Postingannya di Instagram Lenyap, Husein Guru Viral di Pangandaran Itu Mengaku Akunnya Diretas
Husein mengaku, ia tidak pernah merasa menghapus postingannya dan mengatakan kalau akun media sosialnya diretas.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Husein Ali Rafsajani guru yang pernah viral, lantaran kasus punguatan liar mengaku akun sosial media instagram miliknya diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
"Iya betul (akun sosial pribadinya diretas)," ujar Husein, saat dikonfirmasi Tribunjabar.id, melalui pesan singkat, Selasa (5/12).
Alhasil, unggahan reels diakun instagramnya dihapus.
Unggahan tersebut cuplikan ia diwawancarai sejumlah awak media pada pekan lalu, menjadi sorotan lantaran ia menyebut hanya dijadikan sebagai konten oleh mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
"Mohon maaf, saya tidak menghapus postingan saya sebelumnya, melainkan ada pihak-pihak tertentu yang meretas account instagram dan menghapus postingan saya," tulis akun @husein_ar
Sebelumnya, Husein mengatakan, niatnya di awal hanya ingin mengundurkan diri dari ASN.

Kendati demikian, ia mendapat tawaran dari Ridwan Kamil untuk menjadi asisten pribadi Bupati Pangandaran hingga di rekomendasikan mutasi ke Provinsi.
Sontak Ridwan Kamil mengomentari unggahan tersebut dengan kalimat menohok. Terlebih, Husein mengungkapkan hal tersebut saat hadir di kampanye calon presiden beberapa waktu lalu.
"Kang @husein_ar, guru di Pangandaran yg sempat viral itu, membuat statemen di acara kampanye capres bahwa “ia hanya dijadikan bahan konten” oleh saya tanpa solusi," kata Ridwan Kamil melalui postingan akun instagramnya.
Baca juga: Curhatan Lengkap Husein Guru Pangandaran yang Viral Bongkar Dugaan Pungli, dari Ridwan Kamil ke PNS
Kini, unggahan tersebut telah dihapus oleh kedua belah pihak.
Husein mengaku, ia tidak pernah merasa menghapus postingannya dan mengatakan kalau akun media sosialnya diretas.
Curhatan Husein
Sosok guru yang sempat mengungkapkan adanya pungutan liar (Pungli), Husein Ali Rafsanjani kembali menjadi sorotan.
Bermula dari postigan reels di instagram cuplikan saat ia diwawancarai sejumlah awak media pada pekan lalu.
Pada wawancara tersebut, Husein memberikan statement alasan ia resign sebagai PNS. Padahal, sebelumnya Husein sempat bertemu dengan Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Dalam pernyataannya, ia ingin diberi solusi. Bagi Husein kembali menjadi seorang guru dan menetap di Pangandaran bukan sebuah solusi.
Dalam video tersebut, Husein menyebut ketika dia dipanggil Ridwan Kamil, dia merasa hanya dijadikan konten.
Sontak unggahan tersebut langsung dikomentari oleh RK, menurutnya sangat disayangkan Husein memberi pernyataan demikian terlebih ia berbicara di acara kampanye politik salah satu pasangan calon presiden.
Konten yang sempat diunggah menyoroti hal tersebut, oleh keduanya hingga kini sudah ditake down.
"Terima kasih atas upaya yang sudah Bapak RK lakukan, untuk memindahkan saya, walaupun secara pribadi saya tidak meminta. Melainkan hal tersebut dari awal adalah tawaran dari beliau sebagai upaya agar saya tidak keluar dari PNS," ujar Husein pada Selasa (5/12).
Husein turut mengutarakan permohonan maafnya, lantaran menolak menjadi asisten bupati Pangandaran.
"Karena dari awal cita-cita saya dan passion saya adalah Sebagai tenaga pendidik/guru," ucapnya.
Husein mengatakan, dari awal sudah mengirimkan surat pengunduran diri ke Pemerintah Kabupaten Pangandaran.
"Setelah berita saya Viral, Pa Emil mengundang saya ke Gedung Sate dan menawarkan saya pindah ke Provinsi, untuk mengajar dan meminta saya untuk
mengurungkan niat saya mengundurkan diri dari PNS," kata Husein.
"Di hari yang sama saat bertemu Pa Emil, saya mendapat panggilan untuk Wawancara di salah satu sekolah swasta di Kota Bandung, dan di moment itu saya memilih untuk bertemu Pak Ridwan Kamil karena saya punya harapan dan kepercayaan besar kepadanya," ujarnya.
Ia menuturkan, sebelum ia akan bersekolah S2, banyak pihak yang mendorong untuk melanjutkan pendidikan.
"Salah satunya Pa Gubernur melalui ajudannya. Saya Secara pribadi Sudah mengusahakan mencari beasiswa, tetapi terkendala oleh persyaratan yang harus
melampirkan surat izin belajar dari instansi saya bekerja," imbuhnya.
"Sedangkan status saya kala itu tidak ada kejelasan sebagai PNS di instansi mana pun, karena di Pemkab Pangandaran nama saya sudah direkomendasikan mutasi ke Provinsi. Jadi tidak diberi surat rekomendasi oleh pemkab, maka dari itu saya meminta surat izin dari Pemprov Jawa Barat, " paparnya.
Namun, kata Husein, Pemprov Jabar belum ada kejelasan. Ia coba menghubungi Ridwan Kamil dan ajudannya.
"Karena respon dari ajudan Pak Gubernur RK dan ajudannya terlampau lama, sampai pendaftaran beasiswa ditutup. Jadi saya tidak bisa mendaftar beasiswa, maka dari itu dari pihak Pak Emil menawarkan untuk membayarkan uang kuliah semester satu dan saya ucapkan terima kasih," ujar Husein.
Disinggung postingan yang sempat ia unggah, Husein mengatakan, ia tidak pernah meminta untuk dipindahkan, karna niat di awal hanya ingin mengundurkan diri dari ASN.
"Tetapi bapa yang meminta saya untuk tetap di ASN dan menawarkan untuk pindah dari pemkab ke Provinsi tetap sebagai pengajar. Apalagi jika saya tau beliau mengupayakan saya pindah ternyata akan melanggar aturan, tentu saya tidak akan menerima tawaran Bapak RK dari awal," ujar Husein. (*)
Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah
Pelaku Wisata Tak Permasalahkan KJA Penelitian Milik Unpad, tapi KJA Komersial |
![]() |
---|
Polemik KJA di Pangandaran Belum Selesai, Warga dan Pelaku Wisata Makin Tegas Menolak |
![]() |
---|
FKP2WP Tegaskan Tolak KJA di Pantai Timur Pangandaran, Ada 1.040 KK yang Bakal Terimbas |
![]() |
---|
Rumah Warga Batu Karas Pangandaran Ambruk Akibat Hujan Deras Saat Lansia 87 Tahun Tidur Pulas |
![]() |
---|
Mantan Bupati Pangandaran Rasakan Pengalaman Berbeda, Ikut Upacara HUT RI di Tingkat Desa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.