Warga Cingambul yang Dilaporkan Tertimbun Longsor di Cikijing Belum Juga Diketahui Kabarnya

Ia mengatakan, warga tersebut terakhir kali berkomunikasi dengan pihak keluarga pada Selasa (5/3/2024) petang kira-kira pukul 18.00 WIB.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Ravianto
Tribun Cirebon/ Ahmad Imam Baehaqi
Sejumlah alat berat dikerahkan untuk membersihkan material longsor yang menutup jalur Majalengka - Kuningan di Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, Kamis (7/3/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Warga Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka yang dilaporkan hilang kontak pada malam terjadinya longsor di ruas Jalan Raya Majalengka - Kuningan tepatnya di Cikijing belum juga ditemukan.

Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka, Rezza Permana, mengatakan, hingga kini jajarannya belum menemukan warga yang diduga hilang kontak tersebut di lokasi longsor.

"Hingga kini, kami belum menemukan tanda-tanda yang bersangkutan di lokasi," kata Rezza Permana saat ditemui di jalur Majalengka - Kuningan, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, Sabtu (9/3/2024).

Sejumlah petugas gabungan saat membersihkan material longsor yang menutup jalur Majalengka - Kuningan di Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, Jumat (8/3/2024).
Sejumlah petugas gabungan saat membersihkan material longsor yang menutup jalur Majalengka - Kuningan di Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, Jumat (8/3/2024). (ISTIMEWA DOK. HUMAS POLRES MAJALENGKA)

Ia mengatakan, warga tersebut terakhir kali berkomunikasi dengan pihak keluarga pada Selasa (5/3/2024) petang kira-kira pukul 18.00 WIB.

Saat itu, warga memberi tahu istrinya akan pulang ke Kecamatan Cingambul dari wilayah Luragung, Kabupaten Kuningan, dan pihak keluarga tidak bisa menghubunginya kira-kira sejak pukul 20.00 WIB.

"Jika melihat dari rentang waktu tersebut maka tidak menutup kemungkinan yang bersangkutan sudah tiba di lokasi longsor ini, dan pas ketika kejadiannya (longsor)," ujar Rezza Permana.

Baca juga: Warga Cingambul Diduga Jadi Korban Longsor di Cikijing, BPBD: Semoga Dugaan Ini Salah

Pihaknya mengakui, hal tersebut merupakan dugaan berdasarkan kronologis yang dilaporkan keluarganya, karena tidak ada saksi mata maupun bukti kuat.

Selain itu, pihak keluarga juga menuturkan kebiasaan warga yang hilang kontak itu tetap pulang ke Cingambul usai beraktivitas di Luragung meski cuaca hujan sekalipun.

Karenanya, saat longsor terjadi di jalur Majalengka - Kuningan, warga tersebut diduga tengah dalam perjalanan, dan melewati ruas jalan nasional itu, kemudian tidak dapat dihubungi keluarga.

Rezza menyampaikan, pihak keluarga juga memberi tahu bahwa hingga kini warga Cingambul itu belum pulang ke rumahnya, dan ponselnya pun tidak dapat dihubungi.

"Hingga kini, yang bersangkutan juga tidak memberikan kabar apapun kepada keluarganya, dan kami masih melakukan pencarian di lokasi longsor," ujar Rezza Permana.

13 Kecamatan Terendam Banjir

Sebanyak 13 kecamatan di Kabupaten Majalengka dilanda banjir hingga longsor akibat hujan deras yang berdurasi cukup lama.

Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka, Rezza Permana, mengatakan, dari jumlah itu longsor terjadi di delapan kecamatan, dan lima kecamatan lainnya dilanda banjir.

Menurut dia, seluruh personel BPBD Majalengka juga telah disebar ke seluruh kecamatan tersebut untuk menanggulangi bencana yang terjadi di tiap wilayahnya.

Baca juga: Jalan Nasional Kuningan-Majalengka Terputus Akibat Longsor Saat Hujan Lebat

"Saat ini, tim kami sudah disebar ke lapangan untuk mengasesmen, dan menangani dampak bencananya," ujar Rezza Permana saat ditemui usai meninjau banjir di Desa Bonang, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka, Rabu (6/3/2024) dinihari.

Ia mengatakan, longsor terjadi di Kecamatan Cikijing, Majalengka, Lemahsugih, Banjaran, Cingambul, Malausma, Bantarujeg, dan Rajagaluh, sedangkan banjir di Kecamatan Jatiwangi, Kasokandel, Dawuan, Kadipaten, serta Panyingkiran.

Pihaknya mengakui, banjir dan longsor tersebut tersebar di 21 desa yang berada di 13 kecamatan itu, serta belum semuanya tertangani, karena terbatasnya personel BPBD Majalengka.

Bahkan, dampak longsor di Kecamatan Cikijing menutup akses jalan nasional yang menghubungkan Majalengka - Kuningan, dan di Kecamatan Cingambul mengakibatkan jembatan ambruk.

"Di lokasi lainnya material longsor juga menutupi ruas jalan, mengakibatkan kerusakan rumah warga, dan ada juga yang mengancam permukiman warga," kata Rezza Permana.

Sementara mengenai banjir yang melanda di Kabupaten Majalengka rata-rata ketinggian airnya berkisar antara 10 cm - 50 cm, dan di titik paling parah hingga kira-kira mencapai 100 cm.

Namun, hingga kini pihaknya belum dapat memastikan jumlah warga terdampak maupun total rumah yang terendam banjir di wilayah Kabupaten Majalengka, karena masih diasesmen lebih lanjut.

Ia menyampaikan, dari hasil pemantauan sementara pada Rabu dinihari juga banjir yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Majalengka belum menunjukkan tanda-tanda surut.

"Dari hasil pemantauan sementara, sebagian warga terdampak banjir telah mengungsi ke lokasi yang lebih aman, tapi rata-rata masih bertahan di rumahnya," ujar Rezza Permana. (*)

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaq

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved