Sosok Agung Suhartono ABK WNI Tewas usai Kapal Tanker Korsel Tenggelam di Jepang,Belum Setahun Nikah

TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok Agung Suhartono, salah satu korban kapal tanker Korea Selatan yang tenggelam di Jepang.

Kapal tanker Keoyoung Sun berbendera Korea Selatan itu tenggelam setelah terbalik di Prefektur Yamaguchi, lepas pantai barat Jepang.

Diketahui, sebelum tenggelam, kru kapal tanker itu sempat meminta bantuan melalui radio, Rabu (20/3/2024) sekira pukul 07.00 (22.00 GMT Selasa).

Baca juga: Uang Ratusan Juta Peninggalan Roisah Pengemis Kaya Kediri Akan Disumbangkan, Keluarga: Amal Jariah

Kapal tersebut dikabarkan tengah berlabuh karena sedang terjadi badai dengan kecepatan angin disampaikan mencapai 54 Km/jam (33 mil).

Dalam insiden ini, 11 awak buah kapal (ABK) menjadi korban.

Operasi penyelamatan berlangsung di dekat Kota Shimonoseki di barat daya Jepang.

Pejabat Penjaga Pantai Jepang mengatakan, lima kru kapal masih dalam pencarian dan enam lainnya diselamatkan.

Selain delapan WNI, kapal dinaiki dua warga Korsel dan satu warga China.

Dari delaman WNI yang dievakuasi, salah satunya adalah Agung Suhartono yang merupakan warga Bangkalan.

Ungkapan keluarga

Agung Suhartono dipastikan korban meninggal setelah pihak keluarga menerima kabar dari pihak perusahaan, Rabu (20/3/2024) selepas waktu Isya.

“Dari perusahaan mengabari, nanti (jenazah) akan dikirim kalau berkas sudah selesai. Kalau sesuai yang dijadwalkan pihak perusahaan, besok,” ungkap ayah Agung, Mohammad Munir, dikutip dari Surya.co.id.

“Isterinya itu mengirimkan ke saya masalah keberangkatan dan beritanya. Cuma kalau masalah kejadiannya sampai terjadinya angin dan sebagainya, kami hanya tahu dari medsos,” imbuhnya.

Rumah duka pun sudah dipenuhi sejumlah karangan bunga yang berjajar pada Kamis (21/3/2024).

Tetangga, saudara dan kerabatan berkumpul selepas ibadah salat tarawih di rumah Agun di RT 03 RW 03 Jalan Pelabuhan, Kelurahan Pangeran, Kota Bangkalan, Kamis (21/3/2024).

Baca juga: Sosok Roisah Pengemis di Kediri Meninggal, Tinggalkan Uang Rp 300 Juta, Terungkap Latar Belakangnya

Suratan Takdir

Ayah Agung, Munir mengatakan peristiwa ini sudah suratan takdir.

Akan tetapi ia masih menyimpan segudang pertanyaan di benaknya, kenapa prediksi cuaca masih bisa meleset>

Munir menganggap prediksi cuaca bisa diperkirakan karena buka persoalan harian.

“Hanya sekian menit bisa terjadi peristiwa seperti itu. Mungkin suatu kekhilafan atau mungkin ketidaktahuan kami, saya tidak mengerti teknologi. Kalau masalah cuaca itu, maaf saja, mungkin teknologi kita lebih rendah dari sana."

"Tetapi saya anggap suatu kelemahan sehingga prediksi cuaca kok bisa sampai (meleset),” tuturnya.

Munir berhapa semoga semuanya berjalan lancar sehingga pihak perusahaan dapat memberikan pertanggungjawaban.

Dalam artian, pihak perusahaan bisa memenuhi kewajiban terhadap ABK Agung yang menjadi korban saat bertugas.

“Kalau tidak bisa, kan jadi masalah. Kalau si anak (Agung) terikat dengan suatu pekerjaan, kan ada kesepakatan, itu saja intinya."

"Jadi kalau alasan masalah cuaca, kita bisa menerima meski tidak bisa menerima 100 persen. Soalnya teknologi sekarang kan canggih,” pungkas Munir.

Sosok Agung Suhartono

Agung Suhartono diketahui anak bungsu dari empat bersaudara.

Agung adalah Perwira Transportasi Laut Program Diploma IV Pembentukan, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang yang lulus di tahun 2021.

Kesempatan bersama kapal tanker tersebut merupakan keberangkatan ketiga, ia bertolak ke kapal itu sekitar dua minggu yang lalu.

Diketahui, ia menikah pada Juli 2023 silam.

Sebelumnya, Agung sempat magang di Eropa.

(Tribunjabar.id/Salma) (Surya.co.id/Ahmad Faisol)

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.