Kasus Mayat Wanita Bandung Dalam Koper, Polisi Masih Selidiki Motif Pelaku, Dugaan Masalah Ekonomi

TRIBUNJABAR, JAKARTA - Persoalan ekonomi diduga ada di dalam kasus penemuan mayat perempuan berinisial RM (50) yang ditemukan di dalam koper di Cikarang, Bekasi. 

Polisi mengeluarkan dugaan itu karena pelaku akan menikah.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Rovan Richard Mahenu, mengatakan, polisi masih mendalami motif tersebut berdasarkan sejumlah keterangan yang disampaikan AARN, pelaku.

Sebelum menjalankan aksinya, pelaku sempat menyetubuhi korban. Belum diketahui kapan peristiwa terjadi.

Belum diketahui juga apakah AARN menyetubuhi korban saat ia mengajaknya ke sebuah hotel di Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/4/2024) pukul 09.51 WIB.

"Korban sempat diambil uangnya, uang kantor yang mau disetor ke bank," kata Rovan.

Polisi masih memeriksa sejumlah saksi untuk memastikan motif AARN tega menghabisi nyawa RM.

Baca juga: Cerita Ganda, Suami Korban Pembunuhan yang Mayatnya Ditemukan dalam Koper di Cikarang

Penyelidikan kasus juga diperkuat dengan bukti-bukti yang telah dikumpulkan oleh penyidik.

Sebelumnya, polisi menangkap pria berinisial AARN yang diduga adalah pelaku pembunuhan perempuan yang jasadnya dimasukkan ke dalam koper.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Ade Ary Syam mengungkapkan, AARN ditangkap di Palembang, Sumatera Selatan.

Pelaku ditangkap oleh tim gabungan yang terdiri atas Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Satreskrim Polres Metro Bekasi, Satreskrim Polrestabes Bandung, dan Reskrim Polsek Cikarang.

Baca juga: RM yang Mayatnya Ditemukan dalam Koper Dipastikan Dibunuh di Bandung sebelum Dibuang di Cikarang

Jasad RM ditemukan di dalam koper di pinggir Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Kamis (25/4/2024).

Mayat RM ditemukan dengan luka remuk di bagian kepala sebelah kiri, bibir pecah, dan hidung mengeluarkan darah. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper"