Berita Viral

Viral Siswa SMK Pukul Guru karena Tak Terima Ditegur Merokok di Dalam Kelas, Kabur saat Dipanggil BK

Kasus siswa SMK memukul guru yang terjadi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi perbincangan viral di media sosial.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Istimewa/Facebook
Kasus siswa SMK diduga memukul guru yang terjadi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi perbincangan viral di media sosial. 

TRIBUNJABAR.ID - Kasus siswa SMK memukul guru yang terjadi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi perbincangan viral di media sosial.

Kasus ini viral setelah diunggah oleh akun Facebook, yang kemudian tersebar di media sosial lain.

Salah satu yang membagikannya adalah akun X @Heraloebss.

Dalam tangkapan layar status Facebook milik Ikbal Tanjung, disebutkan bahwa siswa SMK itu memukul guru karena tidak terima ditegur merokok di dalam kelas.

Hingga artikel ini ditulis, cuitan tersebut telah dilihat sebanyak lebih dari 21,3 ribu kali.

Lantas seperti apa kronologi kejadiannya?

Kronologi Kejadian

Dilansir dari Kompas.com, terduga pelaku berinisial HM, seorang siswa kelas XI di salah satu SMKN 1 Woha, Kabupaten Bima.

Sementara itu, guru yang menjadi korban adalah MS, guru mata pelajaran Teknik Elektro di sekolah tersebut.

Baca juga: Viral Video Pria Dapat Satu Nasi Bungkus Lalu Dimakan Berdua Bersama Anjingnya, Warganet Terharu

Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (7/11/2023) sekitar pukul 09.00 Wita.

Kasubbag TU SMKN 1 Woha, Arismansyah membenarkan adanya peristiwa pemukulan guru oleh siswa yang kemudian viral itu.

"Iya benar, ada memang pemukulan guru oleh seorang siswa tadi pagi," kata Arismansyah, Selasa.

Arimansyah menjelaskan, peristiwa bermula ketika MS memergoki HM dan lima siswa lainnya tengah merokok di dalam kelas.

MS kemudian menegur ulah para siswa yang nekat tersebut.

Setelah itu, MS duduk bersama siswa-siswanya dan menasihati mereka agar tidak mengulangi perbuatan itu lagi.

Ketika dinasihati, HM tiba-tiba bangun dan melayangkan pukulan yang mengenai wajah MS.

"Guru itu sempat menangkis dan memeluk HM, kemudian dilerai oleh teman-temannya," ungkapnya.

Dipanggil ke Ruang BK

Pihak sekolah pun kemudian mengetahui adanya aksi pemukulan guru dan memanggil HM ke ruang BK.

Tetapi, bukannya memenuhi panggilan, HM kabur dari lingkungan sekolah.

Pada saat yang bersamaan, ada warga dan alumni sekolah yang terkejut melihat adanya siswa berlari ketakutan.

Setelah mengetahui siswa itu memukul guru, warga pun turut mengejar dan mengamankan HM.

HM pun sempat menjadi bulan-bulanan warga dan para alumni yang mengetahui aksinya.

Baca juga: Viral Patung Jokowi Senilai Rp2,5 M di Karo, Warga Sebut Ucapan Terima Kasih, Bobby Ikut Nyumbang

"Karena mengetahui kasus siswa itu memukul guru lalu dikejar oleh alumni dan dipukul beberapa kali," kata Arismansyah.

"Setelah itu datang guru melerai lalu membawa HM ke sekolah," lanjutnya.

Dibawa ke Polsek

Khawatir situasi semakin memanas karena semakin banyak warga yang berdatangan, pihak sekolah pun menghubungi Bhabinkamtibmas.

Selain itu, pihak sekolah juga membawa HM ke Mapolsek Woha.

"Kesimpulan tadi dibawa ke Polsek. Untuk lima orang temannya yang juga kedapatan merokok akan kita panggil besok ke ruang BK," ungkap Arismansyah.

Dikeluarkan dari Sekolah

Keesokan harinya, HM langsung dikeluarkan dari SMKN 1 Woha.

Arismansyah menjelaskan catatan buruk HM di sekolah juga menjadi pertimbangan alasan siswa itu dikeluarkan.

"Siswa yang pukul guru itu langsung kita keluarkan. Tidak ada lagi ampun, catatan dia juga seorang yang malas masuk sekolah," kata Arismansyah, Rabu (8/11/2023), dikutip dari Kompas.com.

Menurut Arismansyah, langkah ini diambil untuk memberikan efek jera kepada siswa yang melanggar peraturan sekolah.

Selain itu, ini juga sebagai pelajaran bagi siswa lain untuk tidak melakukan tindakan serupa.

Sementara itu, MS sendiri tidak melanjutkan proses hukum karena memilih berdamai dengan HM.

"Dia tidak mau sibuk dengan urusan proses hukum terhadap HM karena istrinya ini sebentar lagi melahirkan," kata Arismansyah.

"Kalau kami dan para guru di SMK sangat mendukung anak ini diproses hukum," imbuhnya.

Kendati proses hukum terhadap HM tidak dilanjutkan oleh korban, namun pihak Polsek Woha akan mengamankan HM selama 14 hari ke depan untuk pembinaan.

Setelah itu HM akan dipulangkan ke keluarganya guna mencari sekolah lain untuk melanjutkan pendidikan.

"HM diinapkan selama dua minggu di Polsek. Kalau sekolah keputusannya tetap mengeluarkan, kalau tidak begitu guru-guru di sini bisa mogok," jelasnya.

(Tribunjabar.id/Rheina Sukmawati) (Kompas.com/Junaidin)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved