Mana yang Lebih Dulu Dikerjakan antara Puasa Syawal 6 Hari Setelah Lebaran atau Puasa Qadha?
Sehari setelah Lebaran sebagian umat muslim dapat mengerjakan puasa Syawal 6 hari berturut-turut, di sisi lain ada juga yang mengerjakan puasa qadha
TRIBUNJABAR.ID - Sehari setelah Lebaran sebagian umat muslim dapat mengerjakan puasa Syawal 6 hari berturut-turut.
Meski begitu, tak jarang umat muslim dilema dan bingung mana yang harus lebih diutamakan antara mengerjakan puasa Syawal atau puasa qadha membayar utang puasa?
Untuk mengetahui kondisi ini sebenarnya dapat dilihat dari hukum puasa keduanya.
Sebagaimana diketahui puasa Syawal adalah puasa sunah yang dilakukan selama 6 hari setelah Hari Raya Idul Fitri.
Sedangkan puasa qadha atau membayar utang puasa hukumnya wajib.
Baca juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Puasa Syawal 2024 Setelah Idul Fitri, Pahalanya Setara Puasa Setahun
Di sisi lain umat muslim dianjurkan melaksanakan puasa Syawal lantaran memiliki keutamaan serta pahala yang berlimpah.
Berikut penjelasan ulama mengenai lebih dulu mana antara puasa Syawal dan bayar utang puasa Ramadhan:
Dikutip dari laman Kemenag, menurut para ulama, jika seseorang tidak berpuasa di bulan Ramadan karena ada udzur, misalnya karena sakit atau karena haid, maka dia boleh langsung berpuasa enam hari di bulan Syawal.
Sehingga tidak ada masalah baginya apabila langsung berpuasa Syawal, meskipun dia belum bayar hutang puasa Ramadhan.
Hal tersebut diperbolehkan karena seseorang yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan sebab ada udzur tidak wajib segera bayar hutang puasa Ramadhan.
Ia boleh menunda bayar utang puasa Ramadhan di bulan-bulan selain bulan Syawal.
Oleh sebab itu, meskipun dia tidak bayar utang puasa Ramadhan di bulan Syawal, maka hukumnya tidak berdosa dan dia boleh langsung berpuasa Syawal.
Akan tetapi, bagi orang yang dengan sengaja tidak berpuasa di bulan Ramadhan, padahal dia sedang dalam keadaan tidak ada udzur, maka haram baginya melakukan puasa enam hari bulan Syawal.
Dia wajib segera bayar utang puasa Ramadhan di bulan Syawal, dan sebelum dia selesai menggantinya, maka dia tidak boleh berpuasa sunnah, termasuk puasa enam hari bulan Syawal.
Hal tersebut telah dijelaskan dalam kitab Hasyiatul Jamal 'ala Syarh Al-Minhaj, yang berbunyi:
"Jika seseorang sengaja tidak melakukan puasa Ramadan, maka haram baginya melakukan puasa enam hari bulan Syawal, selain (mengganti) puasa Ramadan. Hal ini karena dia wajib mengganti puasa Ramadan dengan segera."
Niat Puasa Syawal
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Tidak seperti puasa Ramadhan, niat puasa Syawal bisa dilakukan pada siang hari selama belum makan atau minum.
Berikut niat puasa Syawal yang dibaca siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.
Baca juga: Hukum Puasa Syawal 6 Hari usai Lebaran 2023, Apakah Dibolehkan Sebelum Puasa Qadha? Begini Dalilnya
Tata Cara Puasa Syawal
1. Niat puasa syawal dijalankan selama enam hari
Sebagaimana yang sudah disebutkan dalam hadis, puasa syawal dilakukan selama enam hari.
Berikut hadis yang disebutkan:
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164). Dari hadis tersebut, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin berkata, “Yang disunnahkan adalah berpuasa enam hari di bulan Syawal.” (Syarhul Mumti’, 6: 464).
Makan sahur
Sama dengan puasa lainnya, puasa Syawal juga disunahkan untuk makan sahur.
Berbuka puasa
Setelah seharian menjalankan ibadah puasa dengan menahan lapar, dahaga dan hawa nafsu negatif maka pada Magrib saatnya untuk berbuka.
Doa buka puasa
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Dzahabazh zhama'u wabtallatil uruuqu, wa tsabatal ajru in syaa Allah.
Artinya: Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan telah ditetapkan pahala insya Allah. (HR. Abu Daud no. 2010)
2. Diutamakan dikerjakan secara berurutan
Puasa syawal diutamakan dijalankan secara berurutan.
Namun, jika tidak bisa dikerjakan secara berurutan, maka niat puasa syawal bisa dikerjakan secara terpisah-pisah.
Syaikh Ibnu Utsaimin berkata bahwa “Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan.”
Baca juga: Apakah Puasa Syawal Dilakukan Secara Berurutan 6 Hari atau Boleh Selang-seling? Ini Penjelasannya
3. Diutamakan untuk mengganti utang puasa Ramadhan terlebih dahulu
Kalau kamu mempunyai utang puasa Ramadan, maka disarankan untuk menggantinya terlebih dahulu (puasa qadha).
Hal ini berdasarkan pada penjelasan dari Ibnu Hambali dalam kitabnya Lathoiful Ma’arif.
Ibnu Rajab Al Hambali berkata:
“Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
40 LINK Twibbon Idul Adha 2025 Gratis dan Menarik, Lengkap Cara Menggunakan, Bagikan di Medsos |
![]() |
---|
40 Poster Idul Adha 2025 Menarik Cocok Jadi Ucapan Lebaran di Medsos, Gratis Tinggal Download |
![]() |
---|
Niat Mandi dan Keramas sebelum Salat Idul Adha 2025 Ajaran Rasulullah, Lengkap Doa dan Tata Caranya |
![]() |
---|
Jadwal Lebaran Idul Adha 2025 Versi Muhammadiyah dan Kemenag, Tanggal Berapa? |
![]() |
---|
Fakta-fakta Lucky Hakim Disanksi Magang 3 Bulan di Kemendagri Setelah Plesiran ke Jepang Tanpa Izin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.