Polisi Ungkap Penyebab Utama Laka Bus Handoyo, Sopir Tak Hafal Medan dan Lewati Batas Kecepatan

Dugaan sementara hasil penyidikan, kecelakaan tersebut terjadi akibat kelalaian sang sopir yang mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Kemal Setia Permana
ahya nurdin/tribun jabar
Kondisi bus Handoyo yang mengalami kecelakaan maut di Exit Tol Cikampek Tol Cipali, Jumat (16/12/2023) sore. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Kecelakaan maut tunggal yang dialami oleh Bus Akal PO Handoyo di Tol Cipali KM 72 Jalur B dari Arah Palimanan Menuju ke Cikopo diduga kuat akibat kelalaian sang sopir.

Berdasarkan keterangan Wadirlantas Polda Jabar, AKBP Edwin Afandi, berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan sopir bernama Rinto Katana (28), sopir mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi dan tak hapal ada tikungan tajam di TKP kecelakaan tersebut.

"Pada saat akan memasuki tikungan di TKP, sopir Bus Handoyo masih mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi dan tak hafal ada tikungan sehingga tak bisa mengendalikan kemudi," kata AKBP Edwin Affandi, Sabtu(16/12/2023). 

Akibatnya, menurut Edwin Afandi, bus pun akhirnya menabrak pembatas jalan sebelum akhirnya terguling.

Selain itu, sopir juga mengaku baru pertama kali membawa kendaraan melintasi TKP.

"Sopir cadangan atau sopir kedua ini ternyata baru pertama bawa bus melintasi tol Cipali di kawasan TKP atau KM 72," ucapnya

Sementara itu berdasarkan olah TKP, situasi kondisi jalan dan cuaca di TKP dalam keadaan cerah, jalan tak licin, serta kondisi rambu lalulintas yang juga sangat mendukung.

Sehingga, kata Edwin, dugaan sementara hasil penyidikan, kecelakaan tersebut terjadi akibat kelalaian sang sopir yang mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi.

"Akibat Kecepatan tinggi ini yang menyebabkan kecelakaan maut hingga menyebabkan 12 orang meninggal dunia, 2, luka berat, 7 luka ringan," ucapnya

Untuk memastikan sang sopir tidak terpengaruh alkohol atau narkoba saat mengemudi kendaraan bus maut tersebut.

pihaknya pun sudah melakukan test urine.

"Sopir dalam keadaan sehat dan tak terpengaruh alkohol maupun narkoba," kata Edwin.

Edwin menerangkan bahwa Rinto merupakan sopir pengganti atau sopir kedua. 

Ia menggantikan sopir utama saat bus tiba di Kendal.

Dari Kendal, Rinto membawa bus hingga akhirnya mengalami kecelakaan di Tol Cipali.  

Rinto dianggap lalay terhadap beberapa hal. Selain tidak mengatahui medan, ia pun membawa mobil dalam kecepatan di atas batas maksimal di jalur yang dilewati. (*) 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved