Sosok Otak Perampokan yang Sekap dan Culik Mahasiswi di Indramayu Ternyata Bukan Orang Asing

RN adalah otak perampokan rumah di Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (27/2/2024).

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Handhika Rahman
Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar saat konferensi pers di Mapolres Indramayu, Jumat (29/3/2024). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Polisi masih memburu RN, yang sekarang sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

RN adalah otak perampokan rumah di Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (27/2/2024).

Dua rekannya saat ini sudah diringkus polisi setelah dibekuk di wilayah Jakarta pada Jumat (22/3/2024).

Keduanya adalah MA dan MF, yang sama-sama ditembak kakinya oleh polisi karena berupaya melawan petugas saat diamankan.

Dalam aksi perampokan ini, korbannya adalah seorang mahasiswi, ANU (28), yang pada saat kejadian tengah seorang diri berada di dalam rumah kemudian disekap dan dirampok.

Mulai dari motor, perhiasan emas, hingga uang tabungan di rekening pun dikuras pelaku.

Tidak sampai di situ, korban bahkan diculik oleh para pelaku.

"Otak perampokan ini adalah RN yang saat ini DPO," ujar Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar, yang didampingi Kasat Reskrim Polres Indramayu AKP Hilal Adi Imawan, saat konferensi pers di Mapolres Indramayu, Jumat (29/3/2024).

Fahri menyampaikan, aksi perampokan ini sudah direncanakan sejak seminggu sebelumnya oleh RN.

Ia lalu mengajak teman-temannya untuk ikut melakukan perampokan.

RN sendiri sebenarnya bukan orang asing bagi korban dan keluarganya.

Pelaku adalah tukang yang biasa dipekerjakan keluarga korban untuk memperbaiki rumah.

Niatan jahat itu muncul setelah RN pernah melihat saldo rekening milik korban yang nominalnya cukup banyak.

"Para tersangka lalu memaksa korban memberitahukan PIN ATM-nya kemudian melakukan penarikan ATM."

"Uang yang berhasil ditarik itu total sebesar Rp 15 juta dengan total 6 kali penarikan," ujar dia.

Di sisi lain, ANU mengaku dari tiga orang tersangka perampokan, ia hanya mengenali RN.

Tersangka yang masih DPO itu pernah bekerja di rumahnya untuk memperbaiki kloset.

"Gak kenal yang lain, cuma satu yang itu saja," ujar dia. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved