya awalnya terlahir sebagai anak normal.
Bahkan Arya bersekolah seperti anak pada umumnya.
Saat di sekolah Arya pun dikenal baik dan cerdas dalam pelajaran dari kelas 1 hingga kelas VI di Sekolah Dasar (SD).
Namun, saat menginjak baru dua bulan di kelas VI pada Agustus 2023 lalu Arya mengalami perubahan sikap.
Menurut sang ibu, perubahan sikap Arya terjadi setelah mengalami masalah psikologis bermula permasalahan ekonomi keluarga.
Arya memendam rasa kesal dan kecewa kepada orangtua karena Handphone yang dibeli dari hasil nabungnya dijual.
"Kami juga tidak bisa menyalahkan ibunya pada akhirnya, hanya mungkin kesedihan si anak ini tidak bisa diluapkan, karena Arya termasuk orang pendiam," ujar Ade pihak RT/RW setempat saat diwawancarai media, Senin (13/5/2024).
Perubahan sikap Arya itu juga diungkapkan oleh teman-temannya.
Teman sekelas Arya bernama Adi Tri Mulyadi mengungkap sosok Arya dulu periang.
Adi menyebutkan bahwa Arya sebetulnya seorang teman yang normal seperti teman-teman lainnya.
Bahkan Adi juga menilai Arya termasuk temannya yang pintar.
"Kalau bergaul dengan teman-teman, orangnya periang," ujar Adi saat diwawancarai media, Senin (13/5/2024).
Namun, Adi juga merasakan perubahan sikap Arya setelah mengalami sakit yang mengarah pada depresi.
Menurut Adi, setelah sakit Arya enggan berinteraksi dengan teman-temannya.
Arya terlihat sering main sendiri di kebun, kalau ditanya pun ia hanya diam saja.
"Sekarang mah suka marah-marah ke teman-teman," kata Adi.
Menurut penuturan teman-temannya yang lain, dulu sosok Arya juga dikenal ceria dan aktif.
Perubahan itu membuat banyak orang merasa sedih, termasuk temannya bernama Adi tersebut.
"Ya kasihan, sedih punya teman jadi kaya gitu," ungkap Adi.
Menurutnya, kini Arya lebih suka sendiri dan terkadang menunjukkan perilaku agresif terhadap teman-temannya.
Baca juga: Geger, Seorang Ayah di Tulungagung Bunuh Anak hingga Tewas, Diduga Depresi Dipulangkan dari Taiwan
Perubahan Sikap Arya Depresi Jadi Sorotan
Kini, kondisi Arya dari periang menjadi pendiam karena depresi itu menjadi perhatian banyak pihak karena terjadi perubahan drastis dalam perilakunya.
Setelah viral dan ramai diperbincangkan, sejumlah pihak pun bergerak mencari tahu penyebab dari kisah pilu tersebut.
Salah satunya pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon yang mendatangi rumah Arya di Kampung Gunungsari Bedeng, RT.4/7, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
Terlihat, perwakilan rombongan tersebut berinteraksi dengan Arya yang didampingi ibunya.
Namun tak lama berinteraksi, Arya terlihat mengamuk.
Arya menangis melihat banyak orang berdatangan ke rumahnya yang berada di dalam gang padat penduduk.
Informasi yang diterima, Arya hendak diajak berkeliling sebagai salah satu upaya menenangkan kondisi Arya.
Namun ajakan itu ditolak Arya, sehingga rombongan yang dipimpin Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Ade Cahyaningsih, meninggalkannya dengan membiarkan Arya tenang di dalam rumah oleh ibunya.
Ade mengatakan, kondisi yang dialami oleh Arya menjadi perhatian oleh seluruh pihak, tak terkecuali Disdik Kota Cirebon.
Dapat Bantuan
Kini kisah pilu Arya itu mendapat perhatian dari berbagai pihak dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah.
Staf Kementerian Sekretariat Negara RI, Puput Hariadi bersama Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi, Kapolres Cirebon Kota AKBP Muhammad Rano Hadiyanto dan pihak dinas terkait, mengunjungi langsung kediaman Arya.
Puput menyatakan bahwa kunjungannya ke Cirebon adalah atas perintah langsung dari Presiden Jokowi untuk memberikan bantuan.
Adapun bantuan tersebut meliputi biaya pendidikan dan pengobatan.
"Bantuan yang telah diberikan oleh Presiden diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar dan digunakan dengan bijaksana," ujar Puput kepada media, pada Senin (13/5/2024).
Meskipun berbagai bantuan sosial seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Indonesia Pintar (PIP), dan Program Keluarga Harapan (PKH) telah diberikan oleh pihak terkait, termasuk bantuan dari kelurahan dan warga, namun penanganan terkait masalah psikologis dan mental Arya memerlukan pendekatan yang lebih khusus.
Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Ade Cahyaningsih menyarankan pentingnya terapi yang berkelanjutan dan kontinyu untuk membantu Arya pulih dari kondisinya saat ini.
Meskipun demikian, ia optimistis bahwa masih besar kemungkinan Arya bisa kembali ke kondisi semula.
"Saya memperhatikan masih besar kemungkinan Arya bisa kembali ke sedia kala," katanya.
Artikel ini diolah dari laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
Fakta-fakta Film Animasi Merah Putih: One For All Senilai Rp6,7 Miliar yang Viral Tuai Kritikan |
![]() |
---|
Sosok Pemobil yang Viral Ngaku Aparat dan Bawa Pistol di Tangsel Ternyata Jaksa, Kejagung Minta Maaf |
![]() |
---|
Sosok Ismanto Tukang Jahit Ditagih Pajak Rp 2,8 Miliar, Kantor Pajak Klarifikasi Beber Penyebabnya |
![]() |
---|
Kisah Hendry Pemuda Sumedang Nekat Jalan Kaki ke Makkah Modal Rp50 Ribu Tempuh Perjalanan 9 Bulan |
![]() |
---|
Viral Buruh di Pekalongan Kaget Ditagih Pajak Rp 2,8 Miliar, Hidup Sederhana di Gang Sempit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.