BPBD Majalengka Catat 37 Kejadian Bencana Selama Januari 2024, Didominasi Longsor

BPBD Majalengka mencatat puluhan bencana hidrometeorologi terjadi di wilayah Kabupaten Majalengka selama Januari 2024.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka, Rezza Permana, saat ditemui di BPBD Majalengka, Jalan Gerakan Koperasi, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Rabu (7/2/2024). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - BPBD Majalengka mencatat puluhan bencana hidrometeorologi terjadi di wilayah Kabupaten Majalengka selama Januari 2024.

Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka, Rezza Permana, mengatakan, sedikitnya terdapat 37 kejadian bencana sepanjang satu bulan pertama pada tahun ini.

Menurut dia, puluhan bencana tersebut terdiri dari banjir, longsor, cuaca ekstrem yang meliputi pohon tumbang hingga angin puting beliung, dan bencana lainnya.

"Dari 37 bencana ini didominasi longsor yang mencapai 19 kejadian, kemudian cuaca ekstrem 12 kejadian, banjir empat kejadian, dan bencana lainnya dua kejadian," kata Rezza Permana saat ditemui di BPBD Majalengka, Jalan Gerakan Koperasi, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Rabu (7/2/2024).

Ia mengatakan, seluruh bencana hidrometeorologi itu terjadi selama Januari 2024 di 16 kecamatan dari total 26 kecamatan se-Kabupaten Majalengka.

Bahkan, 37 kejadian bencana tersebut berdampak pada kerusakan 48 bangunan dari mulai rusak ringan hingga berat, dan turut mengancam 11 bangunan.

Selain itu, sebanyak 55 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 122 jiwa pun turut terdampak, termasuk dua korban luka dan satu korban meninggal dunia akibat bencana selama Januari 2024.

"Kami juga mencatat selama Januari 2024, sebanyak 12 KK yang terdiri dari 34 jiwa warga Kabupaten Majalengka juga terancam bencana," ujar Rezza Permana.

Pihaknya mengakui saat ini wilayah Kabupaten Majalengka tengah memasuki masa puncak musim hujan, sehingga potensi bencana semacam itu cenderung meningkat.

Dari hasil kajian risiko bencana tercatat 19 kecamatan di Majalengka rawan longsor dan pergerakan tanah, serta 15 kecamatan lainnya juga tercatat rawan banjir.

"Pemkab Majalengka juga telah menetapkan masa siaga bencana musim hujan dari mulai 1 Desember 2023 - 31 Mei 2024, dan bisa diperpanjang sesuai kebutuhan," kata Rezza Permana. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved