Dewan Penyantun ISBI Bandung Dorong Realisasi Kampus II di Bandung Barat

Sejak 2018, kampus ISBI telah mendapat hibah dari pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) tapi belum dapat dibangun

Tribun Jabar/ Nazmi Abdurrahman
Rektor ISBI Bandung Dr. Retno Dwimarwati saat diwawancarai di kampus ISBI Bandung, Jalan Buahbatu, Kota Bandung, Rabu (17/4/2024). 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dewan Penyantun Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung bakal mendorong program perluasan kampus di Bandung Barat.

Salah satu Dewan Penyantun ISBI Bandung, Ipong Witono mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar pertemuan untuk membahas lahan untuk kampus ISBI II di Cikamuning, Kabupaten Bandung Barat.

"Ya, dalam waktu dekat ini kita akan melakukan pertemuan, pertama dengan pemilik kampus ini yaitu Pak Dirjen, juga kepada Gubernur dan mungkin Minggu ini akan berkirim surat, mendiskusikan banyak hal, bukan hanya masalah tanah tapi juga banyak hal yang strategis," ujar Ipong, saat acara Halal Bihalal ISBI Bandung 'Bersarung' di Gedung Kesenian Sunan Ambu, kampus ISBI, Jalan Buahbatu, Kota Bandung, Rabu (17/4/2024).

Baca juga: ISBI Bandung Buka Dua Jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru 2024/2025, Targetkan 8.500 Mahasiswa

Sejak 2018, kampus ISBI telah mendapat hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) berupa tanah seluas 8,7 hektare di Cikamuning, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Ngamprah.

Namun, hingga saat ini tanah tersebut belum dapat dibangun, karena masih dalam proses penyelesaian sertifikat tanah.

"Sudah lima tahun dari 2018 sampai 2023 ini belum bersertifikat. Kami berusaha di tahun ini harus selesai. Karena keinginan di tahun-tahun berikutnya, DED (Detail Engineering Design), master plan harus disiapkan. Kalau kita punya tanah tapi tidak bersertifikat siapapun yang akan membantu pasti sulit. Makanya hal itu dulu yang harus selesai," ujar Rektor ISBI Bandung Dr. Retno Dwimarwati.

Selain itu, kata dia, ISBI sebagai kampus seni dan budaya memiliki komitmen terhadap pembentukan manusia-manusia berkarakter.

"Tapi, selama ini kesenian dan kebudayaan itu masih menjadi nomor sekian, padahal apa yang kita lakukan itu selalu menjadikan manusia-manusia yang berkarakter, terutama integritas, jujur dan kerja sama itu ditanamkan di sini," katanya.

"Saya kira kalau hanya lingkup ISBI, itu sudah dilakukan. Tapi, ketika kita membuat berbagai bentuk, karya kreasi yang kita sebarkan ke masyarakat, lebih jauh saya kira itu usaha untuk pengembangan karakter," tambahnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved