Perajinnya Kian Langka, Kerajinan Anyaman Bambu Didorong Jadi Mata Pelajaran Mulok di Majalengka

Para perajin meminta Pemkab Majalengka menjadikan kerajinan anyaman bambu sebagai mulok atau ekstakurikuler

ISTIMEWA/ DOK. DISKOMINFO KABUPATEN MAJALENGKA
Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi (kedua kiri), saat menemui para perajin anyaman bambu di Desa Nanggerang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Jumat (26/1/2024). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Kerajinan anyaman bambu khas Majalengka didorong menjadi mata pelajaran muatan lokal (mulok) di sekolah.

Salah seorang perajin anyaman bambu, Aminah (50), mengakui, saat ini hampir tidak ada generasi muda yang ingin menekuni kerajinan yang telah menjadi tradisi di Majalengka tersebut.

Padahal, warga Desa Nanggerang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, itu, merupakan generasi keempat yang melanjutkan usaha kerajinan bambu dari orang tuanya.

"Saya khawatir kalau enggak ada yang mau melanjutkan kerajinan anyaman bambu Majalengka akan punah," ujar Aminah saat ditemui di Desa Nanggerang, Jumat (26/1/2024).

Baca juga: Penjabat Bupati Minta Disperdagin Fasilitasi Perajin Anyaman Bambu di Majalengka

Karenanya, pihaknya meminta Pemkab Majalengka menjadikan kerajinan anyaman bambu sebagai mulok atau ekstakurikuler di setiap sekolah se-Kabupaten Majalengka.

Ia mengatakan, saat ini generasi muda rata-rata memilih bekerja di pabrik atau merantau ke luar kota setelah lulus sekolah dibanding menekuni kerajinan anyaman bambu.

Pasalnya, bekerja di pabrik maupun luar kota dinilai lebih menjanjikan dari segi penghasilannya dibanding membuat dan menjual hasil kerajinan anyaman bambu buatannya sendiri.

"Anak muda ini seperti tidak mau tahu mengenai kerajinan anyaman bambu yang sudah menjadi tradisi dari zaman dulu, dan lebih memilih kerja di pabrik," kata Aminah.

Keluhan-keluhan tersebut disampaikan Aminah langsung kepada Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, yang sengaja berkunjung untuk menemui para perajin anyaman bambu.

Saat itu, Dedi tampak menyimak secara seksama satu-persatu keluhan maupun permintaan para perajin anyaman bambu di Desa Nanggereng, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka.

Terutama mengenai keluhan tentang sulitnya memasarkan kerajinan anyaman bambu yang merupakan salah satu produk unggulan dari Kabupaten Majalengka.

Baca juga: Modis, PJ Walikota Tasikmalaya Pakai Outer dari Anyaman Mendong saat Hadiri Karnaval Budaya

"Kami akan memfasilitasi para perajin untuk memasarkan produk kerajinan anyaman bambunya, dan diikutsertakan dalam pameran, sehingga bisa naik kelas," ujar Dedi Supandi.

 

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved