"Hate Speech sudah Kita Tinggalkan" Umat Kristiani Bandung Jalani Ibadah Natal dengan Penuh Khidmat

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Umat kristiani menjalani ibadah Natal di sejumlah gereja di Kota Bandung dengan penuh khidmat, Senin (25/12/2023).

Natal tahun ini menjadi momentum bagi umat kristiani untuk berkumpul bersama keluarga atau sesama jemaat.

Berdasarkan pemantauan, ibadah Natal di antaranya tampak mulai di Gereja Kristen Indonesia Guntur, GKI Taman Cibunut, HKBP Martadinata, sampai Gereja Katedral Santo Petrus Bandung.

Cuaca berawan di Bandung pagi ini membuat suasana Natal kian teduh.

Arus lalu lintas pada pagi hari pun cenderung lengang, hanya terjadi antrean kendaraan di sekitar persimpangan jalan sampai Jalan Pasirkaliki dan Jalan Setiabudi.

Seorang anggota jemaat Katedral Santo Petrus Bandung, Nana (70), mengatakan bersyukur bisa merayakan Natal dengan keluarga tahun ini.

Ia mengatakan Natal kali ini menjadi kesempatan berharga bagi keluarga besarnya untuk merayakan bersama Natal.

"Tahun ini bisa berkumpul lagi, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang terpisah-pisah karena urusan masing-masing atau pandemi," kata Nana, yang datang ke katedral bersama tiga anak dan cucunya.

"Semoga kita semuanya diberi sehat. Ya, ini jadi kesempatan keluarga kumpul-kumpul."

Nana mengatakan tidak berencana untuk berwisata pada saat Natal.

Hari ini akan dilaluinya dengan berkumpul bersama dan saling mengunjungi sesama jemaat di sekitar rumahnya di kawasan Kopo.

Hal serupa dikatakan jemaat lainnya, Ike (35). Ia bersama keluarga tercintanya bersyukur bisa beribadah dengan khidmat dan nyaman di katedral.

"Kita ucapkan doa-doa baik saat ini tentunya. Semoga tahun depan sehat terus, semua sejahtera dan bahagia. Apalagi suasananya pemilu ya, harapannya damai terus," kata Ike.

Uskup Bandung, Monsinyur Antonius Subianto Bunyamin, menyatakan pihaknya berterima kasih kepada semua pihak karena perayaan Natal dari malam sampai hari ini dapat dilaksanakan dengan aman dan nyaman.

"Ini saya kira berkat kerja dan pelayanan yang baik dari pemerintah, TNI, Polri, relasi dengan tokoh agama dan tokoh budaya kita bersama-sama sehingga betul ada damai sejahtera."

"Kita juga mengharapkan kepada umat untuk menjadi tokoh-tokoh yang membawa damai sejahtera," katanya seusai Misa Hari Raya Natal.

Ia mengatakan memiliki harapan besar agar semua umat hidup sesuai dengan yang diperkenankan Tuhan, yaitu hidup melalui perkataan dan perbuatan, sesuai dengan dorongan hati nurani dan petunjuk Tuhan, terlebih di dalam suasana pemilu ini.

"Dalam suasana pemilu pilihan boleh berbeda, tetapi kita semua saudara satu sama lain, Indonesia."

"Semoga makna Natal ini mendorong kita semua untuk mendamaikan damai sejahtera," katanya.

Ia oun mengimbau semua masyarakat untuk menyebarkan love speech atau berita kasih, bukan hate speech.

"Hate speech sudah kita tinggalkan sejak lama, maka kita juga selalu menganjurkan kalau mau mempromosikan calon tertentu atau dukungan tertentu, jangan menjelekkan calon lain, tapi berikanlah prestasi apa yang sudah dikerjakan yang baik untuk para calon yang kita dukung itu," katanya.

Ia pun menyatakan pelaksanaan Natal di seluruh Indonesia berjalan baik karena di mana pun gereja selalu ada relasi baik dengan tokoh budaya atau tokoh agama.

"Karena perayaan Natal bukan hanya semata supaya kita semakin Katolik atau Kristen, supaya kita semakin Indonesia."

"Saya selalu mengajak kepada umat saya, kalau saudara mau berkata makin Katolik makin Indonesia, makin Kristiani makin Pancasilais," katanya. (*)