Ada Apa di Pasar Cihapit? Rasyid Rajasa Kasih Info Nih…

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bagi yang senang kulineran di Kota Bandung, Pasar Cihapit pasti sudah masuk salah satu destinasi tujuan. Kenapa? Karena di t

Istimewa
Rasyid Rajasa mengajak sejumlah temannya untuk menjajal kelezatan menu-menu masakan di warung Bu Eha. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bagi yang senang kulineran di Kota Bandung, Pasar Cihapit pasti sudah masuk salah satu destinasi tujuan. Kenapa? Karena di tempat legendaris itu terdapat warung makan legendaris yang cita-rasanya sudah menjadi buah bibir.Meski terletak di salah satu ujung los Pasar Cihapit, Warung Makan Bu Eha tidak pernah sepi pembeli. Tak jarang, sejumlah menu favorit selalu ludes sebelum tengah hari.

Karena penasaran dengan cita rasa masakan Bu Eha, Jum'at (17/11/2023) pagi Rasyid Rajasa mengajak sejumlah temannya untuk menjajal kelezatan menu-menu di warung itu. Sesampainya di Pasar Cihapit sekitar pukul 8.45 WIB, mereka langsung bergegas masuk menelusuri lorong-lorong pasar mencari lokasi warung Bu Eha. Beruntung mereka datang belum terlalu siang, jadi berbagai menu-menu favorit masih banyak tersaji.

2 Rasyid Rajasa mengajak sejumlah temannya untuk menjajal kelezatan
Rasyid Rajasa mengajak sejumlah temannya untuk menjajal kelezatan menu-menu masakan di warung Bu Eha.

Beberapa menu yang menggugah selera seperti gepuk, babat, limpa, soto Bandung, gorengan udang, gorengan jagung, telur balado, rendang, dan perkedel semakin mengundang selera makan. Tiga sambal andalan yakni sambal leunca, dadak, dan karedok juga makin menggoda mata dan lidah.

“Tadi saya cobain makan di Warung Bu Eha dan rasanya emang enak banget. Saya tadi makan nasi merah lauknya ayam bakar, bakwan jagung dan tumis sayur. Mantap banget, enak banget, sambal dadaknya juga pas banget di lidah saya”,ungkap Rasyid usai makan di warung Bu Eha.Rasyid mengatakan, semua makanan masakan Bu Eha sangat menggugah seleranya.

“Tadi juga ada rendang, sotong sama ikan mas. Teman saya makan itu. Pas saya cobain juga enak semuanya. Sambal karedoknya juga menggoda banget”, tutur Rasyid.Bu Eha merintis usahanya sejak tahun 1947, sebelum Pasar Cihapit didirikan. Pada masa itu Pasar Cihapit masih berupa area tempat memandikan kuda-kuda.Hingga saat ini, di usia 93 tahun Djulaeha, nama asli Bu Eha, masih melayani sendiri para pelanggannya.

Meski usianya hampir satu abad, pendengaran, penglihatan, dan ingatan masih jelas. Hanya saja kini ia sudah tidak setegap dan segesit dulu.Bu Eha menceritakan, dulu ibundanya, Mak Enok adalah seorang juru masak di rumah-rumah orang Belanda. Bu Eha yang pada masa itu masih gadis diajari resep dan cara memasak oleh ibundanya.Bu Eha bercerita, dulu ia mengenyam pendidikan di sekolah Belanda dan sekolah Jepang. Setelah lulus sekolah, ibunya mengajarkan cara masak.

“Sampai akhirnya nerusin warung ibu. Kalau nggak salah umur 17 tahun”, ingat Bu Eha dalam memorinya.Bu Eha mengatakan, hingga kini cita rasa dan resep masakan warung nasinya masih terjaga. Ia kini tak sendiri, keturunannya dari generasi kedua dan ketiga juga ikut membantunya menjalankanusaha tersebut.***

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved