Strategi Kuliner Dimsum Inmons Bandung Hadapi Persaingan, Kuncinya Inovasi, Jaga Kulitas, dan Kompak
Dimusm Inmons menyadari pesaingan bisnis kuliner. Maka, menjaga kulitas dan inovasi menjadi penting agar UMKM tangguh dan maju.
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dimsum Inmons, bukanlan satu-satunya bisnis kuliner dimsum di Kota Bandung. Ada banyak pelaku Usaha Micro Kecil dan Menangah (UMKM) yang juga menjajakan dimsum. Belum lagi kafe atau restoran-restoran ternama yang juga mencari cuan dari kuliner dimsum.
Lalu apa yang dilakukan Ani Andriyani (42), pemilik usaha kuliner Dimsum Inmons agar kometitif, tangguh dalam persaingan, dan tetap dicintai pencinta dimsum?
Persaingan bisnis kuliner, terutama dimsum, sudah disadari sejak awal Ani membangun usaha. Maka, strategi pun disiapkan agar Dimsum Inmons tetap di hati para pelanggan.
Menjual dengan harga terjangkau bukan satu-satunya cara. Sebab, banyak juga pelaku bisnis dimsum yang mejual dengan harga sama.
Baca juga: Dimsum Inmons, Wujudkan Mimpi Semua Bisa Makan Dimsum Mewah, Tersedia 70 Varian Rasa, Ada Khas Sunda
Strategi utama yang dilakukan manajemen Dimsum Inmons adalah inovasi produk.
"Tak banyak usaha dimsum yang memiliki varian sampai 70 lebih varian. Bahkan kafe atau restoran. Kami terus melihat tren pasar, lalu mencoba memproduksinya," ujar Ani Andriyani kepada Tribunjabar.id, di kediaamannya di Jalan Asep Berlian Gang Sartika, 38 Cicadas, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/4/2024).
Dengan 30 oran pegawai, tidak semuanya ditugaskan di bidang produksi. Ada beberapa orang yang memiliki tugas di bagian pengembangan produk. Tugas mereka melihat apa yang sedang tren di masyarakat.
Misal, saat anak-anak muda Bandung dan sekitarnya gandrung dengan drama-drama Korea, munculah ide untuk memproduksi dimsum varian "Drakor," dimsum rasa Korea.
Ani juga mencoba melakukan pendekatan kegemaran orang Sunda. Maka terciptalah varian Dicoba alias Dimsum Oncom Bandung.
"Kami selalu berinovasi. Ada tim yang akan terus melihat tren di masyarakat," ujar Ani.

Selain inovasi produk, kualitas dan rasa juga menjadi bagian penting dalam persaingan bisnis kuliner. Maka, kontrol dalam proses produksi menjadi bagian utama.
Suaminya, Indra Irawan (43) yang merupakan partner bisnis Dimsum Inmons, banyak mendapat tugas untuk mengawasi kerja para karyawan. Tujuannya agar target produksi dan kualitasnya tetap terjaga.
Kepada para karyawan, Ani dan suaminya memperlakukan mereka bak sebuah keluarga. Maka, pertemuan rutin pun dilakukan. Acaranya informal. Evaluasi kerja dilakukan santai, bahkan sambil makan-makan.
"Kekompakan tim ini penting. Semua berjalan searah, maka tujuan usaha akan tercapai," ujarnya.
Apalagi target produksi hari ini sudah mencapai 2.500 kilogram per bulannya.
Kemarau Basah Bisa Picu Berbagai Penyakit, Dinkes Kota Bandung Minta Warga Lakukan Hal Ini |
![]() |
---|
Demam One Piece, Dongkrak Penjualan Merchandise Anime Bajak Laut |
![]() |
---|
HUT ke-64, Kwarcab Pramuka Kota Bandung akan Gelar Perayaan Meriah |
![]() |
---|
Rangkaian Acara Bulan Belanja Bandung Agustus-Oktober 2025, Catat Tanggal hingga Mall-nya |
![]() |
---|
Daftar 14 Mall di Kota Bandung Beri Diskon Indonesia Shopping Festival 2025, Sampai 80 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.