Waktu yang Tepat Menyaksikan Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Berakhir Sore Ini, Berikut Doanya

Tepat hari ini masyarakat di beberapa belahan bumi menyaksikan fenomena langit Gerhana Bulan Penumbra, berikut waktu dan lokasinya lengkap dengan doa

|
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Pixabay.com
Gerhana Bulan Penumbra, berikut waktu dan lokasinya berakhir sore ini lengkap dengan doa 

TRIBUNJABAR.ID - Tepat hari ini, masyarakat di beberapa belahan bumi menyaksikan fenomena langit Gerhana Bulan Penumbra.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG), Gerhana Bulan Penumbra akan terjadi hari ini Senin (25/3/2024) berakhir sore ini.

Sebagaimana diketahui Gerhana Bulan Penumbra adalah peristiwa saat seluruh bagian Bulan berada di bagian penumbra atau bayangan kabur yang terbentuk selama gerhana terjadi.

Berbeda dengan Gerhana Bulan Total atau Sebagian, fenomena langit ini masih memperlihatkan pemandangan Bulan sepenuhnya meski dengan warna suram.

Baca juga: Jadwal Nuzulul Quran Ramadhan 2024, Sejarah Turunnya Al Quran Diperingati Usai 3 Hari Gerhana Bulan

Lalu, kapan waktu yang tepat menyaksikan Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024 tersebut?

Dikutip dari BMKG, Gerhana Bulan Penumbra akan terjadi pada 25 Maret 2024 atau bertepatan dengan 14 Ramadhan 1445 H.

Proses Gerhana Bulan Penumbra ini akan berlangsung dalam tiga fase dengan durasi total hampir lima jam.

Fase gerhana dimulai pada Senin (25/3/2024) pukul 11.50.58 WIB dan berakhir pada 16.34.38 WIB.

Berikut rincian jadwal atau waktu Gerhana Bulan Penumbra berdasarkan zona waktu di Indonesia:

- Fase gerhana mulai (P1): 11.50.58 WIB, 12.50.58 Wita, 13.50.58 WIT

- Fase puncak gerhana (Puncak): 14.12.48 WIB, 15.12.48 Wita, 16.12.48 WIT

- Fase gerhana berakhir (P4): 16.34.38 WIB, 17.34.38 Wita, 18.34.38 WIT.

Dikutip dari Kompas.com, Koordinator Bidang Tanda Waktu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Himawan Widiyanto menjelaskan, Gerhana Bulan Penumbra terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar.

Posisi tersebut membuat Bulan masuk ke penumbra Bumi, bayangan bagian luar yang tidak segelap umbra atau bagian dalam.

Akibatnya, Bulan purnama masih akan tampak, tetapi dengan cahaya yang lebih redup dari purnama biasanya.

"Dampaknya tidak signifikan. Saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama," ujarnya.

Mana saja wilayah atau lokasi yang bisa menyaksikan Gerhana Bulan Penumbra tersebut?

Perlu diketahui sayangnya fenomena langit gerhana bulan satu ini tidak semua bisa disaksikan di wilayah Indonesia.

Gerhana Bulan Penumbra pada 24-25 Maret 2024 ini bisa disaksikan di Eropa, Asia Utara/Timur, Australia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudera Pasifik, Atlantik, Antartika.

Namun, Koordinator Bidang Tanda Waktu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Himawan Widiyanto mengatakan, fenomena langit Gerhana Bulan Penumbra ini menjadi satu-satunya gerhana yang akan melintasi Indonesia sepanjang 2024 hanya di 3 wilayah timur Indonesia.

Di antaranya Papua, Papua Barat dan Sebagian Maluku.

Demikian masyarakat yang tinggal di wilayah Indonesia lain tidak akan dapat menyaksikan fenomena langit gerhana tersebut secara langsung.

Dapat Disaksikan dengan Mata Telanjang

Dilansir dari Lapan, pada umumnya gerhana bulan dapat dilihat dengan mata telanjang.

Artinya, gerhana bulan dapat disaksikan secara aman tanpa memerlukan peralatan khusus untuk melihatnya.

Berikut ini cara melihat Gerhana Bulan Sebagian dikutip dari sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id:

- Gerhana bulan dapat dilihat dengan mata telanjang

- Gerhana Bulan Sebagian tidak membahayakan mata, walaupun dilihat dengan mata tanpa alat bantu apapun

- Akan lebih baik jika dilihat menggunakan alat bantu binokuler atau “keker” atau teleskop

- Alat bantu dapat membantumu untuk melihat secara lebih dekat dan membedakan batas bagian yang gelap dan terang di permukaan bulan.

Bagi masyarakat yang ingin mengabadikan gerhana bulan dapat menggunakan alat kamera dari berbagai perangkat.

Di antaranya kamera DSLR, kamera ponsel mode pakar maupun kamera CCD yang terhubung dengan teleskop dan gawai.

Meski seluruh wilayah Indonesia tak bisa menyaksikan Gerhana Bulan Penumbra, masyarakat bisa menikmati pemandangan indah bulan purnama.

Bulan purnama di bulan Maret 2024 tersebut juga terjadi pada 25 Maret 2024.

Fenomena langit fase bulan purnama ini juga disebut full moon.

Bacaan Doa Ketika Gerhana Bulan

Dalam Islam, fenomena langit termasuk gerhana bulan diyakini sebagai satu di antara tanda-tanda kebesaran Allah SWT.

Oleh karena itu sudah lazim bagi umat muslim ketika gerhana bulan terjadi dimaknai sebagai pengingat pada Sang Maha Kuasa.

Bacaan doa ketika gerhana bulan :

رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbana ma khalaqta hadzabaṭila, subhanaka fa qina 'azabannar

Artinya: “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan alam ni dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka selamatkanlah kami dari siksa neraka." (QS. Ali 'Imran: 191).
 
Ketika terjadi gerhana baik matahari atau bulan, dianjurkan juga memperbanyak bacaan zikir, taubat, sedekah dan amalan kebaikan lainnya.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا حَتَّى يَنْجَلِىَ

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua di antara tanda-tanda kebesaran Allah, tidak terjadi gerhana pada keduanya karena kematian atau lahirnya seseorang.”

“Jika kamu melihat gerhana keduanya maka segeralah kalian berdoa kepada Allah, bertakbir, shalat dan banyak bersedekah.” (Muttafaqun ‘Alaih). (HR. Bukhari no. 1060 dan Muslim no. 904)

Berikut zikir dan doa ketika gerhana bulan lainnya yang dapat dibaca.

Di antaranya berupa takbir, tasbih, tahlil dan tahmid.

Istighfar

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
Astaghfirullaahal ‘azhiim

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung.”

Takbir

 اللهُ أَكْبَرُ
Allaahu akbar

Artinya: “Allah Maha Besar”

Tasbih

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ الله، وَاللهُ أَكْبَرُ
“Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar.”

Artinya: “Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada satu Tuhan pun yang disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar.”

Namun, Anda juga bisa menambahkan bacaan zikir tersebut sebagai berikut.

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ  وَ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ.

Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaha illallah, wallahu akbar, walahaula wala quwwata illa billahil aliyil adzim

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji hanya bagi Allah,  tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah , Allah Maha Besar, tidak ada daya dan tidak pula kekuatan kecuali karena Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung.”

Baca juga: 8 Doa untuk Palestina, Doa untuk Saudara Muslim yang Digempur Israel, Lengkap Beserta Artinya

Anda juga bisa membaca doa memuji Allah SWT sebagaimana tertuang dalam Al Quran Surat Al-Hasyr ayat 24.

هُوَ اللّٰهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰىۗ يُسَبِّحُ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

Artinya: "Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana."

Demikian, itulah beberapa doa ketika melihat gerhana bulan.

Sebenarnya doa dan bacaan zikir tersebut merupakan doa harian.
 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved