Suami Mutilasi Istri di Ciamis

"Harmonis" Keluarga Bantah Rumor Terlilit Pinjol sampai Cekcok, Bukan Alasan Tarsum Mutilasi Yanti

Pihak keluarga pelaku suami mutilasi istri di Ciamis membantah rumor anak Tarsum terlilit pinjol hingga cekcok yang menyebabkan pembunuhan terjadi.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Ai Sani Nuraini/Tribun Jabar
Tarsum, pelaku kasus suami mutilasi istri di Ciamis saat akan menjalani pemeriksaan kejiwaan di Mapolres Ciamis, Senin (6/5/2024). 

Herawati menegaskan, Tarsum mengalami depresi karena memang sakit.

Hal itu dialami Tarsum beberapa waktu terakhir.

Polisi bersiap mengevakuasi potongan tubuh seorang perempuan yang dibunuh suaminya di Blok Cimeong, Dusun Sindangjaya, Rt 08, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Ciamis, Jumat (3/5/2024).
Polisi bersiap mengevakuasi potongan tubuh seorang perempuan yang dibunuh suaminya di Blok Cimeong, Dusun Sindangjaya, Rt 08, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Ciamis, Jumat (3/5/2024). (Ai Sani Nuraini/Tribun Jabar)

Terlebih, pihak keluarga juga telah mengupayakan pengobatan bagi Tarsum.

"Saya rasa juga itu tidak benar, karena Ua orangnya rajin beribadah. Ua depresi itu sakit," ujar Herawati.

Baca juga: Curhatan Pilu Putri Sulung Suami Mutilasi Istri, Ternyata Sempat Telepon Sebelum Ibunya Dihabisi

"Ua saya dalam keadaan sakit dan oleh keluarga dalam upaya pengobatan," tuturnya.

"Perubahan perilaku Ua sudah terlihat sebelum puasa kemarin, sering melamun, kadang bicara sendiri, kadang menepak-nepak keningnya," jelasnya.

Tarsum Jalani Pemeriksaan Kejiwaan

Setelah diamankan di Polres Ciamis, Tarsum menjalani pemeriksaan kejiwaan di Mapolres Ciamis, Senin (6/5/2024).

Pemeriksaan itu dilakukan oleh Dokter Spesialis Kejiwaan dari RSUD Ciamis yakni dr. Andi Fatimah, Sp. Kj yang datang langsung ke Polres Ciamis untuk menanyai pelaku.

Sebelumnya, dokter tersebut lebih dulu masuk ke ruangan Kasat Reskrim Untuk berkoordinasi,

Lalu Kasat Reskrim keluar dan menjemput pelaku yang untuk pertama kalinya memakai baju tahanan berwarna oranye.

Saat keluar sel, Tarsum nampak memakai masker dan berjalan tanpa alas kaki alias jalan nyeker dirangkul Kasat Reskrim dan dikawal ketat oleh petugas kepolisian.

Proses pemeriksaan dilakukan kurang lebih satu jam lamanya hingga pelaku keluar kembali diantar menuju sel tahanan.

Setelah itu, Kasat Reskrim kembali masuk ke ruangannya yang di sana masih ada dokter spesialis kejiwaan.

Sekira pukul 16.30 WIB, Kasat Reskrim keluar ruangan dan menjelaskan bahwa pemeriksaan hari ini dihentikan karena mempertimbangkan kondisi pelaku.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved