GRATIS! Kontak Saja 119 Kalau Anda Sedang Dalam Keadaan Darurat Seperti Serangan Jantung Mendadak

Segera kotak 119 kalau Anda membutuhkan pertolongan pertama karena kecelakaan atau serangan jantung mendadak serta kondisi darurat lainnya.

Penulis: Tiah SM | Editor: Giri
Istimewa
Petugas kedaruratan sedang menolong korban kecelakaan di Kota Bandung. Warga bisa mengontak 119 untuk mendapatkan bantuan. 

TRIBUNJBAR.ID, BANDUNG - Segera kotak 119 kalau Anda membutuhkan pertolongan pertama karena kecelakaan atau serangan jantung mendadak serta kondisi darurat lainnya.

Layanan tanggap darurat ini gratis alias tak dipungut biaya.

PSC atau Public Safety Center (PSC) adalah layanan cepat tanggap darurat kesehatan, siaga 24 jam.

Layanan ini dikelola Dinas Kesehatan Kota Bandung

PSC merupakan layanan pertolongan pertama kedaruratan korban kecelakaan lalu lintas, kebakaran, ledakan, terjatuh dari ketinggian, tenggelam, digigit binatang buas, serangan jantung mendadak, dan lain-lain yang mendadak terjadi.

Baca juga: INNALILLAHI Anggota DPRD Subang Ditemukan Tak Bernyawa di Kamarnya, Diduga Terkena Serangan Jantung

Warga yang menghubungi 119 akan diterima petugas call center. 

Selanjutnya akan dikirim tim medis dan ambulans dari puskesmas, pos kesehatan, atau rumah sakit pemerintah yang paling dekat dengan lokasi kejadian. 

Untuk menghindari telepon iseng yang suka prank, maka identitas pelapor harus jelas.

Kepala Sub Bagian PSC 119 Dinkes Kota Bandung, Eka Anugrah, mengatakan, kasus yang ditangani PSC merupakan kasus non-emergency 20 persen dan kasus emergency 80 persen. 

Eka mengatakan, kasus yang sering terjadi yaitu kasus yang mengancam nyawa seperti serangan jantung, sesak napas, perdarahan, dan stroke.

Sedangkan non-emergency yakni mengantar warga yang kontrol ke poli rumah sakit atau pulang dari rumah sakit. 

Baca juga: Perjuangan Linmas Kawal Pemilu di Cimahi Sampai Detik Terakhir, Meninggal Terkena Serangan Jantung

"Kami juga melayani rujukan antar-rumah sakit dan PSC 119 terlibat juga dalam penanganan kegawatdaruratan akibat bencana," ujarnya. 

Eka mengatakan, untuk pelayanan 119, disiapkan tiga dokter dan satu dokter siaga 24 jam.

Ada 12 perawat, tapi yang siaga 24 jam hanya empat orang.

"Kalau pengemudi ambulans dan operator call center siaga 24 jam," ujarnya.

Eka mengatakan warga yang menghubungi call center 119 dari Januari sampai saat ini total 1.716 kasus. 

Banyak nyawa yang diselamatkan. Namun, dia mengatakan juga ada gagal karena disebabkan telat melaporkan ke 119. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved