Tempat Wisata di Bandung

Asyiknya Naik Bus Bandros di Kota Bandung, Hanya Rp 20 Ribu, Healing Sambil Tambah Ilmu Sejarah

Untuk bisa naik Bus Bandros di Kota Bandung, penumpang bisa naik di Alun Alun Bandung dan di depan Museum Geologi, Jalan Diponegoro.

Penulis: Tiah SM | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Tiah SM
Suasana perjalanan naik Bus Bandros di Kota Bandung 

Laporan Wartawan TribunJabar.id Tiah SM

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kota Bandung masih jadi tempat favorit untuk mengisi liburan weekend warga luar Kota Bandung.

Wisatawan tertarik berlibur di Bandung karena kulinernya beragam, udaranya sejuk, dan tak kalah menarik ada Bus Wisata Bandros (Bandung Tour on Bus).

Bandros, yang beroperasi setiap hari, selalu padat pengunjung luar dan dalam kota, baik perseorangan maupun rombongan.

Bahkan sekolah-sekolah di Kota Bandung banyak yang mencarternya untuk keliling Kota Bandung.

Untuk bisa naik Bandros di Kota Bandung, penumpang bisa naik di Alun Alun Bandung dan di depan Museum Geologi, Jalan Diponegoro.

Koordinator Bandros, Herlangga, mengatakan, Bandros yang beroperasi saat ini 10 unit dan melayani hanya di Alun-Alun dan Museum Geologi.

Tiket sebesar Rp 20 ribu untuk satu rute perjalanan berkeliling Bandung kurang lebih selama 1 jam perjalanan.

Jam operasional: Senin-Minggu, 08.00 – 16.00 WIB.

"Bandros bisa ditargetkan rombongan selama 8 jam keliling Bandung dengan tarif Rp 800 ribu kapasitas 20 orang," ujarnya.

Bandros salah satu layanan Pemkot Bandung untuk wisatawan lokal dan luar kota.

Khusus rombongan harus memesan dua pekan sebelumnya melalui kontak 087777042772.

Menikmati perjalanan Bandros perseorangan naik dari Alun-alun Bandung, selama perjalanan Anda dipandu pramuwisata yang menceritakan sejarah lokasi wisata yang dilewatinya.

Pemandu Bandros dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Ayung, ketika membawa wisatawan dari Alun-Alun Bandung, mulai memperkenalkan sejarah Penjara Banceuy yang pernah dihuni presiden pertama Indonesia Soekarno.

Penumpang Bus Bandros dari Semarang dan Madiun setia mendengarkan pemandu yang tiada henti menjelaskan sejarah Bandung selama perjalanan 45 menit.

Jalan Braga diperkenalkan sebagai jalan legendaris peninggalan Belanda, tempat orang bergaya sehingga namanya Braga.

Ketika melintasi Jalan Dago, dijelaskan bahwa jalan itu diberi nama Dago karena semula daerah itu berupa hutan belantara, banyak binatang buas, sehingga harus saling tunggu jika mau melintas.

"Dagoan! Dagoan! Saling teriak makanya namanya Dago artinya tungguin," kata pemandu.

Pemandu wisata juga memperkenalkan kuliner Kota Bandung, mulai dari sate jando di Samping Gedung Sate, mi sultan, es krim, batagor, dan segala macam makanan khas Bandung.

Bus Bandros menjalani rute dari Alun Alun Bandung depan Pendopo, Asia Afrika, ABC, Braga, Viaduck, Wastukancana, Ir Djuanda, Gedung Sate, Pusdai, Cilaki Lombok, Aceh, Sumatera, Tamblong, Asia Afrika, Otto Iskandardinata, Kepatihan, dan berakhir di Alun-alun Bandung. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved