Keren! Mahasiswa dan Pelajar Kompak Bersihkan Tumpukan Sampah di Kawasan TMP Kadipaten Majalengka

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Sejumlah mahasiswa dan pelajar membersihkan tumpukan sampah di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Sawala, Jumat (10/11/2023).

Mereka terlihat kompak memunguti tumpukan sampah yang didominasi plastik yang memenuhi bahu jalan sekitar TMP yang berada di Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka, itu.

Sampah-sampah itu langsung dimasukkan ke karung dan plastik besar, kemudian diangkut menggunakan truk untuk dibuang ke TPA Heuleut, Kabupaten Majalengka.

Aksi itu terlihat dilakukan secara spontan oleh puluhan mahasiswa Instbunas Majalengka dan pelajar SMK MEC yang baru saja mengikuti upacara tabur bunga dalam memperingati Hari Pahlawan.

Bahkan, sejumlah sivitas akademika dua lembaga pendidikan di bawah naungan Instbunas Majalengka tersebut turut ambil bagian dalam aksi bersih-bersih itu.

Rektor Instbunas Majalengka, Sudibyo Budi Oetomo, mengatakan, aksi bersih-bersih itu merupakan tindakan spontan karena prihatin melihat tumpukan sampah di TMP Sawala.

Pihaknya pun langsung mengajak mahasiswa dan pelajar untuk membersihkan sampah-sampah tersebut, dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk mengangkutnya.

"Aksi ini didasari keprihatinan ketika melewati TMP Sawala kerap melihat pemandangan tumpukan sampah di bahu jalannya sehingga kami bersihkan," ujar Sudibyo Budi Oetomo saat ditemui di TMP Sawala, Jumat (10/11/2023).

Ia mengatakan, aksi itu pun sebagai bentuk kepedulian keluarga besar Instbunas Majalengka terhadap kebersihan lingkungan, khususnya di sekitar TMP Sawala.

Bahkan, pihaknya menyebut aksi bersih-bersih itu merupakan salah satu bentuk bela negara dari kalangan mahasiswa dan pelajar dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Selain itu, jajarannya juga terlihat langsung memasang imbauan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, terutama di bahu jalan sekitar TMP Sawala.

"Melalui aksi ini kami juga mengajarkan para mahasiswa untuk mengambil tindakan nyata, tidak sekadar ngomong-ngomong ketika melihat lingkungan sekitarnya kotor," kata Sudibyo Budi Oetomo. (*)