Persib Bandung

"Kami akan Tuntut ke Pengadilan!" Mantan Ketua Harian Persib Bandung Keberatan Hari Jadi Berubah

Taufik Faturohman menjelaskan, ia tidak pernah sekali pun mendapatkan protes atau keberatan mengenai hari jadi Persib pada tanggal 14 Maret.

Penulis: Adi Ramadhan Pratama | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Adi Ramadhan Pratama
Mantan Ketua Harian Persib sekaligus pemilik klub IP GS, Taufik Faturohman. 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebanyak 36 persatuan sepak bola (PS) di bawah Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Bandung melayangkan keberatannya kepada PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) atas perubahan hari jadi Persib Bandung.

Diberitakan sebelumnya, Askot PSSI Kota Bandung mengadakan konsolidasi bersama para tokoh dan 36 PS untuk membahas perubahan hari jadi Persib yang semulanya 14 Maret 1933 menjadi 5 Januari 1919.

Digelar di kantor Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Barat, konsolidasi tersebut menghasilkan bahwa 36 PS meminta PT PBB yang diwakili oleh Deputi CEO PT PBB, Teddy Tjahjono, untuk menangguhkan perubahan hari jadi tersebut.

Salah satu perwakilan dari 36 PS sekaligus pemilik klub IP GS, Taufik Faturohman, mengatakan, ia sangat menyayangkan respons Teddy yang hadir pada acara konsolidasi tersebut.

"Tadi alasan Teddy tidak masuk akal. Teddy kelihatan agak kebingungan kenapa Persib tahun 1933 berdiri, sedangkan Persib ikut membidangi lahirnya PSSI tahun 1930,” ujarnya saat ditemui di Kantor Asprov PSSI Jawa Barat pada Minggu (24/12/2023).

"Kan yang berangkat ke Solo itu bukan Persib, bukan Persija, bukan Surabaya."

"Itu masih nama-nama ke-Belanda-an. Dan baru tahun 1933 Persib berdiri. Itu sudah terpatahkan."

Sebagai mantan Ketua Harian Persib, Taufik menjelaskan, ia tidak pernah sekali pun mendapatkan protes atau keberatan mengenai hari jadi Persib pada tanggal 14 Maret.

Tentunya, hal itu sangat berbeda dengan pernyataan PT PBB yang dikatakan banyak yang mempertanyakan hari jadi Persib.

Oleh karena itu, ia berharap, PT PBB bisa melakukan kajian ulang dengan melibatkan tokoh kunci di Persib.

"Kalau misalnya tetap dilaksanakan peresmian perubahan hari jadi, silakan saja, tapi jangan Persib."

"Sudah saja itu untuk Bandoengsch Inlansch Voetbal Bond (BIVB). Karena Persib dengan BIVB 1919 itu tidak nyambung," katanya.

Ketua Askot PSSI Kota Bandung, Yoko Anggasurya, menegaskan, atas hasil konsolidasi tersebut, pihaknya berencana akan menggunakan jalur hukum jika PT PBB tetap meresmikan hari jadi Persib menjadi 5 Januari 1919.

“Kalau tetap dilaksanakan hari lahir tanggal 5 Januari 1919, otomatis kami akan tuntut ke pengadilan."

"Kalau mau tetap hari lahirnya itu (5 Januari 1919), berarti bukan Persib lagi," ujarnya. (*)

Baca berita-berita Persib Bandung di Tribunjabar.id

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved