Kabar Duka Bupati Kuningan 2018-2023, Orang Dalam Angkat Bicara dan Jelaskan Kondisi Acep Purnama

Beredarnya kabar duka bahwa Acep Purnama tutup usia sontak mendapat tanggapan sekaligus jawaban dari orang dalam.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Hermawan Aksan
Tribunjabar.id/Ahmad Ripai
Pj Bupati Kuningan H Iip Syarif Hidajat bersama rombongan pejabat Kuningan menjenguk mantan bupati Kuningan Acep Purnama yang dirawat di Rumah Sakit 45 Kuningan, Selasa (23/4/2024). 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN - Beredarnya kabar duka bahwa Acep Purnama tutup usia sontak mendapat tanggapan sekaligus jawaban dari orang dalam.

"Soal kabar Pak Acep Meninggal itu hoaks. Justru kondisi kesehatan Bapak makin membaik," kata Deni, sopir Acep Purnama, kepada awak media di Rumah Sakit 45 Kuningan, Selasa (23/4/2024) malam.

Deni mengatakan, sekitar pukul 21.00 WIB, tubuh pasien mulai mengeluarkan keringat dan sirkulasi pernapasan pun stabil.

"Alhamdulillah, tadi juga tubuh Bapak mulai berkeringat dan mohon doanya untuk kesembuhan Bapak," kata Deni lagi.

Menyinggung soal rujukan penanganan medis ke Jakarta, Deni terlihat terkejut dan tidak mengetahui permasalahan tersebut.

"Apa? Soal rujukan perawatan medis gak tahu, ya sekarang untuk ke depan, minta doanya saja. Semoga Pak Acep sehat kembali," kata Deni lagi.

Sebelumnya, kritisnya kondisi kesehatan Acep Purnama membuat lapisan masyarakat Kuningan melakukan doa bersama.

Hal itu terlihat saat para pejabat dan "Acep Lovers" berjajar rapi setelah melakukan salat Magrib di musala Rumah Sakit 45.

"Alhamdulillah, tadi kami salat berjemaah Magrib dan melanjutkan doa bersama. Semoga Pak Acep sembuh dan bisa menjalankan aktivitas sebagaimana biasa," kata Budi, salah seorang jemaah, di tempat ibadah di Rumah Sakit 45, Selasa (23/4/2024).

Wati (34), warga kecamatan Kuningan, mengaku sangat prihatin dengan kondisi kesehatan Acep Purnama yang kurang baik.

"Semoga Pak Acep sehat kembali," katanya.

Menyinggung ajak doa bersama untuk kesembuhan Acep Purnama, Wati mengaku mendapat bewara yang disebarluaskan di sosial media.

"Ya untuk ajak doa. Kami juga dapat broadcast, isi seperti ini. Hj Ika Rachmatika: 'Terima kasih atas perhatian bapak/ibu & mohon doa utk kesembuhan pa Acep. Kondisi msh belum sadar, dbantu alat ventilator. Dipantau sd 10 jam ke depan, utk dpertimbangkan dibawa ke Jakarta" kata Wati seraya memperlihatkan percakapan dalam WhatsApp Group tentang broadcast tersebut.

Sebelumnya diberitakan, sesaat sebelum masuk Rumah Sakit 45 Kuningan, Acep Purnama sempat melakukan kunjungan hingga melakukan botram alias makan bareng dengan sejumlah kepala desa di wilayah Desa Tambakbaya, Kecamatan Garawangi.

Hal itu dikatakan Irfan, Kepala Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, saat memberikan keterangan kepada TribunCirebon.com melalui sambungan telepon selulernya, Selasa (23/4/2024).

Irfan mengatakan, kegiatan berlangsung hingga makan bareng merupakan bentuk silaturahmi sekaligus halalbihalal, setelah berlalunya perayaan Idulfitri 1445 Hijiriah.

"Iya, kami tadi kegiatan sama Pak Acep sebagai silaturahmi begitu. Terus kita lanjut makan dan beliau pun ikut menikmati sajian nasi liwet yang di sediakan kami," kata Irfan.

Peristiwa kegiatan tatap muka bareng 14 kepala desa se-Kecamatan Garawangi, kata Irfan, berlangsung sekitar 11.00 hingga 12.00 WIB.

Bersamaan itu dilanjutkan dengan makan dan berdiskusi sesaat.

"Iya, tadi kita acara jam 11 sampai jam 12 siang, terus kita ngobrol dan tiba-tiba. Pak Acep terlihat lemas hingga pingsan."

"Nah, melihat itu, Pak Acep sempat di berikan pertolongan pertama dengan memijit, sampai membuka minyak kayu putih untuk dihirupkan."

"Belum sadarkan juga, kami langsung membawa beliau ke rumah sakit sekitar jam satu kurangan sedikitlah," katanya.

Tiba sekitar 13.15 WIB, kata Irfan, kondisi Acep Purnama langsung mendapat penanganan medis secara optimal.

"Saat masuk rumah sakit, semua petugas medis langsung melakukan pelayanan maksimal hingga Pak Acep dimasukkan ke ruang ICU," katanya.

Saat ditanya sebelumnya bahwa Acep Purnama keracunan dari makanan, Irfan mengaku bahwa sajian makanan yang disuguhkan higienis.

"Kalau keracunan makanan itu gak mungkin. Sebab, kalau keracunan makan, kita juga kena juga dan mungkin dirawat juga ya," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved