Seorang Nahkoda Kapal di Cirebon Berhasil Mentransformasi Kesenian Tarling ke Dunia Digital

Adalah Richo Irfanto, pemilik Label Music Plus Indramayu, yang berupaya mentransformasi kesenian daerah khas ini ke dunia digital

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Kemal Setia Permana
Istimewa
Richo Irfanto, pemilik Label Music Plus Indramayu, berhasil mentransformasi kesenian daerah khas Pantura, Tarling, ke dunia digital. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Tarling, salah satu warisan budaya masyarakat Pantura Jawa Barat, khususnya di Cirebon dan Indramayu, mengalami transformasi signifikan menuju dunia digital.

Adalah Richo Irfanto, pemilik Label Music Plus Indramayu, yang berupaya mentransformasi kesenian daerah khas ini ke dunia digital

Richo Irfanti mengatakan bahwa era digital membuka peluang baru bagi seniman dan musisi di dua daerah tersebut.

Menurut Richo, yang akrab disapa Aiko, langkah ini bukan tanpa tantangan karena sebagian besar seniman tarling masih perlu diberi pemahaman mengenai teknologi digital.

"Saya melihat ini peluang sekali namun memang saya harus kerja keras karena sebagian besar pencipta lagu penyanyi tarling di sini belum melek digital."

"Jadi saya harus mengedukasi mereka satu per satu dan Alhamdulillah membuahkan hasil," ujar Aiko kepada media, Senin (12/2/2024).

Pada tahun 2022, Aiko memulai label sendiri dan aktif mempopulerkan lagu-lagu tarling Cirebon dan Indramayu melalui kanal YouTube pribadinya.

Keberhasilan Aiko dalam menciptakan tiga single pop yang dipopulerkan oleh musisi nasional menunjukkan potensi besar era digital bagi seniman lokal.

Richo Irfanto bawa seni tarling ke digital
Richo Irfanto, pemilik label Music Plus Indramayu, berhasil mentransformasikan kesenian Tarling ke dunia digital. Richo juga dikenal sebagai nahkoda kapal off shore di Malaysia.

"Perkejaan utama saya adalah nahkoda kapal perusahaan off shore asal Malaysia. Mendirikan label di masa covid-19 dan saat itu sedang libur kerja dan saya manfaatkan untuk maksimalkan membuat sistem sehingga ketika saya kembali aktif label tetap jalan," ucapnya.

Meskipun pekerjaan utamanya adalah sebagai nahkoda kapal perusahaan Offshore asal Malaysia, Aiko memanfaatkan waktu luangnya untuk mengembangkan labelnya.

Label Music Plus kini telah menjalin kerjasama dengan berbagai musisi tarling di Cirebon dan Indramayu, termasuk Siti Aliyah.

Selain itu, Aiko juga aktif dalam mendidik para pencipta dan penyanyi tarling tentang hak cipta, serta menggandeng perusahaan penerbit untuk melindungi karya-karya mereka di ranah digital.

Kerja keras Aiko membawa dampak positif bagi ratusan pencipta dan penyanyi tarling, yang kini dapat merasakan manfaat dari hak royalti atas karya mereka yang diunggah ke platform digital.

"Alhamdulillah ada ratusan pencipta dan penyanyi yang sudah merasakan dampak digital terhadap karya yang mereka miliki."

"Jadi setiap ada yang upload musik tarling yang kami pegang ke youtube misalnya nanti akan ada notifikasi dan pencipta penyanyi dapat royalti," jelas dia.

Dengan fokus pada pendidikan digital dan perlindungan hak cipta, Label Music Plus bukan hanya menyediakan fasilitas produksi rekaman, tetapi juga memberikan dukungan kepada seniman dalam hal branding dan promosi.

Aiko yakin bahwa kehadiran label musik ini membawa manfaat besar bagi para seniman di daerah, dengan harapan dapat memberikan penghasilan yang berkelanjutan dan peluang karier yang lebih luas bagi mereka.

"Dapat lagu rekaman single dibayar juga artisnya sampai dapat royalti dari penghasilan digital. Diluar si artis dapat tawaran menyanyi di luar," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved