Pertemuan Mahasiswa ITB dan Rektor Terkait UKT, Ada Poin Hapus Pinjol, Namun Tak Bisa Jamin Soal Ini

Mahasiswa ITB akhirnya mendapat kesempatan berdialog dengan rektor ITB, Reini Wirahadikusumah di Gedung Rektorat, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Selas

|
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Darajat Arianto
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Mahasiswa ITB melakukan aksi unjuk rasa terkait pembayaran UKT menggunakan skema pinjol, di depan Gedung Rektorat ITB, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (29/1/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mahasiswa ITB akhirnya mendapat kesempatan berdialog dengan rektor ITB, Reini Wirahadikusumah di Gedung Rektorat, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Selasa (30/1/2024).

Pertemuan itu dilakukan secara tertutup sejak pukul 16.00 WIB dan baru selesai sekitar pukul 17.30 WIB. Adapun dari pertemuan itu, dihasilkan sejumlah poin kesepakatan.

Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) ITB, Yogi Syahputra mengatakan, saat dialog pihaknya mengajukan beberapa tuntutan yang sama saat disampaikan pada aksi kemarin, yakni:

- memaksimalkan sumber (beasiswa) dan skema (keringanan dan cicilan UKT),

- menyelenggarakan kebijakan yang transparan dan berkeadilan,

- menghapus opsi penyelenggaraan dana berupa pinjaman online berbunga

- menjamin seluruh mahasiswa ITB untuk dapat mengisi FRS dan mendownload KSM.

"Namun yang sangat disayangkan bahwasannya dari pihak ITB tidak dapat memenuhi seluruh tuntutan yang kami coba ajukan, baik itu penjaminan bahwa seluruh mahasiswa tetap bisa kuliah, gak ada yang cuti dan lain sebagainya. ITB gak bisa menjamin ke arah sana," ujar Yogi, saat ditemui di Jalan Sulanjana, Selasa (30/1/2024).

Baca juga: Mahasiswa ITB Tolak Wacana Sri Mulyani Soal Student Loan, Sebut Sama dengan Pinjol yang Memberatkan

Menurutnya, pihak rektorat hanya memberikan opsi bahwa pinjaman online itu saat ini tidak menjadi prioritas utama.

Mahasiswa ITB melakukan aksi unjuk rasa terkait pembayaran UKT menggunakan skema pinjol, di depan Gedung Rektorat ITB, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (29/1/2024).
Mahasiswa ITB melakukan aksi unjuk rasa terkait pembayaran UKT menggunakan skema pinjol, di depan Gedung Rektorat ITB, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (29/1/2024). (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

"Kalau sebelum itu kan muncul sebagai pilihan pertama, tapi setelah kami negosiasi itu tidak kembali pada halaman depan website," katanya.

Pada kesempatan tersebut juga, kata dia, dihasilkan beberapa komitmen antara pihak mahasiswa dengan rektorat.

Pertama, kata dia, dari 206 mahasiswa yang terancam tidak bisa kuliah karena menunggak UKT.

Rektorat bersedia menjamin 182 mahasiswa jalur reguler untuk bisa melakukan pemilihan penggantian rencana studi atau pemilihan mata kuliah dari 27 Februari sampai 1 Maret 2024.

"Sebelumnya mereka mengalami kendala dan tenggat waktu-nyata pada malam hari ini," ujar Yogi.

"Namun, setelah kami bernegosiasi, itu akhirnya bersedia untuk dapat diundur sehingga teman-teman diarahkan untuk bisa melakukan penggantian rencana studi pada waktu yang sudah ditentukan, tanpa adanya pemotongan SKS ataupun kebijakan lainnya," ucapnya.

Sementara untuk mahasiswa jalur mandiri, Internasional dan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM), akan dibantu melalui beasiswa alumni.

Mahasiswa ITB melakukan aksi unjuk rasa terkait pembayaran UKT menggunakan skema pinjol, di depan Gedung Rektorat ITB, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (29/1/2024).
Mahasiswa ITB melakukan aksi unjuk rasa terkait pembayaran UKT menggunakan skema pinjol, di depan Gedung Rektorat ITB, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (29/1/2024). (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

"Sisanya dari rektorat sendiri tidak bisa menjamin atau memberikan solusi kepada mereka dan dari kami sendiri teman-teman Kabinet KM ITB, kita rencananya melakukan pendataan lebih lanjut lagi dan juga kami akan mencarikan skema beasiswa atau bantuan dari pihak alumni," ujarnya.

Baca juga: Heboh, Bayar Kuliah di ITB Bisa Pakai Pinjol, Ini Daftar UKT per Semester, Tertinggi Rp 20 Juta

Sementara saat disinggung soal berapa jumlah mahasiswa yang sudah terlanjur meminjam uang dari pinjaman online (Pinjol) Danacita, Yogi menyebut jumlahnya di bawah 10 orang.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id, untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

"Masih cukup sedikit dan kami belum mendapatkan data secara keseluruhan, namun data yang kami miliki saat ini masih ada di bawah 10," katanya. 

"Karena kami dari awal mengimbau teman-teman mahasiswa, jangan sampai menggunakan pinjaman online," ucap Yogi. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved