Cara Mencegah Anak Kecanduan Handphone, Ada Aturan Mainnya, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Anak

Anak-anak kian muda kian akrab dengan handphone. Beragam jenis permainan bisa diakses dalam satu genggaman.

Editor: Ravianto
freepik
Ilustrasi anak main handphone. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Perkembangan teknologi tak bisa dibendung.

Salah satu produk teknologi adalah handphone.

Dewasa dan anak-anak dengan mudah penggunaan handphone. Handphone bisa menjadi sarana untuk membantu pekerjaan, hobi, maupun rekreasi.

Namun ironisnya, anak-anak kian muda kian akrab dengan handphone. Beragam jenis permainan bisa diakses dalam satu genggaman.

Padahal berdasarkan sejumlah riset usia di bawah 12 tahun belum layak menggunakan handphone.

Handphone bagi anak bagaikan dua mata pisau. Di sisi satu bermanfaat namun di sisi lain bisa berbahaya hingga kecanduan hape.

Bukan hanya game online, orangtua juga harus waspada terkait kebiasaan bermain judi online.

Kecanduan game online bahkan judi online menimbulkan beragam efek seperti gangguan perilaku yang tidak terkontrol hingga penurunan kualitas hidup karena tidak mau makan dan tidur.

Hal inilah yang dikhawatirkan Dokter spesialis anak, dr Kurniawan Satria Denta yang ditemui oleh Tribun Network di Klinik Kidi Pejaten, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Karena itu, ia memberikan pesan bagi orangtua agar memberi batasan yang jelas kepada anak terkait pemberian handphone.

Dokter lulusan UGM ini berharap orangtua tidak asal memberikan handphone.

"Yang paling jelas belum cukup umur jangan kasih handphone. Kalau pun sudah dikasih handphone harus ada aturan mainnya, harus diawasi," tutur dr Denta.

Orangtua juga harus update perkembangan teknologi juga bukan asal memberikan saja.

"Biar kita bisa aware biar kita bisa sadar bagaimanapun ini juga perkembangan teknologi itu sangat pesat sekali dan usahakan mengawasi anak kalau kasih HP ke anak," tutur dia.

Buatlah semacam perjanjian antara anak dan orangtua.

Komunikasikan dan diskusikan soal aturan penggunaan handphone.

Diskusikanlah sama anak, ada proses interaksi dan komunikasi antara anak dan orangtua.

Jadi jangan pernah membiarkan anak begitu aja bagaimanapun juga belum matang secara emosi secara sistematis masih gampang dipengaruhi. 

"Peran orang tua itu masih sangat krusial sekali. Selalu berkomunikasi orang tua dan anak," pesan Dokter Denta.(*)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved