Air Minum Dalam Kemasan Diminati Semua Kalangan, Sejarahnya hingga Jadi Minuman yang Populer
Melansir laman The Kitchn, pada 1622, air minum dalam kemasan pertama kali dijual oleh pabrik pembotolan Holly Well di Inggris.
Penulis: dicky fadiar djuhud | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
TRIBUNJABAR.ID - Air minum dalam kemasan menjadi salah satu produk yang banyak diminati oleh banyak masyarakat dari semua kalangan.
Selain karena praktis bisa dibawa kemana-mana, air minum dalam kemasan juga terjamin kebersihannya.
Sebelum dipasarkan, air minum dalam kemasan sudah melewati serangkaian proses produksi dan uji kelayakan terlebih dahulu.
Air minum dalam kemasan juga punya sejarah tersendirI, baik di Indonesia maupun dunia.
Baca juga: Kolaborasi Wakaf Salman dan Halim Quran, Salurkan Mesin Air Minum untuk Pesantren
Melansir laman The Kitchn, pada 1622, air minum dalam kemasan pertama kali dijual oleh pabrik pembotolan Holly Well di Inggris. Semenjak itu, banyak perusahaan mulai menjual mata air mineral dalam bentuk botolan di Eropa.
Pada awal abad ke-18, Eropa mulai mengakui manfaat air bagi kesehatan dari. Kehadiran mata air alami di banyak daerah di luar Eropa memicu kejadian ini.
Praktik ini semakin populer di seluruh Eropa dan Amerika Serikat pada 1700-an karena mata air alami diyakini memiliki efek penyembuhan dan terapi.
Oleh sebab itu, air minum dalam kemasan sering dijual sebagai obat di apotek hingga 1900-an. Pada periode ini, air mineral botolan ditetapkan sebagai minuman yang populer.
Air botolan pertama yang dikomersialkan ditemukan di Amerika pada 1767. Air botolan itu didistribusikan dan dijual oleh Jackson’s Spa di Boston.
Indonesia memiliki sejarah tersendiri terkait kemunculan air minum dalam kemasan.
Baca juga: Penumpang KA Dapat Air Minum Gratis di Stasiun Cirebon dan Prujakan, KAI Sediakan Water Station
Dilansir dari laman Cairo Food, air minum dalam kemasan di Hindia Belanda pertama kali diciptakan oleh Hendrik Freerk Tillema, seorang pria asal Belanda, dengan merek Hygeia.
Ia mulai memasarkan produknya di Semarang pada 1920-an. Sumber air berasal dari air pegunungan di Jawa Timur.
Namun, saat itu, harga air mineral Hygeia dianggap terlalu mahal bagi masyarakat asli sehingga usaha Tillema tidak berkembang.
Sampai saat ini, sejak tahun 2000-an produk air mineral dalam kemasan semakin beragam di pasaran, baik merek maupun kemasan dan kandungan air mineral yang berbeda-beda.
Satu diantaranya, air mineral Vit yang mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral yang sangat baik bagi kesehatan tubuh, seperti vitamin B1, B2, B3, B6, dan B12, serta vitamin C dan E. Selain itu, air ini juga mengandung mineral seperti kalsium, magnesium, dan kalium.(*)
Sumber: Kompas / berbagai sumber
Kanker Leher Rahim Ancam Perempuan Indonesia, 36.000 Kasus Baru dan 21.000 Kematian per Tahun |
![]() |
---|
Layanan Kesehatan di Sukabumi Dinilai Amburadul, Amusi Sebut Pemda Gagal Jalankan Tugas Dasar |
![]() |
---|
Orangtua dan Anak-anak Semringah Ikut Olahraga Lari di Mall Meriahkan Ulang Tahun Edelweiss |
![]() |
---|
Cara Cek Iuran BPJS Kesehatan, Siap-siap Ada Wacana Naik Bertahap pada Tahun 2026 |
![]() |
---|
Pemkot Cimahi Targetkan 75 Ribu Siswa Jalani Pemeriksaan Kesehatan Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.