Pemilu 2024

Hasto Kristiyanto Sebut Suara Ganjar 33 Persen di Pilpres 2024 Versi Internal PDIP, Kalahkan Anies?

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengklaim suara paslon nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD mencapai 33 persen pada Pilpres 2024.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Tribunnews/Fersianus Waku
Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat ditemui di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta, Jumat (23/2/2024). Ganjar menegaskan pihaknya serius soal usulan hak angket untuk usut dugaan kecurangan Pemilu 2024. 

TRIBUNJABAR.ID - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengklaim suara pasangan calon (paslon) nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD mencapai 33 persen pada Pilpres 2024.

Dalam sebuah wawancara pada Sabtu (16/3/2024), Hasto Kristiyanto membeberkan jumlah suara tersebut berdasarkan hasil audit forensik tim IT internal PDIP.

Audit forensik tersebut dilakukan terhadap Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hasto menjelaskan, audit forensik dilakukan pada 16 Februari 2024 atau dua hari setelah pelaksanaan pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

Tim IT PDIP menemukan adanya Json Script yang dipasang di Sirekap sehingga mengunci suara Ganjar-Mahfud di angka 16 persen.

"Sesuai hasil temuan audit forensik kami atas Sirekap KPU, ternyata dipasang Json Script yang mengunci perolehan suara Ganjar Mahfud," kata Hasto.

"Padahal ketika ahli IT ini melakukan normalisasi terhadap Json Sript pada tanggal 16 Februari jam 2 pagi itu, perolehan Ganjar-Mahfud 33 persen dan Prabowo-Gibran 43 persen," kata Hasto.

Berdasarkan pernyataan Hasto tersebut, maka perolehan suara paslon nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar hanya sebesar 24 persen.

Perolehan suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar versi hasil audit forensik tersebut tidak jauh lebih besar dari suara Ganjar-Mahfud.

Baca juga: Apa Itu JSON Script yang Disebut PDI Pengunci Suara Ganjar di 16 Persen, Hasto: Seharusnya 33 Persen

Lebih lanjut Hasto menjelaskan, berdasarkan hasil audit forensik terhadap Sirekap, pakar IT menyimpulkan Pemilu 2024 seharusnya berlangsung dalam dua putaran.

Hal itu karena tak ada paslon yang mencapai suara di atas 51 persen.

Manipulasi Suara

Hasto mengungkapkan, pakar IT yang melakukan normalisasi atas Json Script yang dipasang di Sirekap diketahui bahwa formulir C1 juga dapat dimanipulasi.

Caranya, yaitu dengan menggunakan algoritma tertentu untuk memanipulasi form C1 yang merupakan single frame.

"Form C1 itu single frame. Jangankan single frame, video bergerak saja bisa dilakukan manipulasi dengan AI (artificial intelligence) atau kecerdasan buatan apalagi single frame makin mudah," kata Hasto.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved