Usung Konsep Mimpi Sadar, Andy Dwi Tjahyo Menangkan Hadiah Rp 100 Juta pada Grey Art Award

karya ini menggambarkan lapisan-lapisan mimpi sadar, di mana satu peristiwa dalam mimpi membawa kita pada lokasi peristiwa tersebut

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Adityas Annas Azhari
Tribun Jabar/Putri Puspita
Andy Dwi Tjahyo memenangkan juara utama dan meraih Rp 100 juta dalam malam anugerah Grey Art Award di Grey Art Gallery, Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (8/4/2024). 

TRIBUNJABAR. ID, BANDUNG - Rasa haru karena bahagia terlihat begitu jelas dalam raut wajah Andy Dwi Tjahyo yang memenangkan juara utama dalam malam anugerah Grey Art Award yang diadakan oleh Grey Art Gallery di Jalan Braga, Jumat (8/4/2024). 

Hasil karya Andy Dwi Tjahyo mengusung konsep mimpi sadar atau lucid dream ini mendapatkan hadiah sebesar Rp 100 juta rupiah. 

"Karya ini merupakan hasil eksperimen selama satu tahun. Saya mulai eksperimen dengan cahaya dan material lainnya. Disini saya menggabungkan medium cahaya menerapkan gelap terang dengan medium akrilik dan plastic wrap makanan," kata Andy Dwi Tjahyo saat ditemui seusai acara penghargaan. 

Andy Dwi Tjahyo memenangkan juara utama dan meraih Rp 100 juta dalam malam anugerah Grey Art Award di Grey Art Gallery, Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (8/4/2024).
Andy Dwi Tjahyo memenangkan juara utama dan meraih Rp 100 juta dalam malam anugerah Grey Art Award di Grey Art Gallery, Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (8/4/2024). (Tribun Jabar/Putri Puspita)

Karya ini memiliki keistimewaan dalam konsepnya yang menggali  mimpi sadar atau lucid dream yang digagas oleh psikiater Frederik (Willem) van Eeden. 

Dalam lucid dream, seseorang dapat merasakan pengalaman yang dialami pada masa lalu, kadang-kadang disertai dengan perasaan de javu, namun juga memungkinkan melihat hal-hal yang belum pernah dialaminya sebelumnya.

Baca juga: Pemkot Bandung Libatkan Anak dalam Proses Perencanaan Pembangunan Lewat Seni dan Budaya

Dalam representasinya, karya ini menggambarkan lapisan-lapisan mimpi sadar, di mana satu peristiwa dalam mimpi membawa kita pada lokasi peristiwa tersebut beberapa waktu setelahnya.

"Visual karya ini menggunakan karya Lukis Raden Saleh yang berjudul Banjir Jawa sebagai latar belakang yang memanfaatkan gaya romantisme. Dalam penyajiannya, saya mengadopsi metode wayang kulit, di mana bayangan dihasilkan di belakang latar," kata Andy. 

Baca juga: 20 Perupa Perempuan Dalam Harkat

Andy mengaku tak menyangka bisa memenangkan award ini. Meskipun sebelumnya ia telah beberapa kali mengikuti kompetisi dan memenangkan kompetisi. 

"Ini ketiga kalinya menang kompetisi, sebelumnya dapat award di Jepang dan Erlangga Award pada 2023," ucap pria lulusan ITB ini. 

Uniknya adalah objek gambar disusun dengan menggunakan wrapping plastic di permukaan lembar akrilik bening.

Baca juga: Patung Jokowi Naik Motor Buatan Perupa Bandung Akan Tiba di Mandalika, Nyoman Nuarta: Jadi Ikon Baru

Lalu Tumpukan plastic wrap ini menciptakan efek gelap-terang yang memperkuat bayangan di latar kertas, menciptakan atmosfer yang memikat dan membingkai konsep mimpi sadar dengan indah dan misterius. 

Pemanfaatan kualitas dan konsep monokromatik hitam-putih dibangun dengan efektif, sehingga penggunaan skema warna monokromatik hitam-putih mampu menghadirkan suasana yang dramatis, misterius, dan kontemplatif.

Andy Dwi Tjahyo memenangkan juara utama dan meraih Rp 100 juta dalam malam anugerah Grey Art Award di Grey Art Gallery, Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (8/4/2024).
Andy Dwi Tjahyo memenangkan juara utama dan meraih Rp 100 juta dalam malam anugerah Grey Art Award di Grey Art Gallery, Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (8/4/2024). (Tribun Jabar/Putri Puspita)

Dalam konteks karya ini, penggunaan skema warna hitam-putih menekankan aspek visual dari mimpi sadar yang dijelaskan. 

"Warna hitam dan putih menciptakan kontras yang kuat, menyoroti perbedaan antara kenyataan dan dunia mimpi. Selain itu, skema warna ini juga memperkuat elemen bayangan yang dihasilkan oleh lembaran plastik dan acrylic bening," kata Andy Dwi Tjahyo. 

Baca juga: Jadi Pelukis Jalanan Braga, Jet Kini Manfaatkan Media Sosial untuk Kenalkan Karyanya

Memanfaatkan kualitas dan konsep monokromatik hitam-putih, karya ini berhasil menciptakan atmosfer yang mendalam dan menggugah, seta membawa apresiator pada perjalanan visual dan konseptual yang unik.

Karya ini tidak hanya menghadirkan representasi visual yang menarik, tetapi juga mengajak perenungan akan konsep mengenai alam mimpi dan realitas. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved