Persib Bandung

Lawan PSM Memang Beda, Meski Akui Hasil Imbang Cukup Adil, Bojan Kritik Permainan Keras Juku Eja

Menurutnya, dengan banyaknya pelanggaran yang dilakukan pemain lawan, membuat para pemainnya seolah kehilangan gairah untuk melanjutkan pertandingan.

Penulis: Cipta Permana | Editor: Kemal Setia Permana
TRIBUN JABAR / DENI DENASWARA
Pemain Persib Bandung, Edo Febriansah, ditekel keras pemain PSM Makasar dalam pertandingan Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Senin (4/12/2023). Pertandingan berakhir imbang dengan skor 0 - 0. 

Laporan wartawan Tribunjabar.id, Cipta Permana.

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Laga Persib Bandung kontra PSM Makassar di GBLA, Senin (4/12/2023) menunjukkan warna dan atmosfer yang sangat jauh berbeda dibanding laga-laga Persib sebelumnya.

Bukan hanya dalam komposisi pemain dan permainan di dalam lapangan, namun juga dari sisi lapangan.

Hal ini terlihat dari Pelatih Persib, Bojan Hodak, yang menunjukkan ekspresi berbeda saat mendampingi timnya kala itu. 

Tidak seperti laga-laga sebelumnya, pelatih asal Kroasia tersebut, tampak sangat gelisah saat menyaksikan penampilan para anak asuhnya.

Bahkan, beberapa kali dirinya menunjukkan ekspresi dan gestur kekecewaan yang disampaikan kepada para pemain yang berlaga maupun yang duduk di bangku cadangan.

Termasuk wasit keempat atau wasit cadangan, guna mengkritisi kepemimpinan wasit utama, Gideon Dapaherang, dalam laga tersebut.

Pemain Persib Bandung Marc Kok dijegal dua pemain PSM Makassar pada laga pekan ke-21 Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Senin (4/12/2023). Persib ditahan imbang 0-0.
Pemain Persib Bandung Marc Kok dijegal dua pemain PSM Makassar pada laga pekan ke-21 Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Senin (4/12/2023). Persib ditahan imbang 0-0. (Tribun Jabar/Deni Denaswara)

Dalam konferensi pers usai pertandingan, Pelatih Bojan Hodak menjelaskan alasan dirinya melakukan hal yang tidak biasa tersebut.

Menurutnya, duel kedua tim berlangsung keras dan banyak pelanggaran yang terjadi  sepanjang pertandingan, sehingga memaksa wasit menghentikan laga berkali-kali. 

Hal tersebut, diakuinya bukan hanya merusak rencana permainan yang telah disiapkan. Namun juga membuat para pemainnya kehilangan fokusnya, karena selalu dilanggar para pemain Juku Eja, saat timnya akan melancarkan transisi menyerang.

"PSM bermain dengan keras dan selalu melakukan agresivitas dengan terlalu banyak melakukan pelanggaran taktikal ketika kehilangan bola. Dan saya tidak yakin wasit mengambil semua keputusan itu dengan tepat,” ujar Bojan dalam konferensi pers usai pertandingan, di Stadion GBLA Kota Bandung, Senin (6/12/2023).

Menurutnya, dengan banyaknya pelanggaran yang dilakukan pemain lawan, membuat para pemainnya seolah kehilangan gairah untuk melanjutkan pertandingan yang bersih, dan akhirnya mengikuti irama permainan tim lawan.

"Karena hal itu (banyak pelanggaran) saya rasa pemain kami menjadi gugup, dan itu juga kenapa saya juga menjadi begitu sangat tegang," ucapnya.

Di luar apa yang terjadi, pelatih asal Kroasia tersebut tetap memberikan kredit terhadap penampilan PSM Makassar. Menurutnya, lini pertahanan tim asuhan Bernardo Tavares tersebut sangat sulit ditembus, terlebih dengan menumpuk banyak pemain di area pertahanan.

"Pertandingan yang berat, (PSM) Makassar bermain dengan delapan pemain di belakang dan mereka main dengan sangat rapat, jadi tidak mudah untuk dihadapi,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved