Berita Viral
Viral Polisi di Bali Disuap 100 dolar AS untuk Kawal Turis Asing, Ini Kata Kasat Lantas Gianyar
Beredar sebuah video yang menunjukkan seorang anggota polisi lalu lintas menerima suap 100 dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 1.565.845.
Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Salma Dinda Regina
TRIBUNJABAR.ID - Beredar sebuah video yang menunjukkan seorang anggota polisi lalu lintas menerima suap 100 dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 1.565.845.
Polisi tersebut disuap disebut untuk mengawal turis asing di Bali.
Video itu viral di media sosial yang diunggah di akun Instagram @justinrosslee.
Baca juga: Sosok GS Mantan Suami Dua Artis Ternama Coba Tembak Temannya di Jatinegara, Dipicu Masalah Kerjaan
Video viral itu diberi judul "Menyuap anggota kepolisian di Bali.
"100 dolar terbaik yang pernah dihabiskan," tulis narasi dalam video tersebut seperti dilihat Tribunjabar.id, Selasa (27/2/2024).
Dalam video itu terlihat turis asing menyuruh polisi melaju dengan kecepatan tinggi.
Ia juga mengumpat agar polisi memberhentikan kendaraan yang melintas di jalan raya karena menghalangi mobil mereka.
Kejadian sudah lama
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Gianyar AKP Anton Suherman mengatakan peristiwa dalam video viral itu sudah lama, sekitar 2019 atau 2020.
"Saya konfirmasi ke yang bersangkutan (peristiwa mengawal turis asing) itu sudah lama sekali antara 2019 atau 2020 gitu," katanya saat dikonfirmasi, dikutip dari Kompas.com.
Anton enggan membeberkan soal alasan dan lokasi anggota kepolisian mengawal turis asing tersebut.
Namun, ia menyebut anggota kepolisian yang mengawal turis iut sudah diberikan hukuman berupa mutasi.
"Untuk saat ini yang bersangkutan tidak di Lantas (Direktorat Lalu lintas), jauh sudah pindah setelah kejadian itu ke Pospol (Pos Polisi) di Ubud, Gianyar," katanya.
Lebih lanjut, Anton menyatakan, masyarakat atau turis memang bisa memohon pengawalan ke Unit Direktorat Lalu Lintas, namun tergantung kedaruratannya.
Namun, pelayanan pengawalan itu gratis atau tidak dipungut biaya.
"Tergantung urgensi yang sekiranya bisa diatur undang-undang baru kita laksanakan tugas sesuai tupoksi. Yang jelas enggak ada di sini kayak suap gitu. Kalau ditemukan pasti dilakukan penindakan terhadap anggota tersebut," katanya.
Kejadian Lainnya - Kejahatan Jalanan, Mahasiswa di Sumut Dianiaya Tiga Pria Ngaku Polisi, Orang Tua Diperas Rp 60 Juta

AK (17) menjadi korban penganiayaan dan perampokan tiga pria yang mengaku polisi.
AK merupakan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU).
Peristiwa itu terjadi saat AK melintasi Jalan TB Simatupang, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Jumat (23/2/2024).
AK pun kehilangan handphone.
Bukan cuma itu, keluarganya sempat diperas sebesar Rp 60 juta.
AK menjelaskan, peristiwa terjadi sekitar pukul 21.30 WIB, kala dia berangkat dari rumahnya di Desa Paya Geli, Sunggal, Deli Serdang, mengendarai sepeda motor menuju ke ruko milik orangtuanya di Jalan TB Simatupang.
Saat tiba di Jalan TB Simatupang, tepatnya di Rumah Sakit Sundari, AK dipepet sebuah mobil Suzuki Ertiga, hingga sepeda motornya terjatuh.
“Setelah itu ada dua pria yang keluar dari mobil, pria berbaju hitam dan pria mengenakan kemeja putih, (lalu) ada satu lagi di dalam mobil mengenakan baju lengan panjang,” kata AK saat diwawancarai wartawan di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, Senin (26/2/2024).
Ketiga orang yang mengaku polisi dari Kepolisian Sektor Sunggal menuduh AK sebagai pemakai narkoba dan pemabuk.
"Saya tidak terima, terus mereka mengaku anggota kepolisian, saya dipiting dan dibawa ke pinggir jalan, mereka menjambak terus kepala saya ditekuk,” ujar AK.
AK digeledah dan ponselnya dirampas, serta memaksa dia membuka sandinya.
Namun AK menolaknya.
"Terus mereka minta nomor HP orangtua saya. Pria yang baju lengan panjang ini, sambil memiting saya mengaku anggota Polsek Sunggal bernama AKP Irvan," ujar AK.
Setelah itu, warga mulai datang mengerumuni lokasi kejadian.
Para pelaku pun terlihat panik lalu kabur sambil membawa ponsel AK.
AK kemudian meminjam ponsel neneknya untuk menelepon ayahnya yang sedang berada di luar rumah.
Dia pun menceritakan kejadian yang dialaminya.
Dari komunikasi tersebut, ternyata pelaku sempat menghubungi ayahnya dan meminta uang sebesar Rp 60 juta.
“Mereka masih mengaku anggota Polsek Sunggal, sempat mereka minta uang Rp 60 juta, untuk menebus saya yang ditangkap, padahal (itu) tidak benar,” ujar AK.
Terkait insiden ini AK selanjutnya membuat laporan polisi ke Polsek Sunggal, Sabtu (26/2/2024).
Menanggapi kasus ini, Kepala Polsek Sunggal Kompol Chandra Yudha Pranata cuma mengaku masih menyelidiki kasus ini.
"Masih penyelidikan mohon doanya agar cepat terungkap," ujar dia singkat. (*)
Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.
Siswa SMK Dikeroyok 13 Orang Kakak Kelas di Cikarang, Disuruh Jongkok dengan Wajah Menatap ke Atas |
![]() |
---|
Fakta-fakta Haikal & Haezar Kakak Adik di Bogor Gantian Pakai Seragam Sekolah, Kondisi Keluarga Pilu |
![]() |
---|
Viral, Aksi Pria Misterius Cari Orang Sambil Bawa Sajam Bikin Warga Ketakutan, Diduga Balas Dendam |
![]() |
---|
Kakak Adik di Bogor yang Gantian Seragam Sekolah Ternyata Juga Pakai Sepatu Giliran: Gak Ada Lagi |
![]() |
---|
Kisah Haikal dan Haezar, Kakak-Adik di Parung Bogor yang Viral Gantian Seragam, Hanya Punya Satu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.